Wajah Melda memerah karna malu,seperti kata pepatah sudah jatuh tertimpa tangga begitulah yang Melda rasakan sudah terpeleset rok robek ditertawakan oleh seluruh teman temannya Amanar lelaki yang ia suka pun ikut menertawakannya.
"Lu gapapa kan ga?"tanya Amanar.
Melda hanya mengangguk ia terlihat gugup karna Amanar masih menggenggam lengannya.
Amanar baru menyadari ia melihat kesekeliling memang benar beberapa pasang mata terutama kaum wanita dan para fansnya melihat dengan tatapan tidak suka,Amanar mengerenyitkan dahinya lalu melepas genggaman itu,"sorry!"
Melda kembali merasakan hawa dingin yang diberikan Amanar setelah momen manis yang diberikan lelaki itu pada saat mengikatkan boombernya ke pinggang Melda untuk menutupi roknya yang robek dan menggandengnya keluar dari kerumunan siswa,entah ini mimpi atau tidak yang jelas Melda sangat bahagia dan tidak menyangka jika dirinya bisa sedekat ini.
Lelaki itu tengah fokus berjalan dengan pandangan lurus kedepan, membenamkan kedua tangannya pada saku celana nya.
"Lu kenapa ikutin gue?"tanya Melda melirik Amanar yang berjalan sejajar dengannya.
"Gue juga mau pulang kali!"ucap Amanar tanpa menoleh sedikitpun,
"gue ga ngikutin lu,gausah kepedean"sambungnya dingin tatapannya masih belum bergeser sedikitpun.
"Tapi tadikan bilang mau anterin gue pulang!"ucap Melda polos
Amanar terkekeh pelan," gue kira lu nolak ajakan gue!"
Mustahil buat gue nolak ajakan dari lu ky
Melda tersenyum manis,"tadi udah gue jawab iya Zaky!"ucapnya dengan nada gemas
"Zaky?"Amanar mengerenyitkan dahinya
"Iya nama lu kan?"
"Aneh!"desir Amanar
Amanar merasa bingung saat semua orang memanggilnya Amanar justru Melda memanggilnya Zaky panggilan yang kerap di pakai teman dekat dan keluarga kepadanya.
"Lu yang aneh!" Melda sudah mulai kesal dan ingin sekali mencubit perut gebetannya yang satu ini ralat mantan gebetan.
"Aneh ajah,orang orang panggil gue Amanar dan lu manggil gue Zaky!"gerutu Amanar
"Hahahahahaha lu manggil gue Mangga boleh boleh ajah tapi kenapa lu keliatannya keberatan ya gue panggil lu Zaky?anggota komunitas Sopsetan juga panggil lu Zaky kan!"ucap Melda memasang wajah tak mengerti.
"terserah deh mau manggil apa, Zaky ganteng ditambahin manis manis nya juga boleh,"jawab Amanar terkesan pede
"Samping gue pedenya diatas rata rata!"gerutu Melda tersenyum miring.
"emang gue ganteng ko itu udah kenyataan!"
"biasa ajah!"ucap Melda kesal
"Masa?ganteng kayak gini dibilang biasa ajah!"ucap Amanar dengan lantang.
Melda mengangguk dengan ekspresi meledek
"Gue tatap juga jatuh cinta lu!"ceplos Amanar langsung menatap Melda.
Melda membulatkan matanya,jantungnya berdegup engga karuan.
"Deg deg deg suara jantung lu ko sampe kedengeran gitu"ucap Amanar tersenyum jahat
Sontak Melda mendorong sedikit wajah Amanar,"jantung lu juga kedengeran tuh sampe kuping gue!"ngelesnya dan berjalan lebih dulu menahan kesaltingannya setelah di tatap Amanar.
Amanar tersenyum puas,ia tahu betul wanita dihadapannya ini pasti sedang menyembunyikan wajahnya yang sudah terlanjur ngeblush.
Kakinya terhenti ketika melihat seorang wanita berjalan menuju mereka,Melda mengenal wanita itu,dia adalah Najwa teman sekelas Amanar yang selalu menjadi gosip para wanita sekolahnya karena kedekatannya dengan Amanar seorang pangeran sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dengan caraku (Amanar Abdillah) SELESAI
NonfiksiAmanar baru menyadari perasaannya terhadap Melda,seorang wanita berbadan mungil yang tengah menjadi incaran Rendy sahabatnya. Melda menyukai Amanar sejak pandangan pertama mereka bertemu namun ia harus memendam perasaannya itu setelah mengetahui jik...