chapter 16

4.2K 388 78
                                    

◾◾◾◾◾

"Hyung kemana saja, kookie mencari hyung dari tadi" Ujar jungkook dan mempoutkan bibirnya lucu berharap hyungnya itu tau bahwa ia sangat marah sekarang.

"Mianhae kookie hyung baru saja membeli stok minuman soda untuk kafe, baek hyung flu parah dan hyung tidak tega jika baek hyung yang membelinya" Ujar taehyung berusaha menjelaskan dengan pelan agar dongsaengnya ini tidak marah padanya.

"Mianhae hyung, nan mollaseo (aku tidak tau)"

"Gwenchana, wae kau mencari hyung? Bukankah kookie masih ada kelas" Tanya taehyung.

"Kepalaku pusing hyung, rasanya sangat sakit dan aku ingin pulang.. Hyung temani kookie nde?" Ujar jungkook.

"Gwenchana...??" Tanya taehyung khawatir.

Sedangkan jungkook hanya menggeleng, menjelaskan kalau keadaannya sekarang sedang tidak baik.

"Appo?? Apa kookie makan sesuatu" Tanya taehyung cemas saat ia sadar bahwa leher dongsaengnya itu sudah sangat memerah.

"Mianhae hyung..."

"Apa yang kau makan? Katakan pada hyung" Ujar taehyung cemas, namun jungkook hanya menunduk merasa takut saat melihat taehyung marah.

"Yak kim jungkook, apa yang kau makan? Katakan pada hyung sekarang" Teriak taehyung kali ini.

Entah kenapa dirinya tidak dapat berfikir jernih untuk sekarang ini karena ia sangat tau, jika sudah seperti ini kondisi dongsaengnya saat ini sangat jauh dari kata baik-baik saja.

"Jjampong, dan sedikit tambahan udang hyung... Mianhae hyung, aku sangat kelaparan" Jawab jungkook lirih.

Taehyung terdiam dan mulutnya terasa sangat kelu, entah apa yang ada didalam fikirannya saat ini wajahnya benar-benar memerah menahan amarah yang memuncak.

Jjampong saja sudah sangat salah dan ditambah ia mengkonsumai udang...
Itu sama saja membunuh dirinya sendiri.

"Apa kau ingin mati hah??"

"Obatmu..?? Dimana kau meletakkan obatmu, dan jangan bilang kau meninggalkannya. Cepat katakan kim jungkook katakan pada hyung dimana obatmu" Marah taehyung.

Jungkook hanya dapat diam tanpa mengatakan apapun, ia tidak pernah membayangkan bahwa sang hyung akan sangat marah seperti ini.
Dia hanya ingin meminta sedikit perhatian dari hyungnya itu, namun kenyataannya tidak sesuai dari apa yang dia harapkan karena yang ia terima hanya rasa sakit dan kemarahan dari sang hyung.

"Ikut hyung, kau ingin membunuh hyungmu ini kookie-ya... Jika sesuatu hal buruk terjadi padamu hyung tidak akan pernah memaafkan diri hyung sendiri" Ujar taehyung lirih.

Taehyung mencoba memegang dan menarik lengan jungkook untuk membawanya kedalam dan memberikan obat pada dongsaengnya karena ia akan selalu menyimpan apapun yang selalu dibutuhkan oleh dongsaeng kecilnya.

Taehyung tidak dapat meraih tangan itu, tangan kurus itu terkulai lemah dan pada akhirnya tubuhnya terjatuh karena kehilangan keseimbangan.

"Kookie..?? Jungkook-ya.. Yakk kim jungkook palli irona jebal, jangan bercanda berlebihan kim jungkook" Teriak taehyung.

Dirinya terduduk dan meraih tubuh dongsaengnya yang terkulai lemah dengan darah yang mengalir dari hidung mancungnya.
Tangan taehyung bergetar, berulang kali dirinya berusaha meraih ponselnya namun selalu saja gagal.

Blood Sweat And Tears (Taehyung) ~ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang