Purnama

106 0 0
                                    

Kembali ku menatap gelapnya malam

Semilir angin merebak, menembus tulangku

Suara gemerisik dedaunan kering yang jatuh menghantam aspal

Gesekan sepasang sepatu menyeret dengan paksaan mengiringi setiap langkah beratku

Sudah ribuan kali ku lakukan hal yang sama

Berkeliling dan duduk ditepian setiap purnama datang

Ribuan kali pula ku menunggu mu disini,

ditempatmu seharusnya berada

Sesungguhnya aku tau

Ini hanyalah perbuatan bodoh dan sia-sia

Ya aku tau

Karena kau takkan pernah kembali untukku

Setiap kali purnama bertengger angkuh disana

Aku dapat merasakan kehadiranmu disampingku

Di tepian danau ini

Walaupun itu hanyalah perasaan semu

Aku merindukan purnamaku

Dan takkan pernah menginginkan purnama yang baru

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PurnamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang