Shit! She's driving me crazy!

13.9K 615 14
                                    

Ratu *Pov*

Gue menyetir mobil gue dengan senyuman lebar di wajah gue. Gue bener bener sedang berbunga bunga mengingat ingat kejadian tadi.

Wajah meidi, senyum nya, suara nya, bentuk tubuh nya, bibir bawah nya yang tipis, kaki nya yang kecil yang tak serasi dengan ukuran nya. Aaah dia benar benar menyita perhatian gue.

Di lampu merah aku melihat pasangan muda lain lagi sedang naik motor dan mengumbar kemesraan mereka, menunggu lampu berganti warna.

Tapi kali ini bukan kefas yang terlintas di fikiran gue, melainkan meidi. Gue membayangkan bila gue dan meidi naik motor dan gue peluk dia dari belakang, menaruh dagu gue di pundak nya dan berbisik sesuatu yang liar dan mesum.

Haha lagi lagi gue tersenyum, memikirkan hal itu membuat gue merasakan ada sesuatu yang terbang di perut gue yang membuat gue mules.

Meidi, meidi gue gak akan sia siain lo. Gue akan bikin lo bertekuk lutut di kaki gue dan membuat lo menjadikan gue ratu di kerajaan hati lo. Mark my words.

Sesampainya di kampus senyum gue pun belum hilang. Sebagian cowok membalas senyum gue, mungkin mereka fikir gue memberikan senyum termanis gue untuk mereka. Biasa nya gue jutek sama anak anak cowok di kampus gue maka nya mereka tergila gila sama gue.

Dan sebagian cewek melihat gue heran mungkin mereka menganggap gue aneh dan sudah gila. Tapi gue tak peduli lagi bagaimana fikiran orang terhadap gue.

Gue emang udah gila, gila karna meidi. Haha

Apapun akan gue lakukan hanya untuk mendapat perhatian nya. Apapun.

Bahkan kalo gue harus menyuruh orang orang suruhan bokap gue buat nyulik gue dan minta tolong sama meidi, akan gue lakukan.

Gue melirik jam, dan jam gue sudah menunjukan jam 14:55 gue langsung masuk kelas dengan senang nya. Gue bahagia banget hari ini dan ingin cepat cepat pulang untuk mampir ketempat vany bertujuan untuk melihat pujaan hati gue saat ini.

Meidi *Pov*

Aku seakan akan merasa terlempar ke kejadian 2tahun lalu dimana aku bersama seseorang yang sangat berarti bagi ku "Ratu, lo nyaris persis seperti dia" Ujarku dalam hati

Kepalaku sakit kembali karna ratu yang membuatku mengingat kembali someone special ku "Arghh" erangku sambil memegang kepala, vany langsung menengok kepadaku yang tepat berada di belakang nya.

"Lo kenapa di?" Wajah nya terlihat sangat khawatir, gue tersenyum simpul menahan sakit yang luar biasa "Gapapa kok, kepala nya sakit lagi" Ujarku manja sambil memancungkan bibirku

Dia mencium bibirku sekilas dan membawaku masuk, aku sudah tak terkejut dengan kelakuan nya yang mencium bibirku tiba tiba karna sekarang aku tau meski dia anti-LGBT tapi dia akan memberikan apapun untuk orang di dekat nya bahkan tubuh nya sekalipun.

Dan akibat insiden semalam dia menjadi liar dan berani untuk memberikan semua yang dia miliki di tubuh nya. Semalam dia benar benar sexy bagiku. Jadi aku sekarang aku mengerti bahwa vany memang anti-LGBT tapi tidak untuk teman nya.

Dia menyuruhku untuk merebahkan diri di tempat tidur, lalu dia pergi untuk mengambil obat dan air.

"Minum dulu obat nya. Jangan pake geleng geleng, jangan pake nolak, jangan pake marah marah juga" Ujar nya memaksaku

Tiba tiba ide gilaku muncul, ini ide yang sangat bagus.

"Sstttt" aku menaruh telunjukku di bibirku, dia tampak heran. Aku mengambil air dan obat yang ada di tangan nya dan menaruh nya di meja sebelah tidur nya.

Aku memegang lehernya, dia menegang karna leher nya adalah salah satu bagian sensitif nya.

Aku mulai mendekatkan wajahku ke wajah nya, dia mulai menutup mata nya aku mengikutinya dengan menutup mataku

Kini bibir kami bertemu, aku menghirup aroma dari mulut nya tercium arona khas mulut nya yang membuatku gila dan ingin memakan bibir yang merah itu

Aku mengecup bibir nya pelan dan penuh perasaan, aku tak suka terburu buru. Vany hanya menikmati ciumanku nafas nya mulai memburu.

Aku membuka mataku melihat nya, wajah nya merah karna hasrat yang ingin lebih dari sekedar ciuman. Dia membalas ciumanku, aku menutup mata kembali dan menikmati permainan kami.

Tak lama kemudian sakit kepalaku pun hilang, perlahan aku menghentikan ciumanku vany pun mengerti. Wajah kami masih sangat dekat, vany tampak lebih cantik bila di lihat dari jarak sedekat ini.

Wajah nya kini tampak sangat merah dari yang sebelum nya karna aku memperhatikan setiap inci dari lekukan wajah nya. Dia sempurna. Beruntung sekali albert memiliki kekasih seperti vany.

Aku memeluknya "Gue gak perlu obat, karna ciuman lah yang bisa ngilangin sakit kepala gue, makasih ya" Ucapku dan memeluk nya lebih erat

Dia melepaskan pelukanku dan langsung menoyor kepalaku "Bego lo, haha" kata nya, aku hanya terdiam sejenak karna kaget dan langsung ikut tertawa bersama nya

Dia beranjak dari depanku dan pindah untuk tiduran di sampingku. Dia menepuk nepuk bantal yang berada di sampingku "Cepet bobo siang sini" Kata nya memaksa

I'm Your King And You're My Queen (gxg). COMPLETED.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang