Sejarah Pramuka di Indonesia dan dunia

4.7K 168 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


SEJARAH PRAMUKA – Pramuka alias Praja Muda Karana merupakan salah satu kegiatan atau ekskul (Ekstrakurikuler) wajib yang ada di seluruh sekolah di Indonesia.

Tidak hanya untuk siswa dan siswi saja, kegiatan Pramuka juga bisa terus dilaksanakan oleh setiap ruang tidak terbatas dengan usianya, karena memang ada tingkatan-tingkatan di dalamnya.

Di Indonesia sendiri, Pramuka dan sejarah Pramuka memang menjadi salah satu hal yang sangat penting, hal ini dibuktikan dengan adanya Hari Pramuka yang diperingati setiap tanggal 14 Agustus.

Kegiatan-kegiatan yang ada dalam Pramuka memang sering dianggap sebagai kegiatan yang cukup menyiksa. Namun, kamu tidak akan berpikiran demikian lagi jika sudah paham dengan sejarah Pramuka.

Mengenal bapak Pramuka dunia: Baden Powell

Jika membahas mengenai sejarah Pramuka, tidak afdal rasanya jika tidak menyebutkan nama Lord Robert Baden Powell of Gilwell, yang merupakan seorang Bapak Pramuka Dunia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika membahas mengenai sejarah Pramuka, tidak afdal rasanya jika tidak menyebutkan nama Lord Robert Baden Powell of Gilwell, yang merupakan seorang Bapak Pramuka Dunia.

Sebelum langsung membahas mengenai sejarah Pramuka di Indonesia, ada baiknya kamu tahu terlebih dahulu mengenai sejarah Pramuka Dunia, dan tentunya mengenai Baden Powell.

Baden Powell lahir pada 22 Februari 1857, di mana pada waktu itu ia lahir dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya yang seorang Professor Geometri di Universitas Oxford bernama Powell meninggal ketika di saat Stephenson masih kecil.

Meninggalnya sang ayah memang mau tidak mau memberikan pengalaman yang lebih untuk seorang Stephenson kecil.

Adapun beberapa pengalaman menarik tentang Stephenson ialah pengalamannya yang didapatkan dari sang kakak berupa latihan berenang, berlayar, olahraga, menggambar, dan tentu saja berkemah.

Baden Powell Gilwell pertama kali berkemah pada tahun 1907 tepatnya pada tanggal 25 Juli di Pulau Brownsea. Saat itu, ia berkemah dengan 22 anak laki-laki.

Perkemahan tersebut dilakukan selama 8 hari, dan segala sesuatu yang terjadi pada saat itu pada akhirnya memberikan dampak yang besar pada sejarah Pramuka Dunia.

Dari kecil, Baden Powell dikenal sebagai anak yang sangat cerdas. Tidak hanya itu saja, ia juga terkenal dengan sifatnya yang lucu dan gembira sehingga disukai oleh orang lain dan tidak sulit baginya untuk mendapatkan banyak teman.

Ia juga ternyata pintar memainkan beberapa macam alat musik seperti piano dan biola.

Ketika Baden Powell dewasa

Ketika Baden Powell mulai berusia dewasa, ia kemudian bergabung dengan Militer Inggris dan ada banyak sekali kejadian dan pengalaman yang dialami olehnya selama ia menjadi seorang tentara.


Lalu, ia menuliskan hampir seluruh pengalaman tersebut dalam bukunya dan kemudian dibukukan dengan judulAids to Scouting di tahun 1899. Sebelumnya ia tidak pernah menyangka jika buku tersebut mendapatkan antusias yang besar sekali.

Bahkan gurunya sendiri pun membaca buku tersebut dan memberikan apresiasi yang cukup besar. Karena antusias yang sangat besar tersebut, William Alexander Smith yang merupakan seorang pendiri dari Organisasi Pemuda di Inggris pun memberikan saran agar buku tersebut ditulis ulang.

Saran tersebut diterima dan ditulis ulang dengan revisi di sana-sini, ia membuat buku tersebut lebih bisa diterima oleh anak muda yang tidak pernah mengikuti militer sekalipun. Setelah itulah, baru Baden Powell berpikir untuk melakukan perkemahan pertamanya yang sudah disebutkan tadi.

Buku Baden Powell makin populer, cikal bakal awal pembentukan Pramuka

Buku milik Baden Powell ini bisa dikatakan sebagai awal mula munculnya sejarah Pramuka di dunia. Tidak hanya di negara Inggris, buku Bade Powell juga sangat digemari di negara lain, sehingga di negara-negara tersebut juga mulai muncul organisasi kepramukaan.


Hingga pada tahun 1918, Baden Powell mendirikan organisasi yang diberi nama Rover Scout yang isinya remaja-remaja berusia sekitar 17 tahun. Pada tahun 1922, ia kembali menerbitkan buku berikutnya dengan judul “Rovering to Success” atau dalam Bahasa Indonesia berarti Mengembara Menuju Bahagia.

Buku tersebut menceritakan tentang seorang pemuda yang terus menerus mengayuh perahu sampan hingga akhirnya ia bisa menuju Pantai Bahagia. Lalu, sejarah Pramuka dimulai dengan diadakannya Jambore Duniapertama kali. Jambore tersebut dilaksanakan pada tanggal 30 Juli hingga 8 Agustus tahun 1920 di London, tepatnya di Olympia Hall.

Ada 8000 anggota Pramuka yang mengikuti acara tersebut dari 34 negara. Pada acara tersebut pula Baden Powell ditetapkan sebagai Bapak Pramuka Dunia atau Chief Scout of The World. Masih di tahun 1920, dibentuk pula sebuah Badan bernamaDewan Internasional Organisasi Pramuka yang memiliki anggota 9 orang.

Kota London juga ditetapkan mejadi Kantor Kesekertariatan Pramuka Sedunia, sehingga kamu tidak perlu heran mengapa London memiliki hubungan yang cukup erat dengan sejarah Pramuka Dunia.

Setelah itu, diadakan kembali Jambore Pramuka Dunia II di tahun 1924 di Denmark, Jambore ke III di tahun 1929 di Inggris, keempat di tahun 1933 di Hungaria dan selanjutnya hingga saat ini.


Sejarah Pramuka di  dunia  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang