Ps: kalo mau ngerti coba nonton anime Kaito Kid dulu
Daniel melangkahkan kakinya menaiki lift menuju lantai atas dimana musuh bebuyutannya sedang menunggu. Ia menatap pantulan dirinya pada dinding lift kemudian menghela nafas kesal, berulangkali ia dikerjai oleh rubah putih sialan itu tapi kenapa pada ujungnya sangat sulit hanya untul memuntahkan timah panas dari pistolnya.
Setiap pertemuan mereka, Daniel hanya merasa kalau dirinya bertemu seorang teman yang sedang menjahilinya berbeda dengan kasus lain saat ia bertemu dengan pelakunya, tentu saja mereka benar-benar terlihat seperti penjahat yang sesungguhnya. Aura yang dikeluarkan sosok bertopeng rubah itu begitu berbeda begitu elegan dan sangat berkelas hingga Daniel sendiri bingung.
Pintu lift terbuka, Daniel melangkahkan kakinya mendekati sosok berpakaian putih yang masih duduk dengan kaki jenjangnya yang bersilang serta bibir tipis yang menyunggingkan senyuman menyebalkan.
"Jadiii bagaimana?" Tanya Minhyun sambil mengetukkan jarinya pada dagu. Manik rubahnya meneliti Penampilan Daniel, pakaian yang melekat erat ditubuhnya karena keringat membuat Minhyun dapat melihat seluruh lekuk tubuh sang pria dengan sangat jelas hingga membuat Minhyun mendengus iri.
Bagaimana tidak? Bahunya yang lebar itu sangat mempesona ia juga terlihat semakin gagah dengan dada bidang yang tercetak jelas dibalik bajunya.
Minhyun menyentuh dadanya kemudian berdecak kesal saat merasakan dadanya yang tidak begitu terbentuk dengan sempurna. Ia berdiri dan melemparkan jaket Daniel kepada pemiliknya dengan kesal.
"Kau mau pemer ya?" Cerca Minhyun yang membuat Daniel ber'huh' ria karena bingung. Namun sesaat kemudian tersadar akan sikap rubah didepannya yang sangat kurang ajar menurutnya. Hei dia dengan baik memberikan jaket itu padanya agar tidak kedinginan dan rubah itu malah melemparkannya sambil berteriak? Apa dia mau mati?
"Yak! Kau mau mati ya?" Seru Daniel kesal namun beberapa saat kemudian beralih menutup wajahnya yang memerah karena jawaban pria didepannya.
"Tidak sebelum kau menikah denganku..!" Jeda sesaat, Minhyun melihat ekspresi wajah Daniel yang justru membuatnya sangat gemas dan ingin terus mengganggunya, Ah Minhyun benar-benar menyukai pria itu bagaimana ini? Apa ini yang disebut karma itu berlaku? Niatnya hanya untuk mengerjai pria itu tapi malah berbalik jadi menyukainya haaaah~~
"Letnan Kang... kau tau.. aku benar-benar menyukaimu.. kau sangat tampan dan gagah terutama saat kau sedang menggunakan seragammu.." Ucap Minhyun kembali tersenyum saat melihat wajah hingga kuping Daniel memerah.
"Kau selalu menjadi objek fantasiku... dan aku tidak bisa menahan diriku jika itu tentangmu.." Oke sepertinya Minhyun sudah berlebihan, hei dia memang menyukai pria itu tapi yang dikatakannya barusan itu benar-benar bohong. Ia tidak pernah melakukan hal rendahan seperti itu lagipula Minhyun cukup bisa mengatur hasratnya. Ingat dia adalah The great Hwang Minhyun jadi ia tidak mungkin kalah dengan hal remeh seperti itu.
Daniel mendelik ngeri "Dasar rubah mesum..." Sembur Daniel, ia memeluk dirinya sendiri merasa kalau rambut disekujur tubuhnya berdiri. Ia merasa dirinya bisa benar-benar gila jika terus berurusan dengan rubah psikopat dihadapannYa.
"Itu karna aku menyukaimu...." Jawab Minhyun spontan sambil maju satu langkah diikuti Daniel yang mundur selangkah. Minhyun berteriak girang melihat wajah pria dihadapannya yang terlihat ketakutan 'oh Astaga kenapa mengganggunya jadi semenyenangkan ini?'
"Aku normal sialan!" Teriak Daniel kesal, ia berusaha mengambil pistolnya untuk sekedar menjauhkan rubah putih itu dari radiusnya, namun matanya membola saat merasakan sakunya yang kosong dan semakin panik saat melihat pistolnya tergantung tepat disebuah tropong bintang.
YOU ARE READING
Main Player [HwangNiel] PRIVATE
FanficWarn: Cerita mengandung Unsur Homo, Yaoi, BxB, MxM, Shounen-ai, dan sejenisnya. yang gak suka bisa langsung Minggir cantik, jangan paksain buat Baca!! Typo betebaraan dengan sangat indah! cerita absurd dll, maklum masih belajar. yang gak suka pairin...