BAGIKU MENJADI PRIA TAMPAN ITU MASALAH.
Namun, bagi kebanyakan orang di anugerahi wajah yang super tampan itu sangat menguntungkan. Mereka dapat berekspresi apa pun dan di mana pun dengan tanpa harus merasa malu.
Kebanyakan kaum hawa di dunia ini pasti menyukai pria tampan. True? Ya, walau mungkin rata-rata begitu, tapi itu tidak menutup kemungkinan bukan?
Pria tampan itu banyak di puja, di damba, di sukai, di cintai, dan bisa mendapat segalanya. Seperti mudah memiliki pacar, gadis cantik misalnya.
Namun, bagaimana jika semuanya kebalikan dari apa yang barusan kusebut di atas?
Kenalkan namaku Sufala Dirgantara. Pria paling tampan di seantero sekolahan. Yang selalu gagal dalam masalah percintaan. Banyak kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, termasuk ketampanan ini yang menurutku merupakan masalah terbesar dalam hidup.
Pernah suatu hari aku memberanikan diri mengungkapkan perasaan kepada seorang gadis, atau lebih sering di kenal dengan istilah menembak. Namun, bisakah kalian menebak apa jawaban dari gadis itu?
"Maaf, Sufala, kamu terlalu tampan bagiku," katanya dengan nada sendu.
Walau di tolak, tapi aku tidak menyerah sampai di situ saja. Berulang kali kumencoba mendekati dan menembak beberapa gadis lainnya. Namun, lagi-lagi jawaban dari mereka hampir membuatku gila.
Bagaimana tidak gila? Rata-rata semuanya menjawab sama dan itu merupakan bentuk penolakan secara terang-terangan yang nyaris membuatku putus asa.
"Maaf, Sufala, kamu terlalu Masya Allah untukku yang Astaghfirullah."
"Maaf, Sufala, aku gak bisa napas bila ada di dekatmu. Apa lagi nanti kalo kita jadian, mungkin aku bisa mati."
"Kamu gila, Sufala?! Aku udah punya pacar. Sana pergi jauh-jauh, cari yang lain."
"Sufala, kamu itu ganteng kuadrat. Setiap yang ngelihat pasti deh langsung kelepek-kelepek. Tapi, aku gak tertarik."
"Saya bisa aja sih mau jadian sama Mas Sufala, tapi gimana dong saya ini 'kan waria, Mas. Emang Mas mau?"
Astaghfirullah. Tolong abaikan yang paling akhir, itu khilaf.
Oke, jadi kita balik lagi ke topik. Sampai sini kalian sudah mulai bisa memahami posisiku, kan? Menjadi pria tampan itu pasti sangat diinginkan oleh lelaki mana pun karena spesies semacam ini dapat banyak di sukai oleh kalangan perempuan.
Namun, percaya deh, jadi pria tampan itu banyak gak enaknya. Contoh, waktu itu aku pernah nganter mamah ke pasar. Terus ibu-ibu di sana banyak yang nyamperin dengan mulut menganga kayak baru lihat pangeran kinclong yang turun dari langit. Ya, pokoknya serem deh. Apa lagi kalau sampai mereka teriak-teriak histeris hingga ada yang pingsan.
Setelah kejadian itu, mukaku langsung ditutupi pakai plastik hitam dengan bolong dua di sisinya buat mata. Kata mamah sih biar gak banyak yang godain lagi.
Kalian mesti tahu bahwa ini adalah ceritaku yang banyak di penuhi dengan berbagai macam kemungkinan. Jadi, selamat menikmati dan semoga kalian hanyut ke dalam ceritanya.
***
Bersambung,
Sukabumi, 21 Februari 2019.
Ini hanya cerita pendek yang kutulis saat lagi sibuknya pemadatan buat persiapan UNBK nanti. Doain ya!
Cuman cerita ringan aja sih, siapa tahu kalian terhibur.
Salam manis dariku,
Sri Azmi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sufala
Short StoryBAGIKU MENJADI PRIA TAMPAN ITU MASALAH. Namun, bagi kebanyakan orang di anugerahi wajah yang super tampan itu sangat menguntungkan. Mereka dapat berekspresi apa pun dan di mana pun dengan tanpa harus merasa malu. Kebanyakan kamu hawa di dunia ini pa...