Happy Reading
***
Suara deburan ombak yang bertemu dengan bibir pantai berpasir putih samar-samar menelusup memasuki indera pendengaran Baby. Cahaya matahari pagi yang menembus kaca depan mobil Jimin mengusik matanya yang masih terpejam.
Melenguh pelan, Baby perlahan membuka matanya, mengusap wajahnya dengan kedua tangan serta menguap kecil. Mata bulatnya yang sayu mengedar ke samping kanan dan mendapati Jimin, suaminya tengah terlelap di jok kemudi dengan keadaan shirtless serta kancing celana terbuka.
Baby terlonjak langsung melihat keadaan dirinya setelah sekelebat ingatannya semalam kembali. Keadaan mobil yang berantakan, belum lagi dirinya yang hampir sama seperti Jimin. Hanya saja, kemeja putih milik suaminya itu menutup tubuh atasnya yang polos. Baby ingin berteriak tapi mulutnya segera terbungkam. Irisnya membulat ketika melihat bra miliknya semalam terkapar di atas dashboard mobil tepat di depannya. Dengan cepat tangannya memungut pengaman asetnya itu.
"Astaga, apa semalam benar-benar terjadi?" gumamnya. Menerawang kejadian semalam antara dirinya dan Jimin.
"Kau sudah bangun?" Suara serak itu mengalihkan atensinya menoleh ke arah kanan.
"Um," gumamnya.
Chup!
Baby mengerjab, Jimin mengecup bibirnya sekilas.
"Kenapa?" tanya Jimin saat Baby terus menatapnya.
Jimin bisa menebak apa yang ada di pikiran Baby sekarang. Pasti istrinya itu sedang bertanya-tanya apa yang terjadi semalam pada mereka. Pria bermata cipit itu tersenyum lalu kembali mengecup bibir ranum istrinya. Baby masih tetap diam saat Jimin melanjutkan kecupannya menjadi lumatan kecil dan lembut.
"Kitten, kau sangat hebat semalam," bisik Jimin di telinga Baby sensual.
Blushh
Tubuh Baby menegang, kedua bahunya menciut. Pipinya terasa panas dan pasti sudah memerah seperti tomat masak. Jimin terkekeh dalam hati melihat wajah gugup dan tersipu milik istrinya.
Jadi, semalam benar-benar terjadi? Baby menunduk berusaha mengingat kembali, tapi pengaruh obat itu terlalu kuat sehingga ia tidak bisa mengingatnya lebih jauh. Dengan perlahan mengangkat wajahnya menatap Jimin yang masih berada di depannya.
"Se-sema-lam ki-kita ... melakukannya?" cicitnya gagap.
Ia benar-benar malu sekarang. Pasalnya semalam ia dengan bodohnya masuk dalam perangkap Sehun pria brengsek yang memberinya minuman berisi obat perangsang. Baby menggigit bibir bawahnya gugup, Jimin hanya tersenyum padanya tanpa menjawab pertanyaan yang Ia lontarkan.
'Sangat menggemaskan, dan selalu seperti itu jika istriku ini sedang gugup. Rasanya aku ingin menggigit bibir manisnya dan juga pipinya ini,' gumam Jimin dalam hati.
"Jim?"
"Hm?"
Mereka masih bersitatap. Iris cokelat madu Jimin masih nyaman menyelam dalam manik hitam Baby yang juga menatapnya meminta jawaban. Baby sungguh dibuatnya penasaran, tapi Jimin tak kunjung menjawab. Malah hanya senang mengerjai Baby, sang istri.
"Kalau kita melakukannya, kenapa tidak sakit?" Tiba-tiba lontaran yang terdengar polos di indera pendengaran Jimin, mengundang gelak tawanya.
"Hahaha ... Baby, Baby ... hahaha ... aigoo manis sekali istriku." Jimin masih asik tertawa, sehingga garis lurus terbentuk di matanya. Baby mengernyit bingung. Apanya yang lucu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl
RandomChaptered || Romance, marriage life, Fight Action, NC, etc || Park Ji Min || Baby Kim || Kim Jong In || All Member BTS-OC || Rated 18+ || Park Jimin Ji95_JB