******
****Sreeekkk....
Angkasa mengerjapkan matanya berkali-kali saat silaunya sinar mentari menerpa wajahnya.
Kenapa harus ada yang mengganggu tidur tentramnya pagi ini, padahal dia sudah berecana melanjutkan tidurnya sampai siang."Mama ngapain sih pakek buka gorden segala, aku masih mau tidur" Ucap Angkasa dengan mata yang masih setia terpejam.
"Pagi Angkasa..! Ini udah siang loh, ayo sarapan dulu"
Tunggu-tunggu, sejak kapan suara mamanya jadi cempreng begini? Lagian bukankah mamanya ada acara hari ini?
Mata Angkasa terbelalak lebar begitu melihat manusia yang berdiri dihadapannya.
"Loo.... lo ngapain di sini!!" Tanya Angkasa panik sambil menaikkan selimutnya yang sempat tersingkap"Aku... bangunin kamu lah" Jawab Kejora dengan senyum lebarnya
Alasan macam apa itu? Gadis ini benar-benar gila, bagaimana bisa dia ada di sini dan yang paling parah masuk ke kamar laki-laki tanpa izin lalu membangunkan penghuninya.
"Lo keluaarrrr!!!"
"Iya-iya santai dong, gue tunggu dibawah"
"Emmm... btw boxer lo lucu tuh" Ucapnya cekikikan lalu langsung melenggang pergi.
Sialan
Kejora melihat boxer gambar kuda poninya, memalukan!! Mau ditaruh dimana mukanya sekarang? Salah dia sendiri seharusnya dia buang saja celana kado dari adiknya ini bukan malah memakainya.
Angkasa pun beranjak ke kamar mandi, dan membersihkan tubuhnya secepat mungkin. Dia penasaran untuk apa gadis itu datang ke rumahnya.
40 menit....
Tok...tok...tok..
"Ka, mandi kok lama banget sih!"
Ceklek
Kejora memundurkan beberapa langkahnya, lalu mendongak melihat orang yang baru saja muncul dari kamar. Angkasa sudah terlihat begitu tampan menggunakan celana jeans putih dipadukan dengan kaos biru dongker.
Lalu dengan santainya melenggang pergi tanpa mempedulikan gadis yang tengah terhipnotis ini.
"Nasib-nasib, gini nih kalok ngomong sama patung. Udah ditungguin dari tadi, eh guenya malah ditinggal pergi, gatau diri emang" Gerutu Kejora lirih.
Ceklek..
Wahh rupanya ada tangan menjulur dari belakang Kejora menutup pintu kamar yang tadinya terbuka.
Kejora terbelalak menutup mulut sambil menengok ke samping.
"Gue. Gak. Denger!" Ucap Angkasa dengan penekanan di tiap katanya, lalu langsung pergi.
"Duhh, gini nih punya mulut gak bisa direm" Gerutunya sambil menepuk-nepuk mulutnya lalu berjalan mengekor di belakang Angkasa.
"Kakak lama banget sih, di tungguin dari tadi juga. Aku tuh mau ke mall sekarang sama mama" Protes Sania adik Angkasa satu-satunya yang berjarak 3 tahun dengan Angkasa. Dia memang tidak terlihat tadi malam karena menginap di rumah sahabatnya.
"Udah-udah, yang penting kak Lingganya udah di sini".
"Lingga kamu temenin Rara jalan-jalan ya, mama sama Sania mau pergi dulu. Papa lagi ke luar kota, jadi pakek mobilnya papa aja"Angkasa kaget, "jalan-jalan?"
"Iya, kamu ajak kemana kek gitu"
"Itung-itung pdkt" saut Sania cuek.
"Ya udah, aku sama mama berangkat dulu ya kak"
"Sukses kak Rara!" Bisiknya pada Kejora sambil tersenyum geli lalu berlari ke luar rumah."San titipan aku jangan lupa ya!!" Teriak Kejora.
"Siap!!" Jawab Sania berbalik lalu mengacungkan jempolnya.
Kejora dan Sania sudah saling mengenal cukup lama, karena itu mereka terlihat sangat akrab. Mereka saling mengenal sejak peristiwa itu, peristiwa di mana semuanya dimulai, yang tentu saja dulu Angkasa tidak tahu menahu akan hal ini.
Setelah diam cukup lama, akhirnya Angkasa duduk di keja makan dan memulai sarapannya, dia makan sangat lahap tanpa memperhatikan orang yang duduk di hadapannya.
Sedangkan Kejora, dia hanya memandangi pria di depannya sambil tersenyum.
Angkasa yang sadar ditatap seperti itu mendadak gugup. "Ekheem..""Sarapan Ra?"
"Udah kok tadi sambil nungguin lo"
Dengan perasaan canggung dia pun melanjutkan makannya.
*****
"Kita mau kemana ini ka?" Tanya Kejora untuk yang ke sepuluh kalinya.
"_"
"Ka, ini udah lama tauk kok nggak nyampek-nyampek sih" Ucap Kejora mulai bosan.
"Ka jawaaabb..!!"
"Hmm.."
"Haduuhhh..." Kejora memijat pelipisnya karena mulai pusing selalu mendapat tanggapan yang sama.
Setelah kira-kira 30 menit akhirnya mobil Angkasa menepi di jalan penuh bebatuan yang lumayan sepi. Tidak, ini benar-benar sepi! Tidak ada kendaraan manapun kecuali mobil yang mereka tumpangi.
Kejora mulai cemas "Ka kok berhenti di sini sih, lo nggak mau ngapa-ngapain gue kan" tuding Kejora.
Angkasa tidak menjawab, melainkan dia menatap Kejora dengan tatapan tak terbaca. Lalu dengan perlahan dia mendekatkan wajahnya ke arah Kejora, sangat dekat sampai Kejora bisa merasakan deru nafas Angkasa menerpa kulit wajahnya. Kejora yang tak tau harus berbuat apa langsung memejamkan matanya takut, sampai...
"Gak napsu!!" Ucap Angkasa tepat di telinganya.
Kejora terkejut, tentu. Ia langsung membuka mata. Apa yang terjadi tidak sesuai dengan ekspetasinya. Dan apa katanya tadi? Gak napsu??
"Angka kuurang ajarrr!!!" Teriak Kejora menggelegar.
Untungnya Angkasa sudah lebih dulu keluar dari mobilnya, jika tidak mungkin sekarang dia sudah akan dilarikan ke rumah sakit karna kebocoran gendang telinga.
Tok tok
Angkasa mengetuk cendela mobilnya
"Ayo keluar" ucapnya santai.Sedangkan Kejora tengah menetralkan degup jantungnya yang berantakan. Lalu Kejora keluar dari mobil dengan perasaan dongkol.
"Gitu aja ngambek" Ucap Angkasa lalu mengandeng tangan Kejora.
Sungguh Angkasa tidak tahu apa yang dilakukannya ini. Tapi sudah terlanjur basah nyebur sekalian. Akhirnya mereka pun berjalan beriringan sambil bergandengan tangan dalam diam. Angkasa yang berusaha fokus pada jalan yang ia tuju, Kejora yang sibuk dengan jantungnya. Oh Tuhan.
Mereka menyusuri jalan setapak dengan fikiran yang berbeda namun ujungnya sama.
****

KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Kejora dan Angkasa
Teen Fiction*** Cerita antara Angkasa dan Kejora Di saat seorang gadis manis yang ceria jatuh cinta dengan pria yang dijodohkan dengannya. Di saat seorang lelaki tau gadis yang dicintainya adalah kesalahan masalalu dari orang terdekatnya. Di saat masalalu terun...