bab 4. Jalan pulang

20 1 0
                                    


Cahaya matahari membakar hatiku
Hatiku, yang di bakar oleh sifatmu
Yang membuat ku pergi dari kebersamaan itu
Dan mungkin tak akan kembali lagi untukmu
Dan semoga setelah kepergianku
Kamu mampu memperbaiki sifatmu.......


Sepulang sekolah aku mampir sebentar ke rumah makan dekat pondok , ada yang harus aku beli disana dan bisa jadi kopi ya kebiasaan kita anak pondok mah suka nya kopi biar nggak ngatuk gitu saat ngaji alibinya kita . Ketika masuk ke dalam , aku menemukan mbak Siti . Gadis itu sedang minum kopi juga bersama sendirian .
Aku berjalan mendekat , memperlihatkan kehadiran nya. Namun mbak siti hanya diam , bertingkah acuh tak acuh , bahkan membuang muka .
Aku yang melihat mbak siti ketumpahan kopi memutuskan untuk semakin mendekat . Meskipun sosok aku yang kalau sebel sama orang susah ngelupain nya , tapi mana bisa kita menutup mata jika ada teman yang kesusahan . " Mau aku bantuian ?" tanyaku serius .
" Nggak usah " jawab mbak siti jutek
" Kelihatanya mbak marah sama aku "
" Kenapa aku harus marah. Kamu nggak usah sok tau ," ketus mbak siti .
" Aku nggak sok tau "
" Ya udah , diem . Nanya mulu , kayak Dora aja !"
Aku cukup kaget mendengar balasan mbak siti yang tak biasa nya, aku pun memperhatikan mbak siti seksama. " Kamu marah - marah karena abah ngasih aku minyak wangi ?" tebak ku
Mbak siti menatapku . " Sejak kapan kamu jadi banyak tanya kayak gini ?"
Aku pun terdiam , aku mulai bertanya pada diriku sendiri .Benar yang dikatakan oleh mbak siti , sejak kapan aku bersikap seperti ini ?
''Nggak usah sok peduli kalau nggak suka , nggak usah cari perhatian ."
Mbak Siti membalikkan badan , ingin beranjak keluar , tapi lengan nya ku raih . Ia pun mengurungkan langkah nya .
" Mbak beneran marah sam aku karena kemarin ?" tanyaku lagi . Entah kenapa hatiku menjadi sedikit tidak tenang karena sikap mbak siti seperti ini yang biasanya bisa bercanda bersama tiba - tiba berubah hanya karena masalah sepele.
" pikir aja sendiri !"
Kemudian , mbak siti pergi menunggalkan ku ,aku berusaha dengan sekuat tenaga untuk bersikap dingin dan tak peduli hal itu. Padahal , hatiku sudah meronta ingin mengejarnya karena memang sudah sifatku yang nggak bisa di marah i orang lain.

***
Aku berlari kencang menuju pondok , aku langsung menghampiri mbak biki. " Mbaaaaaaaaaaaaaaaaaak biki !" teriak ku.
Mbak biki terkejut bukan main , ia mengangkat kepalanya menatap ku yang sudah duduk di hadapan nya . Mbak biki menghela napas pelan sembari mengelus dadanya .
" Apa lagi sih, Aisyah ," gemas mbak biki
" Aku tadi ketemu mbak siti pas waktu beli kopi , dia cuek banget sama aku mbak " curhatku
" udah lah ca , lama - lama juga baikan , percaya sama aku"
" Kan , udah aku bilang , percaya sama Allah . Kalau percaya sama mbk musyrik namanya !"
"Kan , mulai bercandaan nya " kesal mbak biki
Aku memberikan cengiran tak berdosa . " mbak biki gimana ?" lirihku cemas , senyumnya menurun ." minta maaf aja gimana ?"
Mbak siti memberikan sorot mata tajam . " Terserah kamu aja deh! Kalau nanti kamu mau ingin di permalukan di depan umum kamu tau sendiri kan gimana sifatnya itu gimana ?" jelasnya pasrah
Nyaliku menurun, ucapan mbak biki membuatku semakin takut .
" tapi mbak kalau seseorang marah lebih tiga hari kan juga nggak boleh ?" ujarku padanya
" Tapi juga lihat kondisi dong ais " sahutnya sembari menata kitab .
" Mbak ayo anterin aku minta maaf " rewelku padanya sambil memohon.
" Ya udah deh , aku juga nggak tega kalau kamu ntar di apa - apa in " sahutnya cepat
" Emang di apain mbak ?" tanyaaku polos
" kamu itu anak baru jadi nggak tau situasi dan sifat - sifat orang disini " jelasnya sambil menatapku khawatir.
" Emang jahat banget ya mbak dia " tanyaku asal
" Aku Cuma takut aja abis ini kamu boyong "
" Ya Alhamdulillah lah mbak kan pengenku gitu " sahutku cepat
" kamu itu ya " sahutnya sambil jitak kepalaku gemas
" kalau kamu boyong aku sam siapa ?" tanyanya
" Kan masih banyak disini teman mbak "
" Tapi nggak ada yang se unik kamu " gumam mbak biki pelan
" Ayolah mbak anterin " Aku mendekat langsung menggamit lengan mbak biki .
" ya udah " ujar mbak biki nyerah .
Mbak biki menghela napas panjang .Dia tahu harus segera menentukan tindakan yang tepat untuk menyelamatkan situasi yang tidak nyaman itu. Bertahan pada kekerasan hati tentu bukan tindakan yang bijaksana .Dia tau, sebenarnya bukan hanya masalah minyak wangi saja namun kemanjaan gadis itu harus di hapuskan nya perlahan karena tidak baik juga bagi masa depan nya .
Kami pun menyusuri lorong menuju kamar depan untuk menemui mbak siti . Jantung ku pun terasa seperti mau keluar dari tempatnya gimana nggak mbak siti yang galak nya kayak gitu dalam pikiranku ingin aja mundur tapi hati ingin terus maju soalnya hatiku nggak enak kalau di marahin melulu.
Sesampainya di kamar depan aku pun langsung masuk dan mencari mbak siti yang asyik bercandaan sama yang lain .
" Eh ada si cari perhatian datang bersama pengawalnya lagi " Teriak mbak siti menatapku sinis
" Mbak aku kesini mau minta maaf seandanya aku punya salah sama mbak " pinta ku singkat
"Minta maaf ?" ulangnya sambil ketawa ngakak
" iya " sahutku lagi
" Eh kamu si anak baru , baru aja berapa bulan di sini udah banyak ulah ya ?" jelasnya sambil memelototiku
" ulah gimana ?" tanyaku yang nggak tau apapun
" Ngak usah sok polos deh lu " seru nya sambil mendorong pundak ku
" Emang nggak tau kok " jawabku dengan nada sedikit keras
" Bloon " ujarnya singkat
" Udah deh jadi gini kan , bukanya nyelesain masalah tapi malah memperumit ini " sela mbak biki
" Eh lo nggak usah ikut campur ya " sahut mbak siti sambil mendongkrak kan kepalanya
" udah dong siti kamu juga gitu nggak usah egois maunya pengen menang sendiri , pengalaman deh dari dulu udah berapa banyak korban yang hengkang dari pondok ini gara - gara ulah kamu itu " jelas mbak biki tegas
" Iya sit , " seru mbak yang lain
" udah deh kalian nggak usah mojokin gua , gua nggak salah dia yang salah " teriaknya sembari menunjuk ku
" kok aku?" tanyaku lagi
" lo itu ya banyak ulah , cari perhatian sok kaya nyuci aja di laundry in , dasar manja " sewot nya
Aku pun mulai takut karena mbak siti pun mendekatiku sembari berbisik " Mending keluar dari pondok ini kalau mau hidupmu tenang " tegasnya pelan namun menyakitkan .
Aku pun yang mendengar perkataan itu langsung jatuh lah benteng pertahananku meneroboslah air mata ku jatuh meluncur menuju pipi , apa salahku ? sampai mbak biki benci seperti itu sama aku seperti itu ? apa iya hanya karna ia tidak mau tersainggi dengan yang lain , tapi apa lebih nya dari aku pikirku.
" Kamu apain dia ?" teriak mbak biki tepat di telinga mbak siti .
" Bacot " jawab mbak siti singkat sembari pergi meninggalkan kami dengan tapan tajamnya .
Semua mbak - mbak yang berada di kejadian pun langsung memeluk ku erat sambil berbisik " Ais , harus kuat yaa memang mbk siti sifatnya seperti itu sam orang yang baru tapi kalau kamu lebih kenal dekat baik juga Cuma kita harus ngertiin sifat aslinya ya begitu egois , ya kita harus menimbang lah ya mana yang baik dan buruk nya , dia mungkin lagi pms jadi begitu " jelas salah satu mbak pengurus
" Tapi mbak " sahutku sembari mengusap bekas air mataku
" Tapi kenapa Aisyah ?" tanyanya khawatir
" Salah ku apa hingga mbak siti segitu bencinya sama aku ?" tanyaku dengan nada penekanan
" Dia orang nya memang seperti itu , ya maklumi aja , dia udah berapa kali berantem sama kita - kita sering banget , tapi lama - lama ya baikan Cuma kita aja yang harus ngertiin sifatnya " jelas nya sembari mengelu pundak ku
" Aku nggak kuat kalau terus - terusan seperti ini "
" La Tahzan , karena sesungguhnya di balik kesulitan ada kemudahan , ais percayalah , mungkin ini memang jembatan menuju kemuliaan ? mana ada orang yang mulia cobaan nya ringan ? kebanyakan orang yang mulia itu cobaan nya sulit ais, contoh kanjeng nabi beliau rela di lempar kotoran pada waktu shalat , di cemooh kaum kafir Cuma mau apa ? membela islam kan ? tapi beliau akan mendapatkan ganjaran yang setimpal akibat kesabaran nya itu surga aja menunggunya masa kamu nggak pengen ?" jelasnya panjang lebar
" Maaf mbak sepertinya aku pengen pulang , maaf belum bias berjuang bareng - bareng lagi aku sudah nggak kuat mbak , aku kesini ada mondok di paksa apalagi tau seperti ini lagi disini " jelasku padanya
" Tapi kalau di pertahanin masih bisa kenapa harus nyerah ais , disini ada kita "
" maaf mbak " kataku
" Emang kamu nggak pengen bahagia in keluargamu , lihat kamu tamat dari pondok sini , khatam in ngajimu , kitabmu ais "
" pengen mbak , tapi gimana hati , otak semua udah sejalan kalau aku mau boyong aja " titahku
" Ya udah kalau itu keputusanmu bicara yang baik - baik ya sama abah umi ngak apa - apa kamu bilang ke umi tentang kejadian ini biar umi negur langsung mbak siti , tapi sebenernya dulu udah pernah kayak gini sih " ujarnya sambil menginggat ingat sudah berapa banyak korban nya .
" Iya mbak bik , anterin aku minjam telepon abah yuk ?" tanyaku padanya
" iya ayuk " jawabnya sembari menata jilbab
Setelah kami meminjam hp pondok aku pun langsung menelfon bapak ku , bukan nya aku ingin mengadu tidak, biar pihak pondok aja yang memberitahu tentang hal ini .
" Assalamu'alaikum bapak " sapaaku sambil meneteskan air mata akibat kerinduan yang tak terbendung
" Wa'alaikumsallam adek " sapa beliau
" Bapak sehat "
" Alhamdulillah sehat dek , sampeyan?" tanya beliau dengan penasaran
" Agak sedikit batuk sih bapak , tapi nggak papa kok "
" Udah di periksain?"
" Belum " jawabku sambil cengegesan
" Ya udah besok tak jemput sambil ke dokter ya dek ?"
" Nggeh bapak "
Memang aku seminggu ini badan ku agak tidak enak karena ya jarang makan , tidur malam - malam banyak hafalan mana habis ujian lagi .
" Ya udah dek gitu dulu ya bapak mau sholat dulu , sampai jumpa besok adek , Assalamu'alaikum "
" Wa'alaikumsallam , bapak aku kangen" tutup ku tanpa sadar air mata membasahi pipiku .
Illahi ...............
Rasa ini rindu padanya
Ia dia yang selalu ada
Dalam keadaan suka dan duka hamba
Yang selalu membimbing hamba untuk selalu dekat kepada Nya
Illahi.................
Hanya kepadamu aku mengadu
Tentang semua rasa yang terpendam di hatiku
Tolong panjangkan lah umur bapak ku
Mudahkanlah segala urusan ku dan keluargaku
Tolong sampaikan pada mereka aku rindu........
Aku mengusap air mata , kemudian dan menatap hp itu dengan hati yang tidak karuan . Doa ini memukul telak batinku, terlalu merindukan sesuatu tanpa sadar meneteskan air mata tanpa henti , doa ini meguap semua kalbuku yang terpendam dalam hati dalam -dalam .

***

Dua hari kemudian aku di jemput oleh bapaku iya itu pada hari sabtu , hari liburan panjangku setelah beberapa bulan ini aku tinggal di pondok betapa bahagianya rasanya seperti.....Ah pokoknya bahagia sekali.
" Ais udah di jemput " teriak mbak biki dari bawah , ya memang saat itu aku sedang mengambil pakaian di atas .
" iya mbak " teriak ku dengan cepat - cepat memasukkan baju ke dalam tas karena memang baru pulang sekolah
" oke buruan " teriaknya lagi menyusuri anak tangga
" iya mbak udah mau turun ini "
Sesampainya di pertengahan tangga aku pun bertemu dengan mbak biki dan berpamitan dengan nya .
" Assalamu ' alaikum mbak , jangan rindu " ledek ku
" Aku nggak rindu Cuma kangen "
" Sama aja , dadaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" sahutku sembari berlari
" Hati - hati " sahutnya yang setengah kedengeran karena aku larinya kekencengan
Sesampainya aku di ndalem aku pun menyalami abah , ibu , sama bapak yang sedang berbincang apa aku nggak tau soalnya aku datang udah pada diam , apa masa gara - gara yang kemarin ya pikirku
" Udah dek ?" tanya bapak
" Sampun , bapak " jawabku dengan riang
Setelah itu kami pun berpamitan dengan abah ibu dan menghampiri montor dan pulang deh kerumah . Tapi sebelum pulang kami pun mampir ke dokter .
" Dek ayo turun udah sampai "
" iya bapak "
Sesampainya di tempat dokterkami pun langsung masuk soalnya tadi bapak berangkat udah ambil kartu dan nomernya pun pas saaatnya masuk
"Silahkan tidur disana mbak saya periksa , mbak sakit apa ?" tanya pak dokter
" batuk dok tapi juga sesek "
" ini harus di uap , coba mbak pakai alat ini "
Setelah diperiksa pun dokter ngasih obat dan kami pulang yey betapa senangnya ketemu keluarga yang bulan lalu hanya bisa membayangkan nya .



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

 Dalam DoakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang