Regret.1

964 190 73
                                    


Seorang pria paruh baya berdiri di depan pintu apartment dengan balita digendongannya. Ia seperti sedang menunggu pemilik apartment. Balita yang digendongannya tertidur lelap saat pria itu menggoyangkan tubuhnya pelan dan menepuk-nepuk punggung sang balita.

Selang beberapa menit, wanita yang sepertinya pemilik dari apartment itu terlihat berjalan mendekat dengan wajah datarnya. Ia hanya menatap sang pria sekilas lalu beralih ke balita yang sedang tertidur lelap itu.

"Berikan padaku" ucapnya datar tanpa menatap sang pria.

Pria itu menurut, dia memberikan sang balita dengan hati-hati namun balita itu menangis membuatnya urung melakukannya dan berganti menenangkan kembali balita yang menangis.

"Biar aku saja. Aku janji setelah menidurkannya di kamar, aku akan langsung pergi" wanita itu tak menjawab, ia menekan tombol password pada pintu apartmentnya. Setelah pintu terbuka, ia masuk dan diikuti sang pria di belakang.

Setelah menidurkan sang balita dengan sangat hati-hati, pria itu mengecup kening si balita dengan lembut.

"Selamat malam, sayang. Sampai berjumpa lagi minggu depan"

Saat ia akan pamit pulang, ia melihat wanita tadi sedang membereskan mainan yang berserakan di seluruh apartment. Ia menghela nafas lalu ikut berjongkok dan memunguti mainan-mainan yang di dekatnya.

"Pulang" ucap sang wanita dingin.

"Biar aku bantu"

"Jika ingin membantuku, pulanglah. Aku tidak tahan melihat wajahmu terlalu lama" sarkatis sang wanita.

"Jung--" panggil sang pria lemah.

"Bukankah anak dan istrimu sedang menunggu?" Tanya wanita bermarga Jung itu dengan nada menyindir.

"Aku tidak butuh bantuanmu, aku sudah melakukan ini selama 3 tahun terakhir. Jadi, pulanglah pada anak dan istrimu, Taehyung-ssi" bahkan Jung mengatakan itu tanpa menatap Taehyung sama sekali.

"Papa Kim" balita yang tadi muncul lalu memeluk erat Taehyung dan memejamkan matanya di pundak Taehyung.

"Papa mau kerja lagi sayang, ayo tidur sama Mama Yerin" nada bicara serta ekspresi Yerin sangat berbeda 180° dengan yang tadi. Ia tersenyum manis pada sang anak lalu menggendongnya.

"Papa mau kerja lagi?" tanyanya dengan mata yang setengah terpejam.

Taehyung mengangguk sembari tersenyum. Ia juga membelai rambut sang anak lalu mencium pipi gembulnya.

"Minggu depan Papa pulang, nanti kalau Papa udah pulang kita main lagi ya?"

"Kita tidak bisa tidur bersama dulu? Besok saja berangkatnya Pa" pinta sang anak dengan nada sedih.

'Bisa sayang, bisa. Sangat bisa'. Ingin sekali rasanya Taehyung menjawab seperti itu. Tapi, rasanya tidak mungkin mengingat wanita di depannya sudah sangat membencinya.

"Tidak bisa sayang, Papa sudah memesan tiket pesawat untuk malam ini. Ya kan Pa?" Yerin bertanya sembari tersenyum penuh arti. Taehyung hanya mengangguk dan mencoba tersenyum sebisa mungkin.

"Kalau begitu, minggu depan kita harus bermain bersama"

"Iya sayang, minggu depan kita bermain lagi ya?"

"Sama Mama juga"

Yerin kebingungan, ia sibuk mencari alasan untuk menolak halus ajakan sang anak.

"Mama minggu depan harus ke rumah Nenek, maafkan Mama. Taeri main sama Papa aja ya?"

"Gamau, pokoknya harus main sama Mama Papa" balita bernama Taeri itu menangis di gendongan Mamanya.

"Jangan menangis, sayang" Yerin makin kebingungan, karena jika Taeri menangis pasti susah untuk mendiamkannya.

"Sayang, sayang. Dengarkan Papa. Hey" Taehyung mencoba untuk menenangkan Taeri, ia mendudukkan Taeri di pangkuannya.

"Jika Taeri berhenti menangis, maka minggu depan kita bermain bersama. Kita bertiga" Taeri langsung menghentikan tangisnya dan digantikan dengan senyum sumringah. Berbeda dengan Yerin yang melototkan matanya tam suka, dengan ide Taehyung barusan.

"Janji janji?"

"Ya, Papa janji. Sekarang, kembali ke kamarmu dan tidurlah. Papa harus berangkat kerja" Taehyung bohong. Ini sudah malam, siapa yang bekerja pada malam hari? Semua ini hanya kebohongan untuk menyembunyikan sesuatu dari Taeri. Ya, sesuatu yang tak sanggup Yerin maupun Taehyung katakan kepada Taeri. Sesuatu yang membuat jarak diantara Taehyung dan Yerin. Sesuatu yang sangat tak diharapkan oleh siapapun. Perceraian.

Taehyung dan Yerin sudah bercerai tiga tahun lalu.

Saat Taeri berumur 2 tahun, saat rumah tangga mereka di masa-masa yang sangat bahagia, saat Yerin mengandung anak kedua mereka.

Malam itu, malam dimana Taehyung membawa wanita asing ke rumahnya. Malam dimana Taehyung memberitahu sesuatu pada Yerin. Malam dimana Taehyung menunjukkan betapa brengseknya dia.

Malam itu, Taehyung membawa wanita asing ke rumahnya. Ia menjelaskan pada Yerin, jika ia sudah menghamili Dami. Saat ditanya kapan dan dimana, Taehyung menjawab tidak ingat. Ia tidak ingat kapan ia berbuat itu pada Dami. Ia hanya ingat jika ia pernah sekali minum bersama Dami dan teman-teman yang lainnya.

"Aku tidak tahu, Yer. Aku tidak tahu, sungguh. Aku tidak sadar, aku berani bersumpah aku tidak mengingat apapun"

"Malam itu aku minum karena aku frustasi, 6 bulan aku menahan nafsu padamu karena tidak mau menyakitimu serta anak kita. Aku hanya melampiaskannya dengan minum. Aku tidak tau jika itu malah membawa petaka bagiku, bagi kita" Taehyung menjelaskan dengan berlutut di hadapan Yerin, ia bahkan menunduk karena tidak sanggup melihat tangis Yerin.

Dami, wanita itu hanya duduk serta menundukkan kepalanya. Ia merasa bersalah pada Yerin, namun tidak tau harus berbuat apa selain meminta pertanggungjawaban dari Taehyung. Ia tak mau anaknya lahir tanpa seorang ayah.

Sedangkan Yerin, ia hanya menangis. Ia pun tak tahu harus bagaimana. Ia ingin sekali berteriak dan mengusir dua orang dihadapannya, namun tak ia lakukan karena takut Taeri terbangun.

"Maafkan aku, Yer. Sungguh, aku minta maaf. Maaf, maafkan aku. Maafkan aku" Taehyung pun ikut menangis. Selama ini Taehyung tidak pernah membuat Yerin menangis selain saat ia melamar Yerin di hadapan orang tua Yerin, Yerin menangis waktu itu, menangis bahagia. Berbeda dengan sekarang dan itu membuat Taehyung sangat membenci dirinya sendiri.

"Lalu, maksud kalian datang bersama kesini apa?" Yerin bertanya dengan sesenggukan.

"Dia meminta pertanggungjawaban ku. Dia meminta aku menikahinya" jawab Taehyung lemah.

Yerin menangis, lagi. Kali ini air mata yang dikeluarkannya lebih deras.

"Nikahi dia--"

"--dan ceraikan aku"

"--dan ceraikan aku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Ini emang book gajelas, tapi aku bakal seneng kalo kalian ngasih voment yang banyak seperti di book sebelah😂

Yang mau sequel Delushit siapa?

Yang mau Opple dipanjangin partnya siapa?

WKWKWKWK


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SS [JYR]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang