..
.
.
.
.
.
setiap hari berganti menjadi malam, rasaku padamu tetap sama. aku mencintaimu. lebih dari cinta biasa. benar2 mencintaimu. aku harap kamu tau itu. aku tau, kamu itu takut kejadian yang tak kamu inginkan terulang lagi, singkatnya trauma. tapi apakah kamu sadar, aku ingin balik lagi, balik jadi kita yang dulu, seharusnya dengan kesalahan sebelumnya kita bisa belajar menjadi yang lebih baik lagi.
salah satu temanku bilang, kalau kamu udh move on dri aku, tapi seperti masih berharap. saat itu, aku berpikir. kalau kau berharap, aku juga berharap, kenapa kita hanya diam. kenapa kita membisu. kenapa kita tidak balik lagi saja seperti dulu kalau kamu masih berharap dan aku pun berharap juga. temanku ini sangat tau bagaimana perasaanku. bagaimana cintaku padamu. bagaimana aku mengharapkanmu kembali. dia sangat tau itu.
suatu hari, temanku memanggilku untuk keluar kelas. dia menceritakan percakapannya. antara dia dan kamu. dia menanyaimu tentang perasaanmu padaku. dia memohon padamu buat kembali lagi padaku. dia yang memohon, bukan aku. lalu kamu menjawab, "aku masih belum yakin, liat nanti saja". kira-kira seperti itulah jawaban kamu kata dia.
setelah itu, aku mendengar kalau kamu seperti benar2 tidak berharap apa-apa lagi. aku juga mendengar kalau kamu sedang dekat dengan perempuan lain. karena mendengar itu, aku malah mencurigai semua perempuan yang seangkatan dengan kamu.
ternyata, dugaanku selama ini salah. kamu tidak berharap sama sekali. kamu benar2 sudah berpaling. aku saja yang terlalu berharap bisa kembali padamu lagi. sakit ternyata, terlalu mengharapkan yang tidak pasti.
tapi. aku tidak membencimu kok. sampai sekarang aku tetap mencintaimu. ya walaupun aku dikirimin video kamu boncengin temanmu, yang tak lain, temanmu itu orang yang aku percaya:) kalau ditanya, sakit hati apa enggak? sudah jelas aku sakit hati dong. tapi, aku sadar diri. aku bukan siapa-siapa lagi bagimu. jadi mau gak mau, aku memendam rasa sakit dan cemburu ini sendirian, tanpa bisa melampiaskan pada siapapun.
.
.
.
.
.
kalau kalian tanya seberapa besar cintaku padanya?
jawabannya, aku tak tau seberapa, yang jelas tidak melebihi cintaku pada Tuhan Yang Maha Esa
ada juga yang tanya, kenapa? kok sulit sekali untuk move on dari dia?
jawabannya, aku juga tak tau mengapa sulit sekali. padahal kami kalau diceritakan tidak ada moment specialnya, datar2 saja, chat, nelfon, jokes2an, ya seperti itu lah. datar2 saja. tapi memang, bagiku mengikhlaskan seseorang yang disayangi pergi itu sangat sulit.
yang bodohnya, aku yang mengakhiri, aku juga yang menyesal, aku juga yang sakit. bodoh sekali!
.
.
.
.
.
.
.
kalau kalian ingin mengakhiri sebuah hubungan, pikirkan baik2 dulu ya. jangan sampai penyesalan datang menghampiri. jangan sampai kayak aku yang bodoh:)
KAMU SEDANG MEMBACA
D I A R Y | Jaehyun
Fanfictionbased on true story, but nama tokohnya ya diganti ya.. vomment jangan lupa ya:')