lonely

39 10 0
                                    

Kinan

Apa yang akan lo pikirkan setiap kali mendengar kata sepi atau kesepian?

7 dari 10 orang mengatakan kesepian adalah sebuah kata yang mengerikan.

Gak ada orang di sekitar lo. Gak ada mereka yang peduli dengan lo. Apa lo sehat atau sakit, apa lo sedih atau bahagia.

Bahkan di antaranya memiliki phobia pada kesepian.

Sebut aja perempuan yang ada di depan gue saat ini.

Bude selalu takut dengan kesendirian. Itu sebabnya bude sangat menerima kedatangan gue dengan tangan terbuka lebar.





"Ibu kamu udah sembuh, tapi mungkin sedikit trauma kalau harus kembali ke sini. Jadi ayah kamu mutusin buat tinggal di sana sementara waktu. Katanya dia pengen ngajak kamu ikut tinggal di sana," jelas bude pada gue.


Kemudian gue membuka handphone yang ada di samping piring makan gue.



Missed call (28)
+62 8995 3019 xxxx

Gue gak pernah simpen kontak siapapun di handphone gue. Tapi gue tau kalo itu nomor ayah.

Gue melanjutkan makan malam gue. Suasananya sepi malam ini, gue hanya diam dan bude hanya melihat gue makan.




"Kinan mau di sini aja bude, temen Kinan pada di sini."

Bude tau betul kebohongan gue. Bahkan bude tau kalo gue bahkan gak punya temen. Tapi bude hanya diam gak membantah perkataan gue. Kemudian suasana kembali sunyi, yang terdengar cuma suara sendok dan garpu yang beradu dengan piring.



5 menit

10 menit

15 menit

Gue nyelesaiin makan malam gue dan beranjak dari kursi dan meja makan.





"Kamu jangan bohong. Lagian bude gak apa-apa sendirian."

Seketika itu gue berhenti dan berbalik.





"Bude yang jangan bohong. Bude kira Kinan gak tau kenapa bude beli kucing meski bude alergi kucing cuma buat nemenin bude kalo Kinan gak di rumah? Bude kira Kinan gak tau bude gak pernah tidur sebelum Kinan pulang?"

Sedikit menusuk buat diri gue sendiri memang, tapi saat ini gue harus mengatakan apa yang gue rasakan.






"Bude kira Kinan gak tau kalo bude sering insomnia karena pikiran bude gak tenang?"

Suara gue sedikit berubah, jantung gue bekerja lebih.

"Dan pikiran bude gak tenang karena bude gak suka kesepian..."

"Kinan-"


"Kinan gak mau bude sendirian. Jangan usir Kinan."

Tenggorokan gue terasa sakit, pandangan gue terhalang oleh air yang terbendung di kantung mata gue.

Air mata gue turun dan seolah membuat alur aliran sungai di sepanjang pipi gue.

Udah lama gue gak merasa selega ini. Kemudian bude memeluk gue meskipun harus sedikit berjinjit.

Bude dan semua kehangatannya.


"Ayah kamu cuman pengen denger suara kamu. Pengen pastiin kamu baik-baik aja."

***

Gue memasuki kamar gue yang bernuansa putih dan hitam. Malam ini lebih dingin dari malam-malam biasanya.

KinantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang