Kini, keluarga ChanWoo tengah sibuk menyiapkan pakaian mereka juga segala sesuatu yang akan mereka bawa ke Thailand dalam rangka liburan dadakan untuk merayakan kedatangan Minho.
Karena Minho mengatakan ia hanya bisa berlibur selama seminggu, maka tanpa rencana matang Seungmin mengusulkan untuk berlibur ke Thailand. Dan untung saja usulan Seungmin itu diterima dengan baik, mereka bilang mereka akan pergi ke sebuah pantai terindah dan terkenal di Thailand.
Changbin adalah orang yang paling semangat ketika memutuskan untuk berlibur, ia bahkan melupakan segala pikiran mengganjal nya tentang Minho. Dan sekarang ia tengah berdiri diambang pintu kamar Minho, melihat sang pemilik yang tengah melipat baju untuk ia masukkan ke dalam koper. Entah kenapa, ia merasa begitu senang ketika melihat Minho.
" Kak! Kak! Kak! Kak!", Panggilnya antusias sambil masuk kedalam kamar Minho, dan Minho yang tadinya terfokus pada pekerjaannya.
"Seneng banget ya kamu bisa liburan?", Minho tersenyum melihat Changbin yang tiba-tiba menjadi sebahagia itu.
"Iyalah! Inituh pertama kalinya kita liburan sekeluarga bareng. Ya ampun, kok seneng gini sih", Changbin dengan semangat meloncat ke atas kasur Minho.
"Dasar bocah. Kamu nggak siap-siap? Nanti malem kita berangkat loh", Minho masih sibuk menata pakaiannya, mereka berlibur selama tiga hari namun barang bawaannya begitu banyak.
"Udah selesai dari tadi!" Jawabnya semangat, dan lagi-lagi mengundang senyuman gemas dari Minho.
"Kak Minho, bundelannya mana? Ih, kangen kak Minho bawa bundelan masa", Changbin bertingkah seolah mencari sesuatu, Minho hanya bisa menahan gemas untuk tidak mengusak surai hitam Changbin.
"Kakak udah move on please, pengusaha ganteng kayak kakak masa liburan bawa bundelan. Nah, udah selesai", Minho telah selesai menge-pack pakaian nya dan segala kebutuhannya. Ia lalu duduk di dekat Changbin di atas ranjangnya.
"Ih, jangan. Lucu tau liat kak Minho kayak gembel gitu. Mengundang hujatan banget tau nggak", Minho tertawa mendengar perkataan Changbin itu, ia tak bisa lagi menahan gemasnya dengan mengacak rambut Changbin.
💧
Malam harinya, sembilan orang itu telah sampai di bandara. Mereka akan melakukan penerbangan ke Thailand pada malam hari.
Semuanya tampak begitu semangat, kecuali pemuda yang kelebihan ukuran bibir yang kini tengah kesulitan membawa koper-koper yang memenuhi tangannya."Ay, kak Minho itu udah tua. Ngapain aku yang harus bawa kopernya sih?", Protes Hyunjin pada Changbin berjalan lebih dulu didepannya sambil menggandeng tangan Minho. Changbin telah menempel pada Minho sejak mereka akan berangkat tadi.
"Bawel banget sih kamu, tinggal bawa juga! Udah nggak usah protes", tak peduli dengan Hyunjin yang kesulitan, Changbin dengan nyaman bergelayut pada Minho.
"Kak Changbin kenapa nempel mulu ke kak Minho?", Felix, yang berjalan beriringan dengan Jisung dan Hyunjin itu bertanya.
"Ya mana gue tahu!", Jawab Hyunjin ketus, ia terlanjur kesal melihat Changbin mengabaikan nya.
"Hih, galak! Mampus lo dianggurin. Gak bisa bulan madu anda bapak Hwang", ejek Felix lalu menarik Jisung segera menjauh meninggalkan Hyunjin yang mendengus kesal.
Dan, perjalanan mereka itu dihiasi dengan Changbin yang secara tiba-tiba selalu jengah bahkan ketika mendengar suara Hyunjin. Changbin pun sampai meminta duduk disamping Minho dan menempel pada kakaknya itu hingga mereka tiba di Thailand keesokan harinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3]Lo Siento (COMPLETE) ✔
FanfictionSekuel dari I Am You - (Changjin) But, the main focus is on Minho's feelings Minho yang selalu melontarkan kata maaf didalam hatinya ketika ia melakukan kesalahan yang bahkan ketika tak ada satupun yang menyadari Warn!! BXB AREA. M-PREG Semi-baku T...