4. Apartement

4.1K 712 126
                                    

Hyunjin memang nakal, terkenal pembuat onar dan nekat. Tapi bukan berarti ia melakukan itu pada setiap orang tanpa alasan.

Seperti sekerang ia tengah menggendong Jeongin di punggungnya menuju unit apartemennya. Pada awalnya ia hendak mengantar Jeongin pulang tapi karena melihat Jeongin tertidur ia tidak tega membangunkannya. Karena alamat rumahnya saja tidak tau bagaimana bisa sampai?

Hyunjin akhirnya membawanya ke apartemen.

.
.
.

Hyunjin melepaskan tas gendong Jeongin dan membaringkan badan Jeongin diatas kasur lalu menyelimutinya hingga leher.

Ia memperhatikan wajah Jeongin masih dihiasi lebam tempo hari yang kini mulai memudar .

Tanpa Hyunjin sadari kini ia tengah mengusap lembut wajah damai Jeongin.

Hyunjin tersadar dengan apa yang tengah ia lakukan. Dengan cepat ia menjauhkan tangannya.

"ck lu apa apaan sih hyunjin"
batinnya.

Hyunjin memalingkan wajahnya sebentar lalu memandang wajah Jeongin lagi lekat lekat.

Memperhatikan setiap senti wajahnya.

Pandangannya berhenti di mata Jeongin.
"cowok ko bulu mata nya panjang sih"
Gumamnya pelan.

Ia memperhatikan lagi wajah jeongin dan kini berhenti di bibirnya.
"bibir cowo kok cherry sih"

"apa pake lipstik kali ya ni anak?"

Hyunjin mencoba mengusap ibu jarinya di bibir Jeongin lalu mengecek permukaan ibu jarinya.

"Gaada apa apa. Alami kali ya?"
Monolognya.

Hyunjin meraba tiap wajah Jeongin dengan jarinya.

Halus.

Hingga akhirnya ia terhenti karena matanya menangkap lagi permukaan kulit merah keunguan di perpotongan leher Jeongin.

Hatinya panas.

"ko gue gaterima ya."

.
.
.

"eungh.."

Jeongin terbangun dengan mata terasa panas dan badan yang berat.

Dia memijat jidatnya menunduk sedikit dan terdiam ketika sekelebat pengalaman tadi sore yang ia alami terlintas di pikirannya.

"haha tambah kotor aja gue"

Jeongin tertawa miris.

Kini ia mengedarkan pandangannya ke segala arah.

Halisnya berkerut.

Ini bukan kamarnya.

Dimana ?

Dia mengingat ngingat apa saja kejadian yang dia lewatkan.

Beberapa detik kemudian dia menutup mulutnya dan pipinya memerah

"Gu-gue meluk Hyunjin?"

Dia meremat rambutnya frustasi.

"Gue udah gila"

Dia melihat jam tangannya, menunjukkan pukul 21.32.

Menghempaskan badannya lagi pada kasur dan menghela nafas berat.

[1] Save Me • Hyunjeong || COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang