1. Quisiera

13 1 0
                                    

•°••°••°••°••°••°•

Banyak yang bilang bahwa dunia adalah tempat singgah sementara untuk makhluk tuhan yang akan kembali entah berada di surga atau neraka.

Bagiku itu hanya kata kiasan yang sama sekali tak dapat aku pahami maknanya.
Aku terlahir dalam keadaan yang sangat beruntung. Ya, aku beruntung karna aku masih bisa bernafas, aku beruntung karna merasa orang tuaku sangat menyayangi dan menginginkanku ada. Setelah aku lahir, aku tidak bisa mengingat apa yang aku alami
Yang aku ingat, saat usiaku 7 tahun aku melihat orang tuaku bertengkar.
Entah suasana sore itu sepertinya membuat mereka sangat ingin meluapkan emosi mereka masing masing.

"Gå du bastard !! Gå med din tik !!"[•] teriaknya pada laki laki yang sedang berdiri di hadapannya
Iyaa mereka adalah orang tuaku

Plakk..

Mataku sepenuhnya membulat saat tepat setelah aku membuka pintu kamar itu dan melihat ayahku menampar keras tepat di wajah mulus ibuku yang mengakibatkan darah segar mengalir dari ujung bibir manisnya.

"Momy!!! " pekikku cukup keras saat melihat keadaan miris ibuku. Aku berlari ingin memeluk ibuku dan pandanganku menyapu sekeliling kamar ini.

•Hancur
•Berantakan
•Rusak

Tiga kata yang dapat aku gambarkan tentang kamar ini. Pecahan cermin dan beberapa hiasan kamar sekarang berserakan secara tidak teratur menambah kesan betapa mengerikannya saat itu. Aku segera menghampiri ibuku dan memeluknya, aku merasa bahwa sebuah pelukan mungkin dapat menenangkan emosi dalam diri ibuku

"Enyah kau ,Iblis cilik!!" perintahnya sambil mendorong kasar tubuhku agar menjauh darinya. Itu ibuku yang mengatakan. Aku sudah sering mendengar,melihat, dan memahami betapa bencinya ibuku terhadapku. Tidak jarang perlakuannya dapat membuatku ingin lenyap dari dunia ini..

"Kania, vad gör du? Gå till ditt rum nu !!".[••]
Suara bariton itu menginterupsi ku agar aku meninggalkan mereka yang sedang beradu.

"Babah, sluta. Skada inte mamma igen, momy är bara känslomässig, Babah"[•••] rengekku meminta agar mereka berhenti bertengkar karna jujur saja aku lelah hidup seperti ini, lelah karna aku tidak punya sandaran bahkan hanya untuk sekedar menahanku agar tidak jatuh dan tersungkur..

Jika kalian mengira bahwa kehidupan seperti ini hanya ada di sinetron dan novel novel remaja yang di jual di store store buku di pinggir jalan, kalian salah. Aku sekarang sedang mengalaminya..

           🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Krrring krrring...

"Ok, ok, im wake up, ok!! " pekikku setelah berhasil membunuh jam waker sialan itu. Mata ku mulai mengerjap saat matahari belum cukup sempurna mengudara pagi ini, ku angkat kepala dan tanganku sembari melakukan gerakan peregangan otot yang terasa sangat kebas . Mataku terasa sangat berat, ah iya aku lupa, semalam kegiatan ritualku sepertinya berlangsung cukup lama sampai sampai aku tidak ingat pukul berapa tepatnya aku tertidur.

Kusibak selimut halus yang menutupi sebagian tubuhku dan dengan langkah gontai ku berusaha menuju kamar mandi yang entah mengapa terasa sangat jauh saat itu, dan saat kesadaranku mulai berkumpul menyentak pikiranku.

"INI HARI SENIN ANJAAAY!! " teriaku dalam kamar.

Segera ku berlari kecil menuju kamar mandi dan tak perlu waktu lama untuk membersihkan diriku, Sekarang aku sudah siap dengan penampilanku. Rambut panjang ku kuncir kuda, lengan sedikit ku lingkis sampai 3/4 bagian, buku pelajaran sudak stand by dalam tas ranselku. It's time to breakfast!!

Ku menuruni tangga dengan menyenandungkan beberapa potongan nada lagu dan melangkah riang menuju dapur. Membuka setiap nakas yang ada di lemari gantung tempat aku menyimpan beberapa bahan masakan kering, lalu beralih menuju kulkas dan melihat isinya
Beberapa nama masakan mengelilingi kepalaku setelah mata ku melihat ada udang segar di sana, ya aku membelinya saat pulang dari sekolah kemarin.

Cold Cucumber With Swedish Shrimp. Kuputuskan membuatnya untuk bekal makan siangku di sekolah karna memang saat aku memasaknya maka mentimun yang ada di dalam mulutmu akan sangat lembut sehingga saat kau memaknnya, kau tidak perlu mengunyah, kau bisa langsung menelannya, hahaha.

20 menit adalah waktu yang paling cepat yang bisa aku habiskan untuk memasak hidangan lezat dari tanah kelahiranku itu. Ah iya aku belum memperkenalkan diriku

Namaku Muthi'ah Kania Imami
Kalian bisa memanggilku Kania
Aku adalah seorang gadis keturunan Sweden
Tahun ini usiaku menginjak angka 17 tahun, dan itu artinya akan ada kartu baru yang bertengger di dalam dompetku. Yap, KTP 。^‿^。
Aku bersekolah di Smk Binusvi.
Smk Binusvi adalah sekolah elit yang di huni oleh anak anak dari kalangan menengah keatas, dan jika kalian mengira bahwa aku juga anak dari saudagar kaya maka kalian salah
Ibuku hanyalah seorang dokter yang cukup terkenal di kota kecil ini,memang keadaan kami berada namun tidak seperti kebanyakan penghuni Binusvi yang merupakan anak dari pengusaha pengusaha sukses di Indonesia.
Aku memiliki otak yang cukup encer dalam hal pendidikan, sehingga momy tak perlu mengeluarkan banyak uang karna beasiswa yang kudapat dari pemerintah bisa ku gunakan untuk memilih sekolahku sendiri
Dan aku memilih Binusvi, kenapa? Karna hanya disini aku bisa menyalurkan hobi ku.
Aku sangat suka memasak, mencium aroma masakan yang sudah jadi bisa membuatku ingin pingsan, hahaha..
Aku bahkan bercita cita kuliah di Bachelor in French Pastry Arts dan mendirikan kedai pastryku sendiri
Ada yang ingin di tanyakan dari perkenalan ku? :)

*Skip:v

Aku melangkahkan kakiku menuju ruang kerja ibuku dan melihat sekelilingku. Aku tidak menemukannya.

"Mom? where are you? Kania mau berangkat nih mom,sarapannya udh kania taro di meja makan yaaa" Panggilku sedikit berteriak

"Kenapa? Saya disini, pergilah" sarkasnya dengan nada yang sudah tidak asing untukku.

"Iyaa mom, kania berangkat dlu ya" aku mendekatkan diriku untuk mencium tangannya, tapi sepertinya rencanaku cukup mudah dilihatnya sehingga dia mampu menghindar dan pergi dari pandanganku sekrg. Aku menutup mataku dalam dalam, mencoba mengendalikan rasa perih dimataku yang sekarang pasti akan memuntahkan air mata..

"Kania sekolah dulu ya , have a great day mom !!" Ucapku seraya meninggalkan ruang kerjanya.. Ibuku seorang wanita yang cantik, dengan wajah khas orang Afghanistan yang mampu membuat siapa saja mudah menebak bahwa dirinya bukan orang asli Indonesia,kenapa aku bisa tau? Karna itu juga berlaku bagiku ,hehe..

Aku mengayuh sepedaku menikmati jalanan pagi ini dengan di temani beberapa lagu yang cukup tenang dan tiba tiba....

Bruukkk..


















Translet by : me







[•]"Dasar bajingan!! Pergilah dengan wanita jalangmu!! "
[••]"Kania, apa yang kau lakukan? Pergi ke kamarmu sekarang!!"
[•••]" Babah, berhenti.. Momy hanya sedang marah saat ini, Babah"







Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

In A DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang