"Mau balik gak lu Cha?" tanya Kenan
"Lah elu bang bukannya jalanin motornya, gua kan udah naik dari tadi" kesal Icha
"Eh iya ya haha. Duluan bro" Kenan pamit pada teman temannya.
Kenan langsung melajukan motornya
Sampai dirumah
"Assalamu'alaikum" ucap Icha dan Kenan berbarengan. Dan langsung mencium tangan sang ibunda.
"Wa'alaikumsalam." jawab Lina ibunda Icha dan Kenan.
"Habis dari mana?" tanya Lina.
"Tadi habis nunggu Icha eskul mah." jawab Kenan berbohong, dia takut mamahnya ngomel.
Untung abang udah peka duluan. -batin Icha.
"Kita kamar dulu ya mah" ucap Icha.
Icha dan Kenan pun naik ke lantai 2 lalu memasuki kamarnya masing masing.
*Icha pov
Icha sekarang sedang tiduran dikasur empuknya yang berseprai Unicorn. Dia ingin tidur tapi perutnya yang amat sakit kambuh lagi membuatnya tidak bisa tidur. Icha terus meringkuk dan meringis kesakitan, inilah yang dirasakan perempuan saat PMS. Ya, semuanya karena PMS.
Karena mood Icha benar benar jelek, maka Icha membutuhkan Ice Cream untuk mengembalikan moodnya.
Icha langsung menuju kamar Abangnya. Tanpa ketuk pintu dan ucap salam, Icha langsung masuk saja.
"Bang" panggil Icha
"Yaampun, orangmah ketuk pintu dulu. Gak ada sopan santunnya jadi adek." Kenan agak terkejut dengan kedatangan Icha yang tiba tiba seperti jelangkung itu.
"Alay." jawab Icha sambil menatap Kenan datar.
Kenan yang mengetahui mood Icha sedang buruk dari raut wajah Icha yang datar. Tanpa basa basi Kenan langsung bertanya.
"Kenapa?" tanya Kenan.
"Bang, Icha mau eskrim." pinta Icha manja.
Tuhkan bener ada maunya -batin Kenan.
"Lah kan dikulkas masih ada" jawab Kenan.
"Gak ada, semalem udah Icha abisin."
"Semalem lu makan eskrim sekaligus tiga?" tanya Kenan heran.
"Iya, Bang beliin eskrim ya sekarang"
"Ogah ah, mager gua mending tidur" tolak Kenan sambil menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
Najisin banget abang gua. Oke bakal gua keluarin jurus andalan -batin Icha sambil tersenyum devil.
"Ayolah bang, perut Icha sakit, mood Icha berantakan. Icha butuh eskrim" mohon Icha dengan suara yang sengaja dimanjakan dan dengan puppy eyesnya.
"Pinter banget kalo minta apaan ge, gua kan jadi gak tega liat lu begini. Kampret lu Cha" jawab Kenan sambil membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
"Jadi dibolehin bang?" tanya Icha dengan semangat.
"Iya, eskrim doang kan?" tanya Kenan.
Kerjain Abang ah -batin Icha
"Aduh gimana ya, softex Icha habis bang." jawab Icha memelas.
"Terus?" jawab kenan dengan muka datarnya sambil menaikkan satu alisnya. Dia tahu, pasti Icha akan menyuruhnya membelikan softex.
"Tolong beliin ya bang, soalnya perut Icha sakit banget" melas Icha sambil memegang perutnya.
Tuhkan bener dugaan gua -batin Kenan.
"Oke, tapi kali ini aja. Besok besok ogah gua beliin benda menjijikkan itu."
"Makasii Abang Kenan yang gantengnya melebihi shawn mendes." ucap Icha semangat sambil mencium pipi kiri Abangnya itu.
"Untung adek" -batin Kenan.
Di toko
Kenan telah mengambil 10 eskrim untuk Icha. Icha harus mempunyai stok jika dia sedang PMS.
Karena bingung dimana tempat pembalut berada, Kenan inisiatif untuk bertanya.
"Mba tempat pembalut dimana ya?" tanya Kenan ke penjaga toko.
"Untuk perlengkapan wanita semuanya dilantai 2 mas" jawab penjaga toko sambil tersenyum geli.
"Oke, makasih mba"
Pantes dari tadi gua cari dilantai 1 kaga ada, ternyata di lantai 2 -batin Kenan.
"Buat siapa mas?buat pacarnya ya?" tanya mba penjaga toko sambil menahan tawa.
"Emm, bukan mba hehe" jawab Kenan sambil tertawa kikuk dan pura pura menggaruk tengkuk lehernya.
Et kepo banget yak jadi orang. Untung buat adek, kalo bukan ge ogah gua -batin Kenan.
Lalu Kenan langsung naik ke lantai 2. Benar sekali, toko ini sangat lengkap. Hingga Kenan tak tahu harus memlih merk yang mana, dan ukuran berapa.
Kenan hanya asal ambil tanpa menanyakannya ke mba penjaga toko. Cukup sudah dia digoda karena membeli benda menjijikkan itu.
Setelah membayarnya Kenan pun langsung pulang.
Sampainya dirumah, Kenan langsung menyerahkan semuanya pada Icha.
"Nih anak manja." ucap Kenan dengan nada meledek sambil menyodorkan kantong plastik berisi benda yang dibelinya tadi.
Melihat ejekan itu Icha tak menggubrisnya. Icha membuka kantong plastiknya dan betapa terkejutnya dia. Ternyata yang dibeli Kenan bukan pembalut melainkan pantyliner.
"LAH KOK ABANG BELINYA INI?" teriak Icha sambil mengangkat pantylinernya ke udara.
"Itu pembalut kan?" tanya Kenan polos.
"BUKAN ABANG, INI BUKAN PEMBALUT. INI MAH UKURANNYA KECIL BENGET" kekesalan Icha memuncak.
"Yaudah sambungin aja, nanti muat kan?" saran Kenan sambil berbicara santai.
Punya abang kok tolol banget ya, tololnya sampe ke DNA lagi" batin Icha.
Yasudahlah Icha tak peduli dengan pantylinernya itu, karena sebenarnya stok pembalut Icha masih banyak. Icha hanya ingin menjahili Kenan.
🐰
Makasii yang telah mau baca ceritaku ini!! Maaf kalau mengecewakan):
Jangan lupa vote yaaa:*
Caranya pencet bintang yang ada di bawah kiri.
Salam author manis wkkwwk
Makasiiiiiiii:*22apr20
KAMU SEDANG MEMBACA
Marissa
RomanceCinta, katanya indah. Tapi bisa menyakitkan. Rindu, katanya indah. Namun menyiksa. Icha, seorang gadis pemilik senyum manis menyukai sorang lelaki tampan yang dingin. Bisakah Icha melelehkan sifat dingin lelaki itu? Benar ya kata orang, yang dingin...