"Sooyoung-ah, gumawo.."
---------------------------------
"Terimakasih sudah percaya dengan lelaki bodohmu ini, aku tidak berpikir semua akan berjalan serumit ini.." Sungjae terdiam sejenak. Ia tidak peduli jika saat ini ia terlihat aneh karena berbicara sendiri. Namun, apa yang ia lakukan sekarang ini mungkin tidak akan bisa ia lakukan jika Sooyoung bangun..
"Sooyoung-ah. Apa aku terlihat aneh jika berbicara sendiri seperti ini? Aku sudah tidak peduli. Aku benar-benar terpukul saat kau harus pergi keluar negeri, sebelumnya kau akan debut solo di Korea dan kita bisa bertemu saat aku cuti wamil. Tapi, ternyata semua tidak sesuai rencana awal.."Sungjae mendekatkan wajahnya ke wajah Sooyoung. Kini ia berada dalam posisi duduk di kursi sebelah ranjang Sooyoung dengan kepalanya yang direbahkan di sebelah kepala Sooyoung..
"Sooyoung-ah. Jika kita berpisah lalu bertemu satu sama lain lagi. Apa kita akan menjadi orang asing lagi untuk satu sama lain? Berjanjilah kita akan selalu menghubungi satu sama lain meskipun itu hanya lewat panggilan video.."
"Sooyoung-ah, jika kita berjauhan apa kau bisa menjaga dirimu baik-baik? Jangan dekati sembarang laki-laki. Ah, tidak. Lebih tepatnya jangan dekati lelaki lain. Kau tahu bukan? Aku pencemburu yang keras kepala?""Sooyoung-ah, aku akan berusaha yang terbaik untuk menebus kesalahanku kepadamu.."
Sooyoung membuka matanya secara tiba-tiba, ia terbangun dengan sudut wajahnya yang basah dengan airmata..
"Berjanjilah untuk semua itu.." Sooyoung mengarahkan jari kelingkingnya ke arah Sungjae..
Sooyoung tidak benar-benar tertidur. Ia sudah bangun sejak sebuah ciuman mendarat dipunggung tangannya. Ia benar-benar merasakan apa yang dilakukan Sungjae padanya. Tapi, ia memutuskan untuk tidak membuka mata, hanya untuk mendengar monolog dari Sungjae. Lelaki itu pasti juga sedang mengemban beban berat dan tidak tahu harus membagi beban yang ia punya dengan siapa..
"Apa kau lelah?" Tanya Sooyoung lagi setelah Sungjae membalas janji jari kelingkingnya..
Sungjae tersenyum hangat, ia tidak ingin berbicara lebih banyak lagi. Ia menyadari perkataannya didengar oleh Sooyoung entah dari mana Sooyoung mulai mendengar ocehannya itu. Tapi, akan lebih baik jika sekarang ia diam daripada menambah beban pikiran Sooyoung. Jari-jemari Sungjae mengusap sudut-sudut wajah Joy yang tergenang air mata..
"Maaf mengganggu tidurmu, chagi.." sudah lama Sungjae tidak memanggil Sooyoung dengan panggilan sayang itu..
"Oppa, apa kau lelah?" Sooyoung mengulangi pertanyaannya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Dating Scandal📌 ||YSJ X PSY|| Vol. 1 [END]
Fanfic"Kim, berhentilah membuat fans kita berdelusi bahwa kau dan aku sedang terikat dalam suatu hubungan, aku sudah lelah." "Ah, bukankah kau selama ini menyukai dan nyaman dengan berita yang tersebar selama ini, Park?" "Berhentilah berhalusinasi. Aku ti...