Tahun 2006. Tahun pertama Vira memasuki Sekolah Menengah Pertama di Kota Kelahiranya. Dengan nilai hasil Ujian Nasional yang terbilang lumayan dia memilih Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 didekat rumahnya. Sebenarnya cita citanya adalah bisa masuk Negeri 2 tetapi karena persaingan ketat apa daya dari pada Vira tidak bisa masuk sekolah negeri sama sekali.
Vira berkepribadian ambivert, juga seorang yang moody. Seharusnya dia bisa mendapat teman dengan cepat dihari pertama skolahnya itu. Karena perasaanya belum bisa menerima dia sekolah dimana maka dia hanya bisa terdiam menatap sekeliling dengan tatapan yang membosankan. Dalam benaknya berfikir "nanti temanku seperti apa ya?" Hingga akhirnya seluruh murid baru dikumpulkan di aula untuk pembagian kelas.
Lalu dia melihat seorang perempuan bertubuh tinggi,kurus, berkulit hitam manis, hidungnya mancung dengan rambut ikal gantung yang panjang sedang berdiri dibarisan terlihat serius mendengarkan Wakil Kepala Sekolah berbicara."Hey." Sapa Vira tersenyum manis dan mengulurkan tangan nya untuk berkenalan dengan perempuan itu.
Perempuan itu membalas uluran tangan Vira dan berbalik tersenyum kepadanya.
"Vira.. kamu?"
"Artha" sambil tersenyum.
"Dapet kelas mana?" Tny vira
"Ehm gatau nih kayanya kelas J soalnya namaku belum dipanggil2 dari tadi. Kamu apa?"
"Ohh aku Kelas E"Setelah pembagian kelas selesai, Vira mendapat kelas E dan Artha kelas J. Vira dan Artha pun kembali ke kelas dan menyesuaikan diri masing2,hingga waktu istirahat tiba. Vira bertemu kembali dengan Artha dikantin.
"Hey ! Temu lagi kita !" Tegur Vira.
"Hey ! Iya nih.ngobrol yuk disitu." Balas Artha sambil menunjuk tangga deket kantin.
"Rumah kamu dimana?" Tanya Vira
"Di kalidam,kamu?" Jawab Artha.
"Ya ampun ! Deket. Neneku orang situ juga. Kalo aku di sukawargi."
"Oia? Main kerumah kalo lagi main ke nenek ya!.""Suka pulang lewat mana?" Mereka bertanya bersamaan.
"Hahahahhaha" mereka tertawa bersama lalu menjawab
"Leuwigoong" mereka menjawab bersama kembali.
"Hahahah,sama terus deh. Yauda nanti pulang bareng ya !" Timbal Vira.Tak terasa waktu menunjukan pukul 12.30 untuk hari pertama para siswa dibubarkan lebih cepat. Vira pun bersemangat untuk bisa pulang bareng Artha, dia naik ke lantai dua dan menggungu Artha bubar kelas. Semenjak hari itu pertemanan mereka terjalin, mereka sering pulang bareng, atau mengerjakan tugas bareng, entah itu dirumah Vira atau Artha. Walaupun berbeda kelas dan guru serta jam pelajaran tidak jarang untuk salah satunya baik itu Vira maupun Artha yang saling menunggu diluar kelas agar bisa pulang bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tunggu Aku Di Stasiun
Short StoryBisa menjadi seorang teman itu pilihan, tetapi menjadi seorang sahabat itu terpilih. Semua yang terjadi dikehidupan tidak ada yang kebetulan, smua sudah direncanakan Tuhan, selalu ada cerita manis dibalik pertemuan dan perkenalan, dan juga selalu ad...