Hari ini entah mengapa langit bersedih, dia menangis sangat pilu, awan menghitam begitu saja. Tetesan air yang jatuh ke bumi entah mengapa terasa begitu menyakitkan bagiku.
Sekarang aku sedang berada di depan gedung tempatku bekerja, aku akan pulang tapi harus menunggu hujan ini reda terlebih dahulu. Karena sudah tidak ada hal yang menarik untuk aku lihat aku memutuskan untuk membuka handphoneku.
Aku membuka aplikasi instagram dan akupun menekan bagian pencaharian dan menggeser keatas. Tidak ada yang menarik selain foto dan vidio kucing juga anjing yang begitu menggemaskan. Semakin jauh aku melihat kebawah postingan hingga akhirnya aku menemukan sebuah foto.
Foto itu mampu membuatku merasa cemas, dengan sengaja aku membuka foto itu. Dalam foto itu, pria yang aku kenal dengan baik selama beberapa tahun ini sedang tersenyum penuh kebahagiaan, namun di sebelahnya ada seorang wanita dan batita yang sedang tertawa bahagia. Sebuah potret keluarga yang sempurna.
Namun itu sangat menyakitkan setelah kubaca keterangan yang tertera di foto itu. Dituliskan bahwa mereka sangat menikmati saat-saat bersama sang lelaki di foto itu. Dengan keadaan cemas aku membuka akun tersebut, kemudian aku melihat banyak foto mereka bahkan hingga foto pernikahannya. Aku melihat tanggal di postingannya ternyata tanggal 10 september 2016.
Duniaku hancur seketika, air mataku tak terbendung. Tiba-tiba dadaku sesak melihat pria yang bersanding di foto itu. Dia adalah pria yang selama 4 tahun ini mengisi hatiku dan hari-hariku. Dengan suara yang bergetar aku mencoba menelfon kekasihku untuk bertemu saat itu juga.
Aku pergi dengan langit yang masih menangis, bahkan petirpun mulai bermuculan seakan mengerti akan sakitnya aku disini. Didalam perjalanan aku menerawang kejadian yang sering terjadi, dia kekasihku selalu pulang kampung setiap 2-3 bulan sekali dengan alasan dia selalu merindukan ibunya. Ternyata aku sadar yang dia rindukan itu ibu dari anaknya.
Dadaku sesak hanya dengan membayangkannya. Sebodoh itukah aku sampai tidak sadar kebohongannya. Alasan dia selalu menolakku untuk berkenalan dan bertemu keluarganya ternyata ini.
Tanpa terasa aku sudah sampai di tujuanku, tanpa menunggu lama aku langsung berjalan menuju ruangannya. Aku berusaha meyakinkan diri ini untuk terlihat tegar di depannya. Namun, ternyata aku tidak bisa menahan air mataku yang telah kubendung sejak tadi.
Aku berlari menuju dirinya, aku memeluk dia, aku menangis pilu dalam dekapannya. Aku menulikan pendengaranku tentang bagaimana jahatnya pria ini. Aku sungguh-sungguh mencintainya sepenuh jiwa maka biarkan aku memeluknya untuk terakhir kali.
Tuhan, aku tidak pernah mengkhianati pria ini tapi mengapa kau biarkan dia melakukan penghianatan. Aku tidak pernah mengharapkan lebih, tapi mengapa kau berikan akhir yang begitu menyakitkan.
Aku melepaskan pelukannya, lalu aku menghapus air mataku. Kemudian aku tersenyum dengan isakan yang tidak bisa berhenti. Aku mencoba tersenyum dengan tulus dan berkata "aku sudah tau semuanya mas, aku tau alasan kenapa kamu menolak ajakan aku untuk lebih serius. Kenapa kamu begitu jahat mas, apakah aku selama ini aku membuatmu tidak bahagia. Kalau iya, kenapa kamu membalasnya dengan seperti ini mas" aku semakin terisak, tubuhku lemas, pandanganku buyar tapi aku sempat melihat wajah terkejutnya atas ucapanku.
Dia mencoba untuk memelukku, namun aku menolak. Aku tidak butuh pelukan, aku hanya butuh penjelasan. Demi tuhan aku tidak ingin dia hanya diam seperti ini.
"mas tolong jelaskan semuanya, diam tidak akan menyelesaikan masalah. Aku mohon berikan aku sebuah penjelasan" dia masih bungkam. Tak ada satu katapun yang keluar dari mulutnya. Dia memeluk tubuhku yang penuh luka dan kesakitan.
"maafkan mas dek" hanya kalimat itu yang keluar dari mulutnya. Aku sudah lelah, Hatiku, jiwaku, ragaku hancur tak karuan. Aku hapus air mataku, aku pegang tangannya lalu aku mengatakan "oke kalo ga mau menjelaskan aku ga akan maksa, itu pilihanmu. Tapi maaf saat ini biarkan aku memilih untuk pergi dari hidupmu" lalu aku melepaskan genggaman.
"ayo mas kita sudahi saja, sudah tidak ada alasan lagi untuk mempertahankan hubungan konyol ini" aku mengucapkannya dengan seulas senyum yang tulus. Tapi hatiku penuh dengan rasa kekecewaan.
"enggak dek, mas sayang kamu, mas cinta kamu. Mas ga bisa lepasin kamu" tangannya merengkuh tubuh yang sedang kesakitan ini. Tubuhnya bergetar dalam pelukanku. Isakan demi isakan keluar dari mulutnya. Tanpa aku sadari ada ribuan duri yang menusuk tubuhku.
Aku semakin menagis mendengar suaranya. Begitu menyayat hati, apa mungkin perasaannya tulus terhadapku. Aku terluka begitu dalam. Sekarang, pria yang aku cintai dengan setulus hati sedang menangis dalam dekapanku.
"menangislah mas, aku tidak keberatan. Keluarkan beban yang tidak bisa kamu sampaikan kepadaku lewat air mata. Tapi tolong jangan adalagi air mata yang keluar karenaku. bukankah kamu pernah berkata jika air mata lelaki itu terlalu berharga untuk di keluarkan" aku sudah tidak bisa berkata lebih banyak, aku lebih rapuh dari pada kamu. bahkan aku tidak tau alasan kamu membohongiku.
"dek, mas sayang adek melebihi pada siapapun" dia terus menerus terisak, air matanya sudah banyak terbuang sia-sia. Dengan sedikit tenaga aku melepaskan pelukannya, dan beralih menatapnya.
"mas aku sayang banget sama kamu, tapi kamu sudah mengambil jalan yang terbaik untuk dirimu, dan aku sangat menghargai keputusanmu. Jika kamu merasakan sakit saat ini, maka aku jauh lebih sakit karna aku pihak yang kamu bohongi. Aku tidak akan pernah bisa membenci dirimu mas meskipun kamu tidak mau menjelaskan alasannya. Aku mencintai kamu dengan tulus, tapi untuk saat ini sudah tidak bisa lagi begitu. Kamu bukan miliku lagi" aku sudah tidak bisa bertahan lebih jauh, duniaku hancur seketika, impianku, kenanganku, cintaku sudah hangus ditelan kenyataan.
Aku melepaskan pelukannya, aku mecium kening pria yang bukan miliku lagi dengan keadaan terisak. Aku masih tidak percaya perjalanan cintaku yang sudah 4 tahun ini terbuang sia-sia.
Aku melangkah pergi dari tempat yang menjadi saksi bisu, betapa hancurnya aku dan dia. Tuhan memang akan memilih yang terbaik, meskipun hati kami yang masih mencinta harus berpisah. Aku yakin dia masih mencintaiku sama sepertu dulu, sorot matanya tidak bisa bebohong, isakan pilu yang keluar dari mulutnya begitu menyayat hati, suara yang keluar dari bibirnya saat memanggilku agar kembali kepadanya terasa sangat menyakitkan.
Mendengar dia memanggilku dengan begitu rasanya aku ingin berlari kembali kepadanya. Tapi aku sadar jika melangkah kembali kepadanya maka aku akan menjadi wanita yang setiap langkah kakinya dikutuk tuhan. Bagaimana tidak, bukankah tuhan bilang hukumanya sangat keji jika manusia berbuat jahat kepada seseorang. Ya aku berbuat jahat kepada istrinya yang selalu mengira suaminya bekerja dan menjaga kesetiaannya tapi nyatanya malah mengkhianatinya.
Tuhan, aku tau jika perbuatan seperti itu sangat tercela, maka bantu aku mengubur cinta yang tidak boleh terjadi ini. Bantu aku menjadi wanita yang lebih kuat agar aku bisa hidup tanpanya. Aku tidak minta kau menghapusnya karna itu terlalu berharga untukku, biarkan aku menyimpan semuanya di dalam hatiku.
Hari ini tanggal 09 april 2018 aku mengalami sebuah penghianatan yang begitu mengesankan seumur hidupku. Dimana cinta yang sudah aku bangun selama ini jadi terbuang sia-sia tanpa tau apakah alasan yang pasti dari penghianatan itu.
Janjiku pada diri sendiri adalah menghilangkan semua perasaan ini agar aku bisa hidup dengan tenang. Aku tidak akan melupakan semua kenangannya, karena itu terlalu indah untuk dilupakan meskipun ada kenangan yang menyakitkan. Biarkan itu sebagai pelajaran bagi diriku sendiri bahwa setulus apapun cintamu, jika tuhan berkehendak lain maka siapapun tidak bisa menolaknya.
Bandung , 03 mei 2018