Stay in Dream

4 1 3
                                    

When i'm with you i'm in utopia
- Jeon Jungkook -

Detak jarum jam berdentang ke sekeliling kafe. Menunjuk pada angka dua belas. Menandakan bahwa kini matahari diluar sana sedang bersinar terik-terik nya. Membuat peluh bercucuran di dahi orang-orang yang tengah beraktivitas. Tidak terkecuali seorang lelaki dengan hoodie hitam dan sebuket bunga daisy di tangan kanan nya yang baru memasuki kafe tersebut.

Beberapa peluh bercucuran di dahi nya. Kafe sedang cukup ramai. Mungkin karena di luar sedang panas-panas nya maka orang-orang ingin berteduh dulu sambil cicip-cicip minuman yang menyegarkan. Sebuah lagu terputar, membuat beberapa remaja perempuan menjerit tertahan.

Naenun nae salmi dasi tteun haetbic
(You're the sun that rose again in my life)

Eorin sijeol nae kkumdaerul jaerim
(That second coming of my youthful dreams)

Ah ya. Musik lagu nya yang ceria membuat lelaki berhoodie tersebut semakin semangat. Langkah nya jadi terasa begitu ringan mengingat apa yang akan ia lakukan.

Mouregeseo i gamjangi mwojin heogsi yeogido kkum seogingonji
(I don't know what this feeling is whether this is all of dream)

Dia tidak tahu apa yang membuat nya begitu bahagia dari bertemu seseorang.

Kkumeul saragui pureun singiru nae an gipeun gose a priori
(The dream is a green oasis in the desert, that 'a priori' deep inside of me)

Tapi ia suka perasaan yang tengah ia rasakan. Perasaan dimana dada nya seperti penuh oleh sesuatu yang hangat.

Sumi maghil deusi haengboghaejyo jebyeoni jeomjeom deo tumyeong haejyeo
(I'm so happy i can't breathe, my surroundings become more transparent)

Dia merasa betapa hidup begitu indah. Begitu luar biasa nikmat nya. Karena ia telah diberikan kebahagiaan yang luar biasa hanya karena akan bertemu dengan seseorang sampai merasa sulit untuk bernapas.

Dia berjalan dengan senyum lebar menuju sebuah meja di lantai dua dimana ia telah ada janji dengan seorang wanita. Langkah nya yang ringan diiringi harapan yang diam-diam ia simpan untuk seseorang yang tengah menunggu nya. Ia melangkah dengan pasti. Tanpa tahu apa yang telah menunggu nya.

Euphoria memenuhi hati nya. Ia penuh dengan harap. Terlalu penuh hingga hampir meledak. Satu persatu undakan ia jejaki. Berjalan semakin dekat dengan hal yang membuat euphoria nya semakin menggembu. Langkah pertama ia menginjakan kaki di lantai dua, kegugupan lansung melanda nya. Tapi tak lama.

Karena setelah ia mengedarkan pandangan nya, wanita yang ia cari sedang duduk di sebuah meja tak jauh dari tempat nya—bersama seorang lelaki. Tangan mereka bertaut menggenggam erat satu sama lain. Seolah tak ingin melepas nya. Merasa nyaman, seolah ada kosong yang terisi hanya oleh genggaman tangan tersebut. Ada yang retak dalam hati nya.

Mujigaecheoreom jiwojin kkumeul chaja hemaesseulkka
(Did you wonder looking for that erased rainbow, like dream?)

Kenangan manis mereka saat bersama terbayang di benak. Sebuah realisasi bahwa momen indah dan kenyamanan yang mereka lalui ternyata bukan apa-apa menyergap angan.

Unmyeonggatteun heunhan malgwan dalla
(Only one things is different from fate)

Apeun neoui nunbichi nawa gateun geoseul boneun geol
(Your heart gaze looking at the same place as me)

Dia pikir apa yang ia rasakan berbalas. Tapi di depan mata nya justru jawaban kontra terpampang dengan sangat jelas. Bunga daisy yang ia pegang jatuh dan jadi tak utuh. Beberapa kelopak nya lepas.

Hingga lagu tersebut kembali menyapa telinga nya. Lirik yang seolah menampar nya untuk menyadari apa yang tengah ia alami.


Will you please stay in dream


****

A/n

Happy reading!! Maaf kalo ada typo atau salah penulisan di lirik..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Song FictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang