Malam kian larut dan melewati waktu dini hari,namun Jessica masih tak jua bisa untuk sedetik pun memejamkan kedua matanya.
Jessica lalu membalikkan badannya dengan posisi tubuh tidur menyamping ke kiri untuk menatap Yuri yang kini telah terlelap di dalam tidurnya.Di tatapinya wajah Yuri dengan matanya yang mulai berkaca-kaca.
"Kenapa aku bisa jatuh cinta dengan pria sepertimu...?",
Ucap Jessica lirih nyaris tak terdengar.Cairan bening jatuh menetes dari kedua ujung matanya yang memerah.Di gigitnya pelan bibir bawahnya guna menahan suara isak tangisannya.Jessica terkenang kembali dengan pertemuannya bersama Tiffany dua hari sebelum kepergian Tiffany ke Amerika.
Flashback on
Jessica dan Tiffany tengah duduk di salah satu taman di area rumah sakit tempat Tiffany bekerja.Jessica meminta bertemu dengan Tiffany untuk menanyakan perihal hubungan Yuri dengan wanita cantik bereyesmile tersebut.
Belasan menit telah berlalu usai keduanya saling melempar senyum canggung dan mengucap salam mereka.Kedua wanita tersebut hanya saling duduk diam dan tak tau bagaimana cara untuk memulai percakapan mereka.Akhirnya,Tiffany yang merasa tak nyaman dengan situasi tersebut pun berinisiatif untuk mencairkan suasana di antara mereka berdua.
"Apa ada sesuatu yang ingin kau sampaikan,Jessica-ssi?",
Tanya Tiffany mencoba memulai pembicaraan mereka.Jessica menundukkan kepalanya sebentar dan berusaha menguatkan hatinya agar siap menerima suatu kebenaran dari hubungan Yuri dengan Tiffany.Jessica menarik nafasnya sejenak dan berkata-
"A-Aku...Aku hanya ingin menanyakan hubunganmu dengan Yuri,suamiku.Apakah ada sesuatu di antara kalian yang tidak aku ketahui?",
Ucap Jessica sambil menatap dalam ke arah kedua mata Tiffany.Tiffany yang mendengar pertanyaan yang di ajukan oleh Jessica pun tersentak dan sedikit salah tingkah.
Tiffany mentautkan kedua tanganya dan memainkan jari telunjuk kiri dengan ibu jari dan telunjuk tangan kanannya.Rasa tak nyaman dan bersalahnya membuat Tiffany menjadi merasa gugup.Tiffany hanya bisa menundukkan dalam kepalanya.
"Apa kau...mencintai Yuri,Tiffany-ssi?",
Lagi-lagi pertanyaan Jessica membuat Tiffany merasa seolah-olah seperti ada batu besar yang mengganjal dan menghimpit dadanya hingga membuat Tiffany merasa begitu sesak.
"Jika kau mencintai Yuri,aku tak akan marah atau menyalahkanmu.Aku menyadari bahwa tak ada yang bisa menentukan pada siapa hati kita harus jatuh cinta.Perasaan itu hanya akan timbul begitu saja tanpa kita yang memintanya.Seperti aku yang mencintai Yuriku sejak dulu dan lama sekali.Cinta monyet di masa kecil yang selalu membawa kenangan manis untukku.Cinta masa kecil yang sempat ku lupakan karena sebuah perpisahan dan berubah dengan rasa kebencian yang teramat sangat ku rasakan pada Yuri ketika aku bertemu kembali dengannya sebelum pernikahan kami...",
"Apa maksudmu...?",
"Yuri melupakan aku yang merupakan teman masa kecilnya dulu.Dan aku,aku melupakan wajahnya karena belasan tahun telah terpisah dengannya...",
"Kau...Ap-Apa Yuri adalah cinta pertamamu?",
"Entahlah.Mungkin hanya cinta monyet...",
"Jadi,apa maksudmu dengan kebencianmu pada Yuri?",
"Haaahhh...,haruskah aku mengatakannya kepadamu?",
"...An-Anniyeo.Kau berhak untuk tak menjawab pertanyaanku tadi",
"Aku akan menjawabnya jika kau mengatakan kejujuranmu mengenai hubunganmu dengan Yuri",
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You & Me 《🔚》✔
FanfictionCinta??? Entahlah...Yang aku tau hanya rasa nyaman saat bersamamu.Kau bagai misteri yang tak terpecahkan.Dan aku masih selalu berusaha mencari dan menemukan jawabannya.Kau bagai anggur merah yang memabukkan.Aku tak tau apakah hadirmu di hidupku adal...