Prolog

4 0 0
                                    

Mataku enggan menatapnya, memangnya siapa dia? hidupku sudah tenang tanpanya. tapi kenapa seenak jidat dia bilang ingin hidup bersama. mungkin yang dipikirkan orang lain tega sekali orang tua ditelantarkan, bila sudah seperti itu rasanya ingin kuteriaki wajah mereka satu persatu dan mengatakan "memang siapa kalian? kalian tidak berhak ikut campur dalam hidupku, kemana saja kalian saat kami susah, saat kami membutuhkan uluran tangan, ooo jangan salahkan jika sikap saya seperti ini. kalian tidak akan tahu betapa sulitnya perjuangan yang kami lalui". Tapi kata-kata tersebut cukup disimpan saja di memori kepala. menjelaskan kepada orang yang suka mencari bahan untuk bergosip dan mata hati mereka telah tertutup memang susah. Lebih baik pergi dan abaikan karena dijelaskan pun mereka mana mau mengerti.

hati hatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang