Ekspektasi tentangmu kian bertambah seiring waktu seperti rasa yang semakin hari terus tumbuh kadarnya ekspektasiku tentangmu, pun begitu adanya kita baik-baik saja kita sama-sama bahagia hanya dengan hal-hal sederhana yang dilakukan berdua tapi, tanpa disadari ekspektasi itu malah berubah menjadi rasa kecewa, rasa kecewa yang tidak bisa aku jelaskan seperti apa, hanya membuat bahagia milik kita terasa janggal seolah kita baik-baik saja tapi nyatanya ada luka yang muncul pelan-pelan dan terus bertambah semakin lama kita bersama luka itu ada hanya karena aku yang menaruh ekspektasi tentang kita.
-
-Untukmu yang pernah datang dan mengubah segala rencana yang pernah mengentikan segala gundah gulana untukmu yang pernah menjadikan hari-hariku kembali berwarna yang pernah membuatku kembali percaya pada renjana maaf atas segala hal kecil yang membuatmu marah atas niat baikku yang selalu kau pandang salah aku tak pernah mengerti kenapa bagimu pergi selalu mudah? sementara, bagiku meninggalkanmu adalah hal paling susah kita berubah dari kekasih yang saling berjuang menjadi sepasang musuh yang saling berperang tanpa kita sadari kisah kita hangus jadi arang dan kita tidak punya lagi jalan pulang terima kasih karenamu, aku belajar membuka hati untuk saling memberi arti karenamu juga, aku belajar berbesar hati untuk melihat perasaanmu mati.
-
-
-
Mungkin saya bukanlah orang yang kau inginkan dan bukan kepadaku kamu mengalamatkan perasaan memang yang mampu kuberikan hanyalah usaha dan ketulusan demi kebahagiaan setidaknya saya bukanlah bajingan yang membuatmu bertahan dalam ketidakpastian yang menyakitkan membuatmu merasa nyaman dalam ketidaktahuan bahwa hatimu adalah urutan kesekian menghadiahimu rayuan dan harapan untuk kelak suatu saat ditukar dengan tangis dan kekecewaan seperti sosoknya yang menganggapmu persinggahan dan pengusir rasa bosan sementara hatinya sudah lama berlabuh di lain pasangan seorang pengecut yang bermain aman bersembunyi di balik dalih kita kan cuma teman.