Lee Taeyong x Wang Yireon

31 4 0
                                    

Air langit turun dengan derasnya , mendatangi bumi bersama - sama seakan tidak ada lagi kesempatan lain untuk membasahi dunia.

Pukul 15.30 - batin si pemuda bersurai hitam segelap malam.

Tak lama, sang pemuda menepuk nepuk jas hitam serta tas kerja yang di bawa, seakan air langit yang tumpah mengenai pakaiannya dapat hilang begitu saja.

Merasa puas akan hasilnya, beliau memilih duduk di bangku panjang yang telah usang.

Rupanya 5 menit terdiam seorang, membuat ia mengenang seseorang.

Kilasan memori terngiang begitu saja.

"achiu.."

Si pemuda menoleh , mendapati sang gadis menggosok pelan hidung dan lengan.

"kak taeyong" ucap nya.

Merasa terpanggil, si pemuda lagi lagi menoleh.

Namun seketika sang adam terdiam, membeku akan perlakuan si gadis.

"kakak kebasahan, harusnya cepat di lap biar ngga flu" cuapnya sembari mengelap sisi kiri surai yang terjuntai, berharap sapu tangan beraroma vanila ini dapat mengeringkan surai sang lelaki.

Pemuda yang setahun lebih tua dari si gadis menggulirkan bola matanya, malas menanggapi. Kemudian menepis kasar lengan kurus gadis di sisinya.

"ga usah sentuh saya" tegasnya. Membuat sang hawa berhenti dari aktivitasnya.

Bukannya marah, justru senyum yang merekah yang disuguhi si gadis. Ia menatap sang adam , dalam, seakan objek di hadapannya adalah keajaiban dunia yang tak boleh terlewatkan barang sekejap.

"kak" panggilnya masih dengan senyum yang merekah.

Namun terdengar lirih di telinga sang pemuda.

Tak ada jawaban, sang hawa melanjutkan.

"makasih ya udah mau jadi kakak kelas yireon"

"makasih udah mau jadi kakak pembina yireon pas MOS"

"makasih udah mau jadi kakak pembina yireon pas lomba"

"makasih udah mau jadi kakak ketua osis yang tegas banget sama yireon yang nemenin sihyun bolos"

"makasih udah mau jadi kakak kelas yang marahin yireon gara gara jatuh terus pas olahraga"

"makasih udah mau di intilin terus sama yireon"

"makasih udah mau sayangi dan cintai temen yireon satu satunya"

"makasih udah mau direpotin dengan kehadiran yireon yang yireon sendiri tau pasti bener bener kakak benci"

"maafin yireon ya karna udah bener bener gangguin kakak"

Entah sejak kapan sang adam menoleh menghadap sang hawa.

Yang jelas ia tau bahwa si gadis tengah menangis namun masih mempertahankan senyumnya yang manis. Sama persis dengan langit yang tengah mengguyur bumi walau sang mentari masih menghiasi.

Baru saja sang adam mau bergerak menghapus cairan yang membasahi wajah, sang hawa berdiri kemudian menghela nafasnya panjang.

Si gadis dengan surai coklat gelapnya berjalan maju 2 langkah kemudian memutar tubuhnya menghadap sang adam.

"kakak jangan nemuin sihyun ya hari ini? Besok aja. Sihyun yang pesen ke yireon kayak gitu. Dia bilang dia mau beli alat make up dulu biar cantik di mata kakak" ucapnya sembari tersenyum riang, namun berbeda dengan tatapan matanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FF ONESHOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang