3~Putus?

74 5 0
                                    

Typo bertebaran ga di baca lagi.

Kara menangis mendengar penuturan sahabat nya itu yang tak lain dan tak bukan ialah seorang Sabrina Laila Putri,iya seseorang yang tadi berencana untuk Hang out dengannya, kalian tak menyangka yang telah mengkhianati seorang kara adalah Brina? Apalagi kara yang telah di khianati.

"Oh satu lagi aku Benci sama dia sangat sangat benci,dia selalu lebih unggul, bahkan dalam PMR dia jadi ketuakan? Padahal jelas-jelas dia tau aku udah ngincer jabatan itu,dan aku cuma bisa jadi wakilnya doang... Yang selalu di suruh-suruh dengan seenak jidatnya sama diaa.... Aku juga benci dia Bi,orang tua aku selalu bandingin aku sama dia aku sakit capek Bi gini terus......" Ucap Brina dengan sangat menggebu-gebu menggambarkan kemarahan di dirinya. "Intinya kara selalu lebih unggul dari aku bahkan kamu lebih milih dia di banding aku yang udah suka sama kamu dari SMP."

Kara setengah mati menahan isakannya agar tidak ketauan oleh dua orang itu,namun nihil usahanya menahan isakan itu akhirnya keluar juga setelah mengetahui kenyataan-kenyataan yang mengejutkan,padahal perihal ketua dalam PMR itu di pilih langsung oleh pembina organisasi itu dan kara tidak bisa menolaknya sedangkan perihal seorang Brina menyukai Fabian,kara tidak mengetahui hal itu,memang dulu mereka saling kenal berkat seorang Brina bukankah di sini kara tidak salah? Namun ntahlah Kara tidak ingin memikirkan itu semua.

Nampaknya dua orang yang sedang berbincang tadi menyadari adanya suara orang terisak,mereka pun mengecek ke asal suara tersebut,betapa terkejutnya mereka menyadari seseorang yang sedang membelakanginya,mereka tak cukup bodoh untuk tidak mengenali seseorang yang sedang menangis tersebut.

Kara seketika membeku ketika berbalik dan melihat dua orang penyebab air matanya jatuh,dan seseorang di hadapannya hanya diam seribu bahasa,mencerna kejadian singkat tersebut.

"Kar ko..ko loo ada di sini kan udah suruh gue pulang juga" ucap Brina dengan tampang tanpa dosanya,sedangkan kara tersenyum smirk mendengar pertanyaan sahabatnya itu eh ralat mantan sahabatnya.

"Oh jadi ini yang namanya ga enak badan Brin? Ko gue ga tau ya hahhaah ehm oh ya Bi sejak kapan mamah kamu jadi si Brina?.." tanya kara,kara tak sebaik itu untuk pura-pura tidak tahu apa yang telah terjadi.

"Enggak gitu Kar aku bisa jelasin semuanya..."kini Fabian yang bersuara.

"Enggak usah di jelasin fab,aku ngerti aku memang pacar yang egois,childis,pencemburu,terlalu posesif dan lainnya aku juga bukan sahabat yang baik buat Lo Brin....hiks" Sebuah air mata kembali keluar dari pelupuknya memotong perkataan Kara beberapa saat "gue juga gatau kalo Lo udah lama suka sama Bian toh gue juga ke..kenal sama Bian dari Lo ka..kan dan untuk itu semua gu...guee min...minta ma..af,oh ya fab kita selesai aja ya ka..kaya nya kamu lebih bahagia sama sahabat a...aku" Ucapan kara terbata-bata karena tak kuasa menahan isakan-isakan kecil yang keluar dari mulutnya.

Setelah mengucapkan semua itu kara bergegas meninggalkan mereka berdua dia berusaha tak menghiraukan panggilan keduanya.

Brakk!

Langkah kara terhenti karena menabrak seseorang,kara sangat gugup karena diberi tatapan tajam oleh lelaki itu,yaa kara akui lelaki itu memang sangat tampan bahkan sangat.

'yawdah ah daripada gue di pelototin Mulu mening pura-pura dia yang salah aja,sabodo ah resikonya mah'~batin kara

"Kalo jalan pake mata dong loo" ucap kara

"Kan Lo yang nabrak ko gue sih yang di salahin gajelas Lo" balas lelaki itu

"Lo yang ga jelas,BYE!" ucap kara sembari meninggalkan lelaki yang telah di tabraknya,lelaki itu hanya ternganga melihat kelakuan kara.

'Manis sih tapi aneh' batin lelaki tersebut

***
Kara POV

Ga nyangka banget sahabat gue dari orok ko bisa ya ngekhianatin gue dari belakang dan alasannya receh banget Tay pokoknya apalagi si Fabian gue udah sayang banget sama dia dan dengan seenak jidatnya dia udah selingkuhan gue dan hubungan gelap mereka udah berjalan 3 bulan brooo,gue kaya orang bego berarti ya di boongin selama itu.

Cape pake banget gue ngadepin hari ini ga tau lagi deh besok gue harus gimana ke tuh anak,udah ah capek rendaman dulu aja kali ya biar otak ga pusing-pusing amat.

Author POV

Setelah ritual mandinya selesai kara hanya membuka-buka hp nya,lalu dia memilih-milih lagu untuk di dengarkan,akhirnya dia mendengarkan lagu nya Aldi Maldini yg di cover oleh Hanin Dhiya yang berjudul Biar aku yang pergi

Tak ku sangka
Semua seperti ini
Semua yang indah
Berubah jadi sirna

Tak habis pikir
Kau tega seperti ini
Meninggalkan aku
Tanpa suatu kepastian
Ku hanya bisa berharap
Kau bahagia disana
Dengan dia pilihanmu
Walau dia sahabatku

Suara indah kara ikut menyanyikan lagu itu tak terasa air mata sudah lolos begitu saja membuat aliran-aliran kecil di pipinya

Biar aku yang pergi
Biar aku yang tersakiti
Biar aku yang berhenti
Berhenti mengharapkanmu
Oh tuhan kuatkan aku
Menerima semua ini
Jika dia memang untukku
Kuharap kembalikan dia padaku
Ku hanya bisa berharap
Kau bahagia disana
Dengan dia pilihanmu
Walau dia sahabatku

Tangisan kara semakin menjadi ketika lagu memasuki reff,lagu itu seperti menggambarkan apa yang telah di alami oleh kara.

Biar aku yang pergi
Biar aku yang tersakiti
Biar aku yang berhenti
Berhenti mengharapkanmu
Oh tuhan kuatkan aku
Menerima semua ini
Jika dia memang untukku
Kuharap kembalikan dia padaku
Biar aku yang pergi
Biar aku yang tersakiti
Biar aku yang berhenti
Berhenti mengharapkanmu
Oh tuhan kuatkan aku
Hoo hoo ooo
Menerima semua ini
Jika dia memang untukku
Kuharap kembalikan dia padaku
Biar aku yang pergi
Biar aku yang tersakiti
Biar aku yang berhenti
Aku yang berhenti
Mengharapkanmu
Oh tuhan kuatkan aku
Kuatkan aku
Menerima semua ini
Jika dia memang untukku
Kuharap kembalikan dia padaku
Oh tuhan kembalikan dia padaku

Mengingat semua kenangan yang telah di lalui oleh dirinya dan dua orang yang telah mengkhianatinya itu, membuat Kara sangat lelah sehingga dirinya sudah berada di alam mimpi,kara sangat menghargai mimpi yang selalu di sebut bunga tidur itu,mungkin hanya di mimpi saja tiada lagi orang yang berkedok sahabat tapi berkelakuan layaknya seorang pengkhianat,dan hanya di mimpi saja tiada lagi orang-orang yang menyakitinya kembali.

Cuap-cuap Author
Voment ath voment guys😣
Menarik tidak? Kalo kurang menarik sorry hehehehe soalnya Daan ge baru belajar nulis sih wkwkwk

Oh ya kalo update sih gimana mood aja Yaa

Mo nanya juga dong kalo masih cinta mantan gimana? Wkwkwkwk

#nylkmla🤗

KaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang