JANGAN TERSENYUM PADA LAKI LAKI LAIN.JIKA INGIN PERGI,PERGILAH DENGAN ZAHRA.
Ucap Ihsan untuk Nisa dari sebuah pesan whatsapp miliknya.
SENYUM ADALAH IBADAH BAGI YANG MELAKUKANNYA Aa.
Jawab Nisa yang ditujukan untuk Ihsan.
Pukul 20:20 pesan itu berakhir.Hanya itu yang dikatakan Ihsan padanya.
"Saat ini,aku tidak bisa malarangmu.Mungkin akan."ujar Ihsan.
Pintu kamar Ihsan berbunyi,seorang wanita masuk dan duduk diatas tempat tidurnya.
"Maaf,Ihsan bohong pada ibu.Tapi sekarang aku sedang berjuang."
"Iya,ibu tau gadis itu pasti perempuan yang terjaga dirinya.Tidak mudah mendapatkan seorang yang begitu.Tapi ibu yakin,kamu sudah punya sesuatu untuk mendapatkannya."jelas ibunya yang membuat Ihsan tersenyum.
"Jangan siakan dirinya."lanjut ibunya.
"Assalamu'alaikum."ucap seseorang dari luar.
"Wa'alaikumussalam ayah."sambut Rifa sambil berjalan kearah pintu setelah itu mencium tangan ayahnya."Ihsan sudah pulang.?"
"Sudah ayah."Berketepatan dengan itu Ihsan dan ibunya keluar dari kamarnya dan segera mencium tangan ayahnya.
"Ayah,kak Ihsan ingin malamar...."ucap Rifa,sedangkan Ihsan langsung menutup mulut Rifa dengan telapak tangannya sembari membawanya kedepan TV.
Bukan begitu maksud Ihsan,hanya saja ia ingin mengatakan sesuatu berharga pada waktu yang tepat.
Ibu dan Rifa sudah tidur lebih awal mengingat hari ini adalah hari yang melelahkan bagi keduanya.Ayah tahu bahwa Ihsan bukan anak laki laki yang tidur pukul segini.Ia memutuskan untuk pergi kekamar putranya
"Ihsan.Ayah ingin bicara."
"Iya ayah."jawab Ihsan singkat kemudian berjalan keluar kamar.
Kini Ihsan sudah duduk disofa tepatnya didepat TV dan Ayah duduk didepannya."Benar ingin melamar seorang gadis?."tanya ayahnya.
"Tidak untuk sekarang,Sulit meyakinkannya."
"Kalau begitu ayah mendukungmu.Bagaimana keluarganya?."
"Keluarganya baik,Ihsan sudah dua kali kerumahnya.Nisa orang yang faham agama dan berhijab.Tapi ayahnya kelihatan sedikit keras."
"Tidak masalah,lain waktu ajaklah dia kerumah."mendengar itu Ihsan menundukkan kepalanya.
"Ayah doakan saja."
#####
Pagi ini,Jhonatan mengajak Ginting untuk latihan bersamanya.Tidak untuk Ginting,ia memutuskan untuk tidak latihan hari ini dengan alasan acara keluarga.Jhonatan memaklumi alasannya itu.Dan sekarang satu satunya pilihan Jhonatan adalah menjeput Zahra kerumah untuk menemaninya.
"Ya udah,sukses untuk acara lo Gin."
"Oke Jho."
#####
"Pagi,Zahra."ucap Jhonathan beberapa kali mengetok pintu depan rumah Zahra.Ia mengharapkan Zahra yang membuka pintu untuknya,dan kali ini dugaannya meleset,Ibu Zahra didepannya.
"Iya nak Jho?."
"Zahranya ada tante?."
"Tunggu sebebentar ya.Ibu panggilkan."
"Iya tante."ucapnya kemudian duduk di kursi teras rumah Zahra.
"Zahra,ada Jhonathan didepan."
"Jhonathan?."
"Iya.Ibu lihat dia suka dengan kamu."
"Ibu apaan sih."ucapnya tersenyum.
"Bukan apa apaan,ibu tidak mau kalau kamu suka dengan Jhonathan.Bukannya dia orang tidak baik,tapi kamu tau kan.Agama kita tidak membolehkan untuk menikah yang bukan sesama kita."
"Iya ibu,Zahra tau."
"Ibu izinkan jika kamu latihan dengannya,tapi tidak untuk yang tadi itu."
"Iya ibu."ucap Zahra singkat sembari memeluk tubuh ibunya itu.
#####
Mobil hitam sedari tadi terparkir dijalan depan rumah Zahra.Akhirnya Ginting keluar dari mobilnya dengan mengenakan kemeja yang terlihat tampak rapi.Meskipun begitu ia masih merapikan kerah baju dan rambutnya.
"Assalamu'alaikum."ucap Ginting beberapa kali.
"Wa'alaikumussalam."ucap Rio yang menjawab salam Ginting sembari membuka pintu.
"Abi ada?."tanya Ginting yang membuat Rio harus diam sejenak.
"Ada."akhirnya ia menjawab singkat.
"Silahkan masuk."lanjutnya meski perasaannya kini entah bagaimana.Tak lama Ginting duduk disofa ruang tamu, akhirnya Abi Nisa datang dengan membawa buku ditangannya.
#####
Apa tujun Ginting kerumah Nisa?
#####
Jangan datang kalau ada niat untuk pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Allah(IMM)[SELESAI]✅
Fanfictionkalau kamu takut zina liat Aa,Aa siap menjadikan kamu sebagai istri Aa."