prat5

11 1 2
                                    

"Mamah risa pulang"

"Mahh"

Suasana rumah hening tidak ada satupun yang menjawab

"Mamah"risa mengetuk pintu kamar

Pintu itu susah untuk di dobrak

Risa segera lari mencari pertolongan.

Namun nyatanya nihil.Tidak ada satupun tetangga atau orang yang lewat di sekitar rumah

Risa mengambi handphone dia berfikir untuk menghubungi teman laki laki satu kelasnya barangkali ada yang mau membantu

Namun malangnya hp nya mati
"Yaampun hp aku lupa di charger"

Tanpa berfikir panjang mendobrak pintu itu sendirian.

Berkali kali dia mencoba berkali lali pun ia gagal dan jatuh.sampau tanganya terluka

Brukkkk

Risa terjatuh dan kakinya berdarah akibat benturan pintu itu,tapi dia tidak menghiriraukan yang terpenting pintu sudah terbuka.Dia segera menghampiri mamahnya

"Mah bangun mah"

Dia melihat keadaan mamahnya "apa ada yg terluka?ternyata tidak ada"

"Mahh"ucap risa sambil mengoncang tubuh mamahnya

Risa segera mengambil handphone dari tangan mamah.

Dan menelpon papah.

"Hallo pah"

".."

"Iya pah,segera kesini mamah pingsan"

"...."

Tuuutt

Risa tersenyum tipis melihat wajah mamah meski mereka sedang bertengkar cinta mereka dan kasih sayang tidak berkurang sedikitpun

"Risa" suara mamah lemas

"Mamah, mamah kenapa bisa pingsan, mamah baik baik ajakan?"

"Iyah nak"

"Sebentar ya mah"
Risa berlari kedapur membawakan teh hangat

"Mamah minum dulu risa takut darah mamah rendah mamah kan kalo drop gini"

Dari balik pintu papah berlari dan memeluk mamah

"Maafin mamah pah,mamah bisa jelasin semuanya"

"Gaperlu,papah udah tau semua ko.Mamah ga perlu minta maaf papah disini yang salah"

Risa tersenyum senang melihat kedua orang tuanya kembali baikan

Rio pov

"Jadi tadi abi bertemu ergo dan lina"tanya ummi sambil menaruh lauk untuk kita

"Iya mi"

"Mereka gimana bi,sekarang mereka tinggal dimana"ucap mamah senang

"Awalnya sih mereka berdua konflik pas papah ketemu ergo dia kaya konflik gitu tau gara gara siapa?semua itu gara gara abi mi haha"

"Ko bisa"ummi memberikan sambal ke piring sisil

"Ummi"sisil melihat piringnya.

"Kenapa sayang"

"Itu"sisil cemberut sambil menunjukan piringnya

"Ah iya maaf"sambil memisahkan sambal yang ada di piring sisil

"Gimana bi ko bisa abi ngebuat mereka berantem"

"Pas lina minta nomer ummi si ergo ngeliat dari jauh,dia pikir si lina bukan lagi bicara sama abi dia pikir lina sedang berbicara dengan laki laki lain"

"Abi tau dari mana"

"Ya abi ga sengaja ketemu ergo di cafe pas abi makan siang"

"Dia cerita kejadianya,dan abi jelasin kalo laki laki itu abi dan abi kasih nomer ummi"

"Oh gitu, dasar si ergo ga pernah berubah ya"

"Haha iya"

Aku cuma bisa geleng geleng menyimak pembicaraan mereka

"Oh iya mi abi punya rencana buat ngejodohin anak mereka dengan anak kita"

"Uhuuk"ario tersedak mendengar kalimat itu

"Minum ario minum"ummi memberikan minum untuk ario

"Apa bi?maksud abi anak siapa?aku atau sisil?"

"Yaampun ario masa ia sisil mau abi jodoin dia kan masih kecil"

"Abi ario belum siap"

"Iya rio bukan sekarang, tenang saja nanti setelah kamu lulus kuliah dan berhasil mengantikan posisi abi diperusahaan"

Ario tersenyum kecut.
Sebenarnya dia tidak ingin dijodohkan apalagi dengan orang yang tidak dia cintai.
Tapi mana bisa ario menolak permintaan keduanya,ario sangat menyangi abi dan umminya.

  ❤jazakumullah khairan❤
                              .
                              .
                              .
JADIKAN ALQUR'AN SEBAGAI BACAAN UTAMA
                            ......
                 Vote and coment😊
          Lest be friends with me😄
                ThxU🌷-fenomi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Matching self reflectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang