Kisah Ke Tujuh

15 7 0
                                    

Sabtu,Februari 2015.

"Adeliaa,  besok belajar bareng yuk,  buat senin UAS genap.  Mau ngga del? " Tanya Azaria
"Boleh,  tapi kalian yang kerumah." Jawab Adel singkat
"Ish,  yaudah kitamah terima aja.  Besok kita kerumahmu jam 9 an ya Del. Siapkan makanan. " Seru yumna
"Lah apaan, kalian dong yang bawa makan.  Akumah tinggal terima beres buat belajar. Kalo belajar tuh yah,  selain memerlukan suasana yang menenangkan,  kita juga harus memiliki tenaga yang prima.  Tenaga didapat dari makanan salah satunya.  Nah ngerti dong. '
"Iya ibu,  kuta usahain bawa makanan satu kantong nih." jawab Azaria

Tiba tiba saat tengah asik bercengkerama,  Zian, teman sekelas Adel yang tadinya merupakan mantan pacar Adel menghampiri mereka. Adel yang memang sudah samasekali tidak menyimpan perasaan,  bersikap biasa saja.  Namun teman teman sekelasnya masih saja suka menggoda.

"Del, boleh ngobrol? " tanya zian.
"iyaa,  ada apa?" jawab adel
" Eh tunggu,  kayanya ini penting deh. Pergi duluu ya del. " ucap yumna sambil menarik tangan azaria.
"Bay del. " ucap azaria seraya pergi meninggalkan adel dan zian di bangku taman.

"Jadi, gimana zi? Apa yang mau kamu omongin? " tanya Adel memulai pembicaraan.
"Kamu sakit del? " Tanya Zian
"Aku?  Engga. Kenapa emang? "
"Kemarin,  waktu aku pulang aku liat kamu mampir ke klinik sama Pak Riko. Iyakan? "
"Oh itu.  Ya cuma mampir aja, rada sesek nafas kemarin. Tapi ngga papa sih,  cuma sesek biasa.  Kayanya cuma kecapean aja. " jawab Adel.
"Iya, aamiin.  Aku khawatir Del,  dari semalem mau chat kamu,  tapi tak tahan tahan.  Yaudah,  aku nanya langsung aja sekarang. " Jawab Zian.
"Lah kenapa?  Nanya tinggal nanha kali yan. Gausah sungkan gitu. Eh tapi lagian aku baik baik aja si. " papar Adel.
"Yaudah,  makasih ya del udah jawab.  Aku ke kelas dulu.  Taku nanti ada yang ngomong aneh aneh kalo kita bareng gini. Duluan del. "
"Haha iya sana. Nanti fansmu bully aku lagi. " jawab Adel
"Paan si del,  lagian kita sekelas juga.  Nanti ketemh dikelas yaa. "
"Ogah yan,  sana ih kamh ke kelas. " Jawab Adel.

Akhirnya Zian beranjak dari samping Adel,  dan berjalan menuju kelasnya.

Sedangkan Adel,  ia masih asik membaca buku di bangku tersebut.  Tempatnya memang sangat menenangkan. Dibawah pohon yang rindang,  ditemani udara yang masih begitu segar. Serasa dunia hanya milik Adel.  Ia tenggelam dalam bacaannya. 

"Dorr, kak adel. " Sapa Aira,  adik kelas adel yang juga team osn matematika dari smp tunas bangsa.

Adel sangat kaget kala itu,  dadanya langsung sakit dan nafasnya sesak. Namun,  ia berusaha bersikap biasa saja terhadap Aira, seolah olah tiada sakit yang ia rasakan.

"Aira, ngagetin aja. Ada apa? " tanya Adel dengan nafas yang sedikit terpenggal penggal.
"Kak Adel nggapapa kak?  Itu kayanya kakak sesek ya nafasnya?  Apa jangan jangan karena aku kagetin kak?  Dada kakak juga sakit? " tanya Aira khawatir.
" Iya nih ra,  nafasnya sesek.  Kayanya engga deh,  bukan karena kamu.  Tapi emang kakak lagi cape aja.  Kamu ada apa nyamperin kakak kesini? " tanya Adel.
"Kak,  kakak sakit kah?  Itu mukanya pucat kak. Apa kaka sakit jantung? " Tanya aira.
"Jantung?  "
"Iya,  aku tadi habis baca di perpus soal sistem peredaran darah. Disitu ada penyakit penyakitnya kak. Dan salah satunya lemah jantung. Gejalanh ituuu.....

Apa kakak ngerasa gitu juga kak? " tanya Aira.
"Kok iya yah,  semuanya aku rasain. ih kamutuh ra bikin aku penasaran plus takut.  Udah ah, kamu mau nanya apa? " jawab Adel

"nih kak, soal,  susah.  Kombinatorika. Kaka kan bisa kan, ajarin yaaa. "
"Liat coba, "jawab Adel.

Setelah selesai, Aira bergegas pergi ke ruang bimbingan untuk menyelesaikan tugas tugasnya. Sementara Adel,  ia malah kepikiran soal kata kata aira tadi.
"Apa mungkin aku sakit?  Ah engga ah. Ini pasti gegara kecapean sama kebanyakan fikiran.  It's time to curhat kayanya. Ke BK kayanya enak nih.  Biar senin bisa UAS dengan fikiran yang seger."  Ujar Adel sambil meninggalkan bangku taman.

Adel bergegas menuju BK.  Ia ingin menceritakan hal hal aneh yang tidak mengenakan yang belakangan ia rasakan di tubuhnya.  Adel memang seseorang yang ketika merasakan sesuatu,  ia sebenarnya ingin menumpahkan semuanya. Ia hanya terlalu sulit untuk mempercayai orang lain untuk manjadi tempatnya mengeluh. Namun,  hingga saat ini,  pak Riko,  guru nya adalah tempat terbaik menurut Adel untuk berbagi keluh kesah.

Pak Riko tau caranya menjadi pendengar yang baik.  Terkadang,  seseorang mengeluh bukan karena ingin diberi saran, apalagi ingin dikasihani atau disetujui semua statementnya. Lebih dari itu,  yang mereka butuhkan hanyalah pendengar yang mau mendengarkan mereka.  Se simple itu sebenanya.

Namun,  terkadang banyak sekali orang yang ketika dijadikan tempat mengeluh,  malah mereka seolah olah menjadi bersikap paling bijak,  dan paling benar segala tindakannya.  Mereka membanding bandingkan diri mereka dengan orang lain.  "Ah gitu doang,  aku kemarin lebih dari kamu,  biasa aja tuh." perkataan perkataan semacam inilah yang tanpa sadar benar benar melukai orang lain. Tanpa sadar,  bukannya kepercayaan yang kamu dapat,  malah sakit hati dari orang yang telah mempercayaimu sebagai tempat berbagi. Begitulah,

***
Tok,  tok,  tok
"Assalamualaikum, Pak ." Ucap Adel sambil memasuki ruang BK.
"Wa'alaikumussalam,  Adel. Nyari Pak Riko ya? " tanya Bu Ari,  salah seorang guru BK.
"Eh ibu.  Iya bu,  pak rikonya ada? " tanya Adel.
" Pak Riko sedang mengobrol dengan salah satu siswa del. Adel tunggu sebentar ya. " jawab Bu Ari.
"Oh iya bu.  Kalogitu adel permisi ke kelas dulu ya bu. Kelas 9 dipulangkan lebih awal kayanya tadi.  Adel mau siap siap pulang juga. " Jawab Adel.
"Oh baik,  nanti ibu sampaikan ke Pak Riko ya, kalo Adel tadi nyariin. "
"Terimakasih banyak bu.  Kalogitu Adel permisi.  Assalamualaikum. " Ucap adel sambil mencium tangan Bu Ari.
"Walaikumussalam warahmatullah wabarakatuh,  hati hati del.  "
"Iya bu." jawab Adel sambil memakai sepatunya.

**
"Del,  pulang sama siapa? " Tanya Radit,  teman sekelas Adelia yang juga Adik kandung dari Ayah tiri Adel.
"Sendiri,  kenapa? " Jawab Adel.
"Yuk bareng.  Lagi baik hati nih. " ajak radit.
"Ngga ah. Jalan kaki atau naik angkot aja nanti. Lagian akutakut pacarmu ngamuk. Kemarin aja aku bonceng,  dia maki maki di sosmed. Anak kecil emang. "
"Hahaha,  udah putus aku Del.  Kemarin, waktu hari putus nasional. " jawab Radit dengan bercanda.

Di SMP nusa bangsa, ada yang namanya hari putus nasional.  Biasanya, seluruh siswa kelas 9, mereka di haruskan memutuskan pacarnya,  di tanggal 28 Desember.  Ngga tau apa yang melatar belakangi event seperti ini.  Namun, event seperti ini terbukti memiliki pengaruh terhadap semangat belajar siswa.  Mereka jadi lebih bisa berinteraksi dan belajar bersama dengan teman.  Karena wajar saja, saat pacaran, mereka seperti dikekang oleh pacar masing masing. Lucu memang. Cinta monyet, yang apa apa masih harus milikuu miliku,  jadi gada tuh istilah dewasa.

"Yaudah,  ayo.  Anterin sampe rumah ya. " jawab adel sambil bercanda.
"Hahaha, siap siap.  Nanti aku sekalian makan. Biasanya makanan dirumahmu enak enak. " Jawab radit sambil menyalakan motornya.

Hehe, aneh bukan . Anak SMP sudah membawa motor.  Ya begitulah.

"Yuk,  del. Naik"
"Udah,  yoo jalan. "

***
Sesampainya di rumah,


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

#TentanghidupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang