---
Tae GS!
Taehyung keluar dari taksi dengan wajah tertekuk, masih tidak rela karena satnight-nya terganggu oleh Jeongguk yang tiba-tiba memintanya datang ke apartemennya lalu dengan seenaknya mematikan sambungan saat dirinya bahkan belum mengatakan apapun. Dia dongkol setengah hidup. Dengan terus menerus menggerutu, dia akhirnya sampai didepan pintu apartemen si kelinci bongsor yang tertutup, memilih menekan bel dengan brutal dibandingkan memasukkan password akses masuk tempat itu yang selalu dia hafal diluar kepala. Taehyung masih ngambek, biarkan saja Jeongguk yang repot. Setelah bunyi bel kelima, Jeongguk muncul dengan cengiran tanpa dosa membuat Taehyung gemas sekali ingin menggaruknya dengan linggis. Dia langsung melenggang masuk, meninggalkan Jeongguk yang kini menghela nafas pelan, sibuk memutar otak agar si singa betina berhenti merajuk padanya.
"Aku mengganggu waktu santaimu, ya ? Maaf deh, Tae. Habis ini penting sekali."ujarnya tak enak hati, ditambah wajah masam Taehyung yang semakin kentara membuatnya semakin merasa bersalah, tapi mau bagaimana lagi ?
"Memang hal penting apa yang membuat seorang Jeon Jeongguk memilih mengganggu acara santaiku, si Jung Eunha lagi ? Astaga, Jeon. Sudah kubilang sejak awal masa penjajakanmu dengan gadis lenjeh itu, aku tidak setuju! Jadi jika tidak ada yang penting lagi aku pu---"
"Jangan! Kumohon untuk tidak pergi kemanapun Tae. Ini bukan tentang Eunha atau siapapun, ini hanya tentang aku dan kau. Kita."sanggahan Jeongguk malah kini membuat Taehyung kebingungan, apa maksud si kelinci ini ? Dia salah makan atau bagaimana ?
"Jeon, kau habis terantuk sesuatu atau salah makan sih ? Kau sampai melantur begitu. Aku pulang saja."
Grep
Taehyung membeku ditempat, dia bisa merasakan bunyi degupan jantungnya sendiri. Homina homina.
"Guk, kau kenapa sih ? Kenapa pakai peluk-peluk segala sih ?!"sewot Taehyung, memberontak dalam dekapan Jeongguk yang sialnya hangat dan nyaman sekali. Tidak, dia tidak boleh terbawa suasana. Sumpah demi kolor kakaknya yang jarang dicuci, ada apa dengan Jeongguk-nya ? Kenapa kelinci bongsor kesayangan bunda Sihye jadi aneh begini sih ?!
"Gukie, demi apapun kau membuatku takut."rengeknya, Taehyung sudah tidak tahu lagi harus bagaimana. Dia sudah mulai sesak karena dekapan Jeongguk makin lama makin mengerat saja dan itu cukup ampuh karena kini Jeongguk mengurai dekapannya lalu menuntunnya untuk ikut duduk bersisian disofa hitam yang ada disana, saling mengunci tatapan untuk jeda waktu yang cukup lama dan sepertinya kini Taehyung mulai terbawa suasana yang tercipta diantara mereka sekarang. Ini tidak baik untuk kelangsungan fungsi organ jantungnya.
"Tae.."
"..ya ?"
Ck, kenapa jadi degdegan begini sih ?!
"Jangan marah, ya."
"Oh, baiklah."
Taehyung masih memandangi Jeongguk yang tampak ragu untuk melanjutkan perkataannya, membuatnya semakin penasaran.
"Katakan saja, Gukie. Aku engga akan marah, kok. Janji deh."
"Benar, ya ?"
Perempatan siku-siku imajiner muncul dipelipisnya, Jeongguk tuh hari ini aneh banget deh. Kenapa jadi engga percayaan gitu sih sama dia, kapan juga Taehyung bohong sama sahabatnya itu ?
Kapan, hah ?! Yang ada dia tuh bohong mulu sama Taehyung, huh dia jadi esmoni kan!
"Udah deh, engga usah bawel! Ngomong aja ribet amat. Apa perlu aku sumpah dulu biar kamu langsung ke intinya aja, gitu ?"
Jeongguk speechless, menggaruk tengkuknya kikuk sedangkan Taehyung mendengus keki. Jeongguknya ini benar-benar membuang waktunya, andai saja dia masih dirumah, mungkin dia masih cuddling dengan Yeontan---anjing kesayangannya diranjang empuk tercinta. Bukannya disini, terjebak dengan sahabatnya yang kini terlihat begitu aneh. Padahal 'kan, biasanya dia yang aneh.eh ?