Ch.08- persiapan

1.2K 135 6
                                    

Sebenarnya, Niyne tidaklah membutuhkan pedang merah tersebut, namun dia berpikir beberapa kali untuk ikut menjadi seorang petualang atau seorang murid akademi akan membutuhkan senjata untuk penyamarannya.

'Red death redemption' adalah pusaka yang memiliki kekuatan mencapai tingkat SSs+ pedang yang lumayan bagus, mengingat hanya sedikit yang memilikinya, namun jika di bandingkan dengan tongkat yang di gunakan oleh salazar, pedang ini hanya mampu menahan delapan rapalan mantra sihir tongkat tersebut.

Saat barang ke 9 di hadirkan di atas panggung, semua hadirin kembali heboh, di sebuah peti giok terdapat 3 botol kaca berisi cairan berwarna hijau terang ' Viper venom serum' itulah namanya, viper venom serum adalah sebuah penawar dari racun yang sangatlah mematikan, 'viper venom' sendiri adalah ular berbisa yang dapat di temukan hampir di dataran tinggi, satu tetes bisa dari viper venom dapat membuat seorang jagoan tingkat SSS kehilangan kekuatannya untuk selamanya
Jika tidak di berikan penawar racun segera, maka dari itu 'viper venom serum' sangatlah berharga.

Harga di mulai dari 2 juta spirit stone
Dan terus naik sampai menyisakan 3 akademi aliran putih yang terus saling menawar.

"Saudara bull, bisakah kau mengalah untuk akademi kami? Kami sangat membutuhkan 'viper venom serum' untuk murid suci kami" suara seorang sepuh terdengar dari ruangan 'Flower mountain akademi'

" Bah Orang tua! Kau pikir hanya kau yang membutuhkan penawar racun itu hah! " suara sepuh lain terdengar dari ruangan 'Dragon treasure akademi' yang tak lain adalah Ironbull.

"Kau!..." sepuh dari ruangan flower mountain hanya bisa mengumpat dalam hati.

"Ghost king, sepertinya hari ini kita bisa meluruskan tulang-tulang tua kita, melihat tidak akurnya aliran putih, aku penasaran dengan kekuatan baruku hahaha.... " suara seseorang lantang dari ruangan 'Poison magic akademi' sembari mengeluarkan aura yang mengguncang seluruh ruangan lelang.

"Hahaha, kau benar saudaraku... "
Ghost king tertawa lantang sembari mengeluarkan 100% aura membunuhnya, tentu saja dua aura membunuh kedua jagoan tersebut membuat banyak orang sesak nafas bahkan tidak sedikit yang mulai terjatuh karena pingsan, namun sesaat kemudian kedua orang jagoan tersebut berhenti tertawa, keringat deras mengucur, kulit mereka benar-benar pucat ketika aura membunuh keduanya di redam oleh seseorang.

"ohoho, aku tidak menyangka bocah di jaman ini begitu berani berkata seperti itu dihadapanku..." suara seseorang terdengar sembari tertawa mengejek.

Suara tersebut tidak lain adalah niyne sementara di ruangan sang white sage jun, dia hanya menggeleng kepala pelan, dia tidak menduga kedua orang jagoan sekaligus orang-orang yang mendapat gelar 'seven king's' cukup bodoh untuk membuat sang monster tua berucap demikian.

Bukan tanpa alasan, sang white sage sendiri sudah tahu bahwa satu peliharaan dari sang monster tua cukup untuk mengalahkan 'seven king's' generasi sebelumnya dengan mudah.

"aku ingin lihat apakah 7 Raja sebelumnya akan senang melihat tingkah laku kalian di hadapanku" suara Niyne kembali terdengar.

"sepertinya Seven king's generasi ini telah menyinggung senior, biarkan junior sendiri yang menghukum kedua bocah tak tau diri ini" suara lantang lain terdengar di atas ruangan lelang, semua orang mencari tahu dimana keberadaan suara tersebut. berbeda dengan yang lain, kedua seven king's tentu mengenal dengan jelas suara siapa yang baru saja mengudara, mereka hanya bisa mengumpat dalam hati dan pasrah karena telah melakukan kesalahan besar.

••••
setelah acara lelang selesai. sang white sage, jun pergi menemui Niyne.

"Junior memberi hormat pada senior"
Sang white sage jun, tengah berlutut memberi hormat pada sang monster tua.

"Hahaha, kau ternyata masih mengingatku bocah kecil"

"Tentu junior tidak akan melupakan senior yang telah menolong nyawa junior" niyne hanya membalasnya dengan senyuman, sementara sang white sage sedang berpikir keras
'Satu kesalahan kecil, bisa tamat riwayatku' batinnya.

Tanpa basa-basi lagi, sang white sage memberikan niyne sebuah pusaka berbentuk pedang katana yang berjumlah dua pasang yang berhasil di dapatkannya di celah dimensi.

"hmm, jika begitu aku tidak akan menolak" niyne tersenyum sebelum mengeluarkan dua buah pil berwarna putih salju.

"kau pasti sudah tahu apa itu bukan?" tanya niyne.

"tentu junior mengetahuinya senior, sekali lagi terima kasih telah membantu junior" segera setelah itu sang white sage pamit untuk kembali ke akademinya, begitu pula dengan Niyne yang kembali ke penginapan.

•••••

catatan penulis :
author ttp bakalan berusaha buat update semampunya, terima kasih.

D.R.A.G.O.NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang