other face

2.3K 293 88
                                    

"yes! yes! kalian dengar?!" seru ice senang "kalian dengar kan barusan?!"

"ya ya ya" sahut jo malas "bisa kita berhenti membicarakan masalah ini sekarang"

"nope! jarang jarang aku bisa mengalahkan pluem" tolak ice "kita harus membicarakannya selama dua minggu. tidak, buat sampai selamanya"

krit dan jo mencoba menendang ice yang menghindar, sementara pluem hanya mengikuti ketiga temannya sembari tertawa.

mereka baru saja keluar dari kelas pagi dan presentasi yang disampaikan ice mendapat pujian dari dosen, tidak hanya tema yang di angkat namun juga kelengkapan data dan rincian pembahasan nya. dimana dosen yang bersangkutan merupakan dosen yang tidak akan memuji jika hasil pekerjaan mereka tidak benar benar bagus. selama ini baru pluem yang berhasil mendapat pujian. tapi kali ini ice berhasil mendapat komentar positif dari sang dosen sementara saat giliran pluem kemarin tidak ada komentar apapun.

"er, pluem" kata ice

"ice, ku sumpahin beneran nih kalau masih saja ngomongin itu" seru krit

"bukan!!" ice memberi tanda agar ketiga temannya menoleh "itu"

ice menunjuk ke arah fiat yang sedang tidur dengan kepala diletakkan pada meja. di tempat mereka biasa duduk berkumpul

setelah bertukar pandang dengan ketiga temannya, pluem menghampiri fiat, mengulurkan tangan dan menempelkan telapak tangannya pada kening fiat.

"hei" sapa pluem saat fiat membuka mata "sudah sehat? kata mama kit kamu kemarin demam"

"hmm" fiat memijat lehernya yang pegal karena posisi tidurnya barusan "cuma masuk angin kok, sebentar juga hilang"

"jangan terlalu dipaksakan, istirahat saja dulu. sebentar lagi sudah masuk musim ujian, daripada nanti malah tidak bisa ikut"

"nggak papa kok" jawab fiat

"yakin" sela ice "mukamu masih pucet gitu, ntar pingsan lagi kayak kemarin"

jo dan krit mengangguk setuju. mereka masih trauma dengan kejadian dua hari lalu. awal saat mereka melihat fiat masih baik baik saja dan sedang berbicara dengan oaujun, namun detik berikutnya kondisi fiat sangat mengenaskan.

"ada kelas? ku antar pulang yuk, kelas ku berikutnya masih lama" pluem duduk di samping fiat sementara ice mengambil tempat di seberang fiat, diikuti jo dan krit yang duduk di samping kanan dan kiri ice.

"aku di sini saja" tolak fiat

"lha, ngapain di sini. banyak angin. balik fakultasmu aja sana, di perpus atau mana gitu yang agak hangat"

"jadi orang gak sensitif amat sih pluem, ya biar gak ketemu kak oaujun lah" sela ice

"sendiri nya gak sensitif masih berani ngatain orang lain" balas pluem

"lha"

"kamu nyebut nama who shouldn't to be named bego" kata krit

"siapa? Voldemort"

"di bilang jangan nyebut nama!!" jo memukul bahu ice

"sebut pakai dark lord napa?!" sahut pluem santai

"hah!! sudah ku duga, kamu pasti anggota death eater!!" krit menunjuk pluem

"pluem, tega kamu" jo menimpali "aku kan muggle born"

"bentar bentar bentar" potong ice "kita ini ngomongin apa sih?"

"Harry Potter" jawab pluem, krit dan jo bersamaan

sementara itu fiat tertawa melihat kelakuan geng ilmu politik di depannya.

"aih, akhirnya dia ketawa juga" seru ice "misi sukses" krit dan jo berjabat tangan

the kid shipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang