[35] ...

1.5K 181 6
                                    

Hujan. Setidaknya itu dapat membuat suara yang menemani (NamaKamu) sekarang. Rumahnya terasa sangat sepi tanpa sosok Ibu disini. Ia memeluk tubuhnya sendiri, mulai merasakan dingin yang menusuk tulangnya. Tubuhnya lemas. Di atas meja makan sudah penuh dengan segala macam makanan yang dibawakan Zizi maupun Hanif. Namun tak disentuh sedikitpun olehnya. Bagaimana ia bisa makan sih dalam keadaan seperti sekarang ini?

(NamaKamu) meraih telpon genggam pintarnya dari atas meja yang ada di hadapannya. Namun di detik selanjutnya ia menyesal, karna apa yang ia lihat di layar itu hanya akan membuat dirinya bertambah down.

 Namun di detik selanjutnya ia menyesal, karna apa yang ia lihat di layar itu hanya akan membuat dirinya bertambah down

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

free exclusive lockscreen just for u! Serunya kala itu.

(NamaKamu) merindukan Ibunya. Sangat. Dan ia butuh pelukan seseorang saat ini. Ia butuh Ibunya untuk mencurahkan segala isi hatinya. Seberapa dekatnya pun ia dengan Zizi, ataupun Hanif, tetap saja orang nomor satu yang ia percaya adalah Ibunya. Ibunya takkan mungkin menyebarkan apapun sejelek apapun dirinya ini.

💫

Cklek

"Dek.."

Pria bertubuh gempal ini menggoyang-goyangkan tubuh kurus seseorang dihadapannya yang terbaring lemah diatas lantai tanpa beralaskan apapun.

Ia menatap miris lelaki kurus dihadapannya. Matanya sembab. Tubuhnya semakin kurus meski takkan menghilangkan ketampanan yang ada pada dirinya. Sudah berapa hari laki-laku ini menolak makanan yang diberikan?

Tubuh yang sejak semenit tadi ia goyangkan pun mulai bergerak, detik selanjutnya dengan gerakan cepat yang tak santai ia langsung terduduk dari tidurnya seakan terkejut dengan keadaan.

Tubuh yang sejak semenit tadi ia goyangkan pun mulai bergerak, detik selanjutnya dengan gerakan cepat yang tak santai ia langsung terduduk dari tidurnya seakan terkejut dengan keadaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bang!" Serunya.

Masih terpancar dengan jelas dari matanya, kelelahan, dan mata yang jelas masih memerah khas orang habis menangis lama.

"Makan ya, dek?" Tanya pria bertubuh gempal.

"Gue udah bisa keluar kan? Gue udah bisa jemput (NamaKamu) kan?" Tanyanya tanpa berniat menjawab pertanyaan yang diberikan pria bertubuh gempal dihadapannya.

Untittled ✖️ IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang