•
•
•
•
•
•Saint menghela napas panjang, menyenderkan punggungnya di dinding sembari menunggu hujan mereda. Saint pikir hari ini ia bisa pulang dengan cepat dan bergegas untuk bertemu Perth di rumah sakit, ia tidak ingin seperti sebelumnya menjenguk Perth di waktu yang tidak tepat, tapi sayangnya sudah sore seperti ini pun Saint baru selesai melakukan kegiatan perkuliahan, dan ditambah buruknya lagi ia terjebak hujan yang mendadak turun dengan sangat derasnya.
Saint tidak membawa payung, jarak dari fakultasnya menuju parkiran mobil pun lumayan cukup jauh. Sebenarnya bisa saja ia berlari menerobos hujan, tapi ia tidak mau sampai buku catatan yang ia bawa sekarang basah bahkan hancur terkena air hujan, banyak sekali catatan penting di dalamnya, Saint mengutuk dirinya sendiri yang sudah meninggalkan tas di dalam mobil, karena sebelumnya ia pikir membawa buku catatan dan satu alat tulis saja sudah cukup, ia tidak tahu akan berakhir seperti ini jadinya.
Saint meraih ponsel di dalam saku celana, raut wajah terlihat sendu ketika tidak ada balasan pesan yang ia tujukan kepada Perth sejak tadi pagi. Awalnya Saint pikir mungkin Perth masih tidur, tapi sudah sore seperti ini pun ia belum mendapat balasan dari Perth. Apakah Perth marah kepadanya? Wajah Saint kian terlihat sendu ketika ia melihat Perth membagikan moment disalah satu media sosial, terlihat disana banyak teman satu agency yang menjenguknya. Berarti sudah sangat jelas Perth memainkan ponselnya tapi tidak membalas pesan darinya!
Saint merasa sedih, ia menghubungi Perth beberapa kali tapi tidak ada jawaban sama sekali. Saint kemudian mencoba menghubungi Plan, karena tadi ia melihat Plan berada di story Instagram yang perth bagikan hari ini, siapa tahu Plan masih disana bersama dengan yang lainnya.
[ halo? Saint?]
Saint bernapas lega ketika mendengar Plan mengangkat teleponnya.
"Sawadee krub phi, apakau masih disana bersama dengan Perth?"
[Ohhh Ya, aku masih disini bersama dengan P'Big dan Mark juga. Tapi sebentar lagi aku sudah harus pergi, Apakau sedang diperjalanan menuju sini?]
"Um ... aku masih berada di fakultas ku, disini hujan masih turun dengan deras. P'Plan ... tolong sampaikan kepada Perth jika aku akan segera menemuinya, dia tidak mengangkat telepon dariku, jadi aku akan menitipkan pesan ini padamu saja."
Plan mengerutkan kening, bukankah dari tadi Perth memainkan ponselnya? Tidak mungkin jika ia tidak melihat panggilan masuk dari Saint, kan? Bocah itu sedang merajuk, huh? Plan mengurungkan niatnya untuk bertanya tentang hal ini, ia tidak mau mencampuri urusan pribadi mereka, Plan berharap semoga mereka berdua baik baik saja.
Saint mengakhiri sambungan teleponnya setelah ia berbincang sedikit dan mengucapkan terimakasih kepada Plan. Langit semakin gelap dengan hujan yang tak henti mereda, jika saja P'Chen sedang tidak sibuk mungkin dia sudah meminta bantuan dan tidak akan terjebak sendiri disini. Saint tidak tahu harus meminta bantuan kepada siapa lagi, ia tidak ingin merepotkan banyak orang. Yang bisa ia lakukan sekarang hanya menunggu dengan pikiran dan perasaan yang tidak tenang, ditambah lagi tadi Saint membaca banyak komentar negatif tentang dirinya di akun media sosial Perth, menyebutkan jika ia tidak peduli kepada Perth yang sedang sakit karena tidak terlihat menjenguk sekalipun.
Saint menghela napas panjang, apakah segala yang ia lakukan semua orang harus mengetahuinya? Bisa saja ia posting di media sosial saat malam dimana dirinya dan P'Chen menjenguk Perth dengan keadaan yang sangat lelah tapi berakhir dengan sia-sia agar semua orang tahu, lebih dramatis dan akan mendapat banyak simpati, bukan? Tapi untuk apa? Saint hanya tidak terbiasa seperti itu, kepedulian Saint tidak terlihat dari dimana ia membagikan moment bersama, Saint akan bertindak tanpa orang-orang harus mengetahuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOPE | PERTHSAINT
Romance"Perth tidak ingin terburu-buru, ia tidak ingin terlalu dini untuk mengartikan semua perasaan itu adalah cinta. Meskipun segala perhatian dan sikap yang ia berikan untuk Saint berbeda dari teman yang lainnya, ia sendiri tidak ingin terlalu percaya d...