The Sweetest Scenario (1)

13.4K 592 12
                                    

Hollaaaaa.... I'm back yeah. Tadinya aku pengen bawain cerita lain--yang agak serius-- tapi karena aku belum nentuin gimana endingnya, jadilah aku nulis cerita ini. Lebih ringan, dan ideku--tumben--langsung ngalir dari awal sampe ending. Suatu hal yang langka cuyy.

Okey, langsung aja dibaca. Tolong vote and comment yakk 😄😄

️♥️♥️

Menjadi sempurna ternyata tidak berbanding lurus dengan hidup bahagia. Sempurna, di mata orang lain. Tapi Kinan yang menurut orang terlahir dengan penuh keberuntungan karena paras yang cantik alami, baik hati, cerdas, dan sukses dalam karier. Belum lagi, statusnya sebagai anak menteri perdagangan, semakin membuat dirinya terkenal. Bahkan kepopulerannya setara dengan artis ibu kota. Padahal Kinan juga bukan orang yang aktif di social media. Mungkin karena sekarang karyanya sebagai desainer sudah terkenal hingga mancanegara.

Intinya, Kinan Calya Atmadja begitu mudah dikagumi para lelaki sekaligus membuat iri kaum hawa. Dan Kinan merasa terbebani untuk selalu 'sempurna'. Bukan demi menjaga image dirinya, melainkan nama ayah dan keluarganya yang cukup tersohor di dunia politik negeri ini. Menjaga nama baik keluarga ternyata tugas berat.

Dan sejauh ini, Kinan berhasil membuat keluarga bangga. Termasuk dengan menyanggupi tawaran salah satu stasiun TV swasta yang memintanya untuk menjadi juri di sebuah program pencarian bakat. Ia harus setuju, karena ayahnya sendiri yang secara halus memintanya. Kinan sempat heran, ayahnya yang ia kenal tidak memiliki ketertarikan di bidang seperti ini.

Oh, mungkin karena konsep program ini berbeda dari biasanya. Enterpreneurship. Bahkan jurinya pun bukan yang biasanya tampil di ajang pencarian bakat. Benar-benar juri professional di beberapa bidang masing-masing. Pengusaha sukses, arsitektur, chef, bahkan aktor muda yang cukup jarang muncul di layar kaca seperti Rajendra Wijaya. Meskipun semua juri itu populer. Dia sendiri, seorang fashion desainer yang beberapa tahun terakhir malang melintang di dunia industri fashion.

Untunglah acara ini lumayan berbobot. Terkonsep jelas dan dikemas dengan apik sehingga masih mampu meraih rating bagus. Jadi, Kinan tidak menyesal atas keputusannya untuk bergabung.

"Langsung pulang, Mbak?"

Kinan menoleh pada salah satu staf program tadi, saat akan masuk ke lift. Lalu tersenyum sopan.

"Mau mampir butik dulu, San."

"Sibuk banget pasti ya, Mbak. Apalagi katanya mau ikut fashion week di US ya Mbak?" Perempuan muda dengan rambut yang dicepol itu menekan tombol lift.

"Iya nih, jadi mesti banyak persiapan."

Keduanya lalu berbincang mengenai desain Kinan yang ternyata jadi favorit perempuan itu, hingga pintu lift terbuka di lantai satu.

Keduanya berpisah jalan. Kinan berjalan keluar gedung stasiun televisi itu. Dia sedang menunggu taksi online yang dipesannya tadi selesai on air.

Tiba-tiba, ia merasakan seseorang mendekatinya dari belakang. Refleks, ia menoleh cepat.

"Ra--" Kinan baru akan menyapa pria itu. Namun ucapan pria itu menyurutkan suaranya.

"Kamu kayaknya lagi mens." Rajendra berujar cepat dengan suara lirih. "Ada noda darah di celanamu."

Mata Kinan membulat kaget. Ia langsung diserbu malu hingga membuat wajahnya memucat cepat. Sejenak, otaknya terasa blank.

LOVE - Book Of Romance StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang