Hari demi hari telah berlalu, bulan demi bulan pun telah berganti, kini Melvan dan Keyzia semakin kompak menjalankan bisnisnya. Dengan usaha dan kerja keras Melvan akhirnya ia dapat mensejajarkan kemampuan bisnisnya dengan Keyzia, bahkan dalam beberapa hal Melvan terlihat lebih memahami dibanding Keyzia. Agar dapat bekerja lebih baik lagi, mereka memutuskan untuk membagi dua pekerjaanya, Keyzia yang lebih fokus mempelajari pekerjaan di kantor dengan melakukan pengecekan data-data dan menangani bagian keuangan, sementara Melvan fokus untuk belajar menangani keadaan di lapangan, memastikan semua yang dijalankan sudah sesuai dengan prosedur dan keamanan tetap terjaga, ia pun mempelajari bagaimana cara dan langkah dalam mengurus perijinian yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan pemerintahan.
"Key, nanti malam mamah ngajak makan di rumah." ucap Melvan memberitahukan Keyzia kalau Nicole mengundang mereka untuk makan malam bersama di rumahnya. "Ok, tapi aku ada janji sampai jam limaan kalau ga molor, nanti aku nyusul aja ke sana." jawab Keyzia kalau ia akan memenuhi undangan Nicole namun setelah menyelesaikan janjinya dengan client. "Bareng aja, seudah ngurus beberapa surat ke notaris nanti aku balik ke kantor lagi. Kalau aku beres duluan, aku tunggu di ruangan kamu." ucap Melvan yang tetap mau menunggu Keyzia agar mereka pergi bersama. "Ok kalau gitu, see you." jawab Keyzia menyetujui keinginan Melvan, lalu pamit sambil melambaikan tangan sebelum keluar ruangan kerjanya.
Untungnya pertemuan Keyzia tidak terlalu molor dari perkiraan, ia selesai pukul setengah enam sore lebih dan Melvan ternyata sudah menunggu diruangannya sambil bermain game di hpnya. "Van, uda lama?" sapa Keyzia sambil mendekati Melvan ketika melihat suaminya sedang asik bermain game. "Hmm..." jawab singkat Melvan karena sedang konsen dengan gamenya. Keyzia pun duduk di samping Melvan sambil memperhatikan game yang sedang dimainkan. "Yah, cupuuu kalahhhh...." ledek Keyzia ketika melihat kalau Melvan dan timnya kalah dalam peperangan dalam game. Mendengar ejekan Keyzia membuat Melvan melirik tajam, "Apa? ngambek? kaya bocah aja" ledek Keyzia kembali yang senang dengan ekspresi muka kesalnya Melvan. "Ngga koq sayaaanggg...." jawab Melvan sambil mencubit kedua pipi Keyzia dengan gemasnya. "MELVANN.... lepas.... sakit..."omel Keyzia yang tidak suka pipinya dicubit. "Uh cayang... sakit yaaa...." ucap Melvan sambil mengusap-usap kedua pipi Keyzia, menjahili Keyzia karena sampai sekarang ia masih sering grogi dan salting ketika Melvan memanggilnya dengan kata 'sayang', seakan ada ribuan kupu-kupu yang terbang dari perutnya.
"Tuh kan pipinya jadi merah..." omel Keyzia ketika bercermin dan melihat kedua pipinya memerah. "Aku tadi cubitnya ga keras koq, itu mah merah merona karena malu sama aku..." ledek Melvan sambil merangkulnya, otomatis pipi Keyzia bertambah merah. "Melvann..." omel Keyzia sambil memukul lengan Melvan yang merangkulnya. "Cie... malu..." goda Melvan yang senang mengusili Keyzia. "Udah ah, ayo berangkat nanti keburu malem." ajak Keyzia mengalihkan candaannya Melvan. "Ya udah ayo" jawab Melvan sambil berdiri dari sofa bersiap untuk berangkat. Mereka pun berjalan meninggalkan ruangan menuju parkiran dengan lengan Melvan yang merangkul bahu Keyzia. "Van, nanti mampir dulu ke cafe ya, aku tadi minta Irina buatkan lemon cake buat mama sama buat kita sarapan besok." pinta Keyzia ketika mereka sudah sampai parkiran. "Ok" jawab Melvan sambil membukakan pintu untuk Keyzia.
*****
Melvan dan Keyzia tiba di kediaman Prawira jam tujuh malam dan langsung disambut oleh Nicole, sepertinya ia sudah lama menunggu dua anak kesayangannya datang. "Haiii Van, Key... ayo masuk." ajak Nicole setelah memeluk kedua anaknya yang baru tiba di pintu masuk. "Ayo kita langsung makan aja, semua uda nunggu di meja makan." ajak Nicole yang menggiring mereka ke meja makan. Di sana tampak Jerson yang sedang mengobrol dengan seorang pria. Pria tersebut terlihat kurus, rapuh, dan sedang duduk di kursi roda dengan wajah yang agak pucat. Di sampingnya ada seorang gadis yang sedang ikut mengobrol dengan Jerson dan pria tersebut. Gadis tersebut terlihat lebih muda dari Melvan dan Keyzia, berpenampilan cute dengan rambut ikalnya yang dikuncir dua, ia tampak sangat ramah dan sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning of Love
Teen FictionKeyzia Adiputra Seorang cewe berumur 16 tahun yang memilih untuk berpenampilan nerd dan memiliki asumsi bahwa : Mencintai itu adalah hanya kata bualan untuk membuat target mabuk terbuai setelah itu terjatuh, sakit, dan akhirnya dicampakan. Orang-ora...