Naila menyeret Anggas dengan terburu-buru agar mereka dapat menempati daerah kekuasaan mereka tanpa harus mengusir siswa-siswi lain yang akan menempati wilayah mereka sebelum mereka datang.
"Pulang sekolah, jalan yuk!" Ajak Anggas yang sudah sempurna menduduki kursi yang biasa ia tempati.
"Kemana?" Ujar Naila yang tengah menyandarkan punggungnya di kursi.
"Kemana aja, terserah lo."
"Gimana kalau... kita makan aja. Gimana?" Ujar Naila seraya menaikkan satu kakinya ke kursi.
"Boleh deh." Ujar Anggas yang sebenarnya sudah tahu kemana ia dan Naila akan pergi sepulang sekolah nanti.
Saat pesanan mereka tiba, Naila melihat seseorang yang wajahnya sangat familiar.
"Itu... Gendra bukan sih?" Ujar Naila seraya menunjuk seseorang.
"Oh. Itu. Itu kembarannya Gendra. Lo inget kan kalau Gendra sering nyeritain kembarannya ke kita?"
"Oh kembarannya, pantes gue kayak pernah liat." Ujar Naila.
"Dia murid baru itu?" Lanjut Naila penasaran.
"Hooh, dia baru masuk kemarin. Si Gendra bilang sih, sekolah lama dia enggak seru gitu. Jadi dia pindah ke sini." Ujar Anggas seraya menikmati Soto yang ia pesan.
"Oh, jadi dia yang Alyn maksud." Gumam Naila yang masih memperhatikan Ganen dari kejauhan.
"Kenapa Nai?" Tanya Anggas.
"Hah? Enggak, gue cuman bilang kayaknya soto punya lo enak. Bagi dong!"
Anggasta Mediawan Hara
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ganendra Kaivan Wishaka
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
