Hallooo, aku kembali! Jangan lupa vote dulu sebelum baca ya, terimakasih!^^
Suara alarm yang selalu rutin membangunkan Savanna setiap pagi mulai berbunyi dan membuat tidur nyenyak Savanna terganggu. Karena masih dirundung oleh rasa kantuk yang kuat, Savanna mengambil alarm yang ada dimeja nakas lalu tanpa pikir panjang ia mematikannya, dan kembali bergabung dengan alam mimpi.
Lagi, selang beberapa menit alarm tersebut pun kembali berbunyi dengan nyaring, Savanna yang sedang asyik bermesraan dengan Lee Donghae dialam mimpi pun kembali terbangun. Ia merenggut kesal, bangkit dari tempat tidurnya dan mengucek-ngucek matanya sekilas. Ia mempoutkan bibirnya lucu, kembali melihat alarm yang masih berbunyi diatas meja nakas tersebut.
Jam menunjukkan pukul 06.30. Kelasnya hari ini jam 08.00 pagi. Itu artinya masih ada waktu satu setengah jam lagi untuk ia sampai dikampusnya. Savanna bangkit berdiri, berjalan ke arah kamar mandi sebelum akhirnya ia berhenti didepan cermin yang berada dikamarnya. Sejenak ia terlarut dalam lamunananya.
Ia mengingat kembali kejadian kemarin dimana ia melihat sosok Park Chanyeol yang berbeda dari biasanya. Dia berbeda, sangat berbeda. Savanna seakan kehilangan sosok dingin tak tersentuh dari seorang Park Chanyeol. Savanna tidak tahu apa yang terjadi pada Park Chanyeol, ia merasa hari itu Park Chanyeol benar-benar sosok yang sangat rapuh. Mata violet yang selalu menatap tajam siapapun yang berada didepannya seketika lenyap begitu saja, diganti dengan layaknya mata rusa, terlihat kuat namun ada kerapuhan didalam sana.
Savanna mengangkat kedua tangannya dan menempelkannya disebelah pipi kiri dan pipi kanannya. Ia menepuk-nepuk pelan pipi chubbya itu, "Sadar Savanna! Itu bukan urusan lo!" Ia menggeleng-gelengkan kepalanya, bingung dengan dirinya sendiri. Dan dengan secepat kilat ia langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap untuk pergi ke kampus.
Olin datang sambil melemparkan tasnya diatas meja, disana sudah ada Savanna yang duduk dibangkunya sambil memainkan ponselnya. Olin pun ikut bergabung duduk disebelah Savanna, "Ngapain lo? Lemes banget kayak jomblo zaman now."
Savanna menghembuskan napasnya pelan sambil terus mengutak-atik ponselnya. Ia bingung dengan dirinya hari ini yang tidak terlihat bersemangat sama sekali. Lalu matanya menatap datar ke arah sahabatnya disebelahnya ini, "Gabut gue."
Olin mengangkat alisnya heran, "Dih, kurang gizi nianak. Yok ah, kantin. Masih jam segini juga lagian." Olin beranjak dari tempatnya dan menarik cepat Savanna yang hari ini terlihat lemah, letih, dan lunglai cocok seperti gembel dipinggir jalan yang sering dia lihat.
Savanna yang sudah lelah luar biasa entah karena apa hanya diam saja saat Olin menariknya untuk segera pergi ke kantin. Namun, sebelum mereka sampai ke kantin sudah ada sosok yang paling mereka takuti muncul tepat dihadapan mereka, siapa lagi kalau bukan Park Chanyeol.
Chanyeol yang hari ini terlihat sangat luar biasa tampan tetapi mengerikan diwaktu yang bersamaan melirik kedua perempuan didepannya ini dari ujung kepala sampai kaki mereka, membuat keduanya benar-benar menjadi seperti patung, tidak bisa bergerak dari tempat mereka sama sekali.
Savanna melirik ke arah tangan kanan Chanyeol dimana pria tersebut sedang memegang sesuatu. Seperti sebuah alat musik? Ah, sepertinya sebuah gitar yang dibalut dengan sarung gitar berwarna hitam.
Chanyeol mengoper gitar tersebut ke arah Savanna yang langsung ditangkap dengan cepat oleh Savanna, ia memegang gitar tersebut sambil menatap Chanyeol heran. Alisnya ia angkat pertanda bingung apa maksud Chanyeol memberi gitarnya kepadanya?
"Ah, demi Goblin ini berat sekali."
Savanna memekik protes dalam hati sambil kedua tangannya menjaga keseimbangan agar gitarnya ini aman dan ia bisa bebas dari ancaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Has Come
FanfictionBanyak cara yang bisa dilakukan oleh seseorang untuk menyatakan cintanya terhadap seseorang yang ia kagumi. Biasanya mulai dari dengan memberi bunga, cokelat, bahkan sampai sepucuk surat dengan rangkaian kata yang sangat romantis. Namun apa jadinya...