Di satu sisi, Jeno hanya menghela nafasnya melihat perangai Guanlin yang tampak begitu panik begitu menyadari Haechan dan Nakyung tidak ada bersama mereka. Jeno ingin menyusul Guanlin, tapi ia terlalu malas. Tetapi, ia bosan juga jika harus mendengarkan penjelasan guide.
Rasanya posisinya serba salah.
Jeno mengalihkan pandangannya pada ponselnya, sesekali melirik sekitar agar ia tidak ketahuan oleh guru-guru jika ia tidak mendengarkan penjelasan guide.
Ekor mata laki-laki itu tanpa sengaja menangkap sesosok siswa keluar dari rombongan dengan cara yang kurang alami. Ia sangat terlihat menghindari rombongan, dan hal itu cukup menarik bagi Jeno.
Jinyoung ipa 1
liat belakang, ada yang kabur
read.Jeno kembali menyimpan ponselnya di sakunya dan kembali melihat gerak-gerik siswa tersebut, kalau-kalau ia tertangkap basah sedang menyelinap, Jeno bisa tertawa.
Berbagai imajinasinya tentang 'bagaimana jika siswa itu tertangkap' mendadak buyar setelah Jinyoung dan kepala kecilnya muncul dan justru mengikuti langkah siswa tersebut. Mau tidak mau, Jeno ikut menyelinap meninggalkan rombongan dan mengejar langkah Jinyoung.
"Young!" panggil Jeno.
Jinyoung memberhentikan langkahnya dan menatap Jeno datar. "Gue kira lo udah di depan ngejar orangnya, tertipu aku bangsat," kata Jinyoung.
"Jadi mau diikutin? Boleh juga," kata Jeno.
"Guanlin mana?"
"Ngilang, sama Haechan Nakyung,"
Jinyoung menganggukkan kepalanya, kemudian kembali fokus menyisir ruangan demi ruangan, mencari keberadaan siswa tersebut. "Yang kabur siapa? Gue gak sempet liat mukanya," tanya Jinyoung.
"Gak tau juga gue, pokoknya anaknya pake hoodie item," jawab Jeno.
"Kalo itu mah gue liat juga," dengus Jinyoung.
Semakin mereka masuk ke lorong, semakin jauh mereka dari rombongan, mereka kira mereka tidak akan menemukan siapa-siapa, tetapi justru ada Shuhua, 11 IPA 5 di sana.
"Lo ngapain, Sha?" tanya Jinyoung.
Gadis itu cukup terkejut dengan kehadiran Jinyoung, namun ia segera mengontrol ekspresinya. "Jalan-jalan aja sih, bosen gue," jawabnya.
"Gue juga... Btw, liat cowok pake hoodie item?" tanya Jeno.
"Hmm, siapa sih? Felix?" Shuhua balik bertanya.
Jeno dan Jinyoung kompak mengangkat bahu mereka. "Kita gak sempet liat mukanya, pokoknya hoodie item, kaburnya barusan," jawab Jinyoung.
"Iya, yang kabur barusan mah si Felix. Kayaknya balik ke ruangan diorama deh, mungkin ada yang ketinggalan," kata Shuhua.
"Bentar, ruang diorama yang mana, Young?" tanya Jeno.
"Yang itu anjir, lo masih muda udah pikunan aja," jawab Jinyoung sembari jari telunjuknya menunjukkan salah satu ruangan di ujung lorong yang baru saja mereka kunjungi.
"Namanya lupa, anying. Ya udah, makasih ya, Sha, jangan sampe ilang lo," kata Jeno, kemudian menarik Jinyoung menuju ruang diorama.
Tidak ada yang salah dengan ruang diorama, juga tidak ada siapapun di sana kecuali mereka bertiga --Jeno, Jinyoung, dan Felix. Felix sendiri hanya terdiam sambil menatap salah satu diorama, sedangkan Jeno dan Jinyoung hanya berdiri terdiam sambil sesekali berpura-pura melihat diorama.
"Ngapain sih anjir, kurang kerjaan banget," bisik Jinyoung.
"Ajak balik ke rombongan aja ayok, serem juga kelamaan di sini," balas Jeno.
Jinyoung mengangguk. Ia melangkahkan kakinya menuju Felix, diikuti oleh Jeno di belakangnya.
"Lix," panggil Jinyoung.
Felix membalikkan tubuhnya dengan cepat, ia kaget karena kedatangan Jinyoung dan Jeno yang tiba-tiba. Namun, Felix tidak menanggapi panggilan Jinyoung.
"Balik dah ayok, ntar kalo ketinggalan ribet," ajak Jeno.
Felix tetap diam, ia terlihat bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] The Lost : Habitual Strange (00ㅡ01L)
FanficKepribadian Felix tiba-tiba berubah, ada apa? Originally written by Penguanlin, 2019. [ !! ] urutan/cara baca, cek buku "Case Journal" chapter "How to Read".