"One Book = One Kiss"

3.3K 365 1
                                    

Sapuan terakhir kemoceng yang dipegang Jimin pada jajaran buku di tingkat terbawah menjadi tanda telah selesainya pekerjaan hari ini.

"Cantik.." gumamnya seraya menatap rak-rak buku bertingkat di ruangan yang lumayan luas ini.

Namanya Jimin, pemuda asal Busan yang merantau ke kota seoul dengan niatan mengubah hidupnya.

Jimin termasuk sosok yang ceria dan ramah, banyak pengunjung yang datang ke toko buku ini berkali-kali dengan alasan ingin lebih banyak mengobrol dengannya.

Hoseok datang dengan kantung plastik berisi makanan yang baru saja dia beli.

Jimin berlari mendekati meja yang biasa pengunjung pakai untuk menghabiskan waktu membaca.

"Kenapa telat sekali?" Tanya Jimin membuka percakapan. Tangannya sigap membantu Hoseok membuka bungkus makanan mereka.

"Terlalu banyak pesanan. Eomma sangat bawel. Kau tau itu" eluh Hoseok.

Jimin tertawa.

Hoseok adalah teman semenjak Jimin membuka toko buku disini, kios daging miliknya berada disebelah toko milik Jimin, setiap petang Hoseok akan membawakan makan malam untuk mereka berdua makan bersama, dan sebagai bayarannya Jimin akan membiarkan Hoseok membaca komik-komik baru di toko secara gratis.

"Sudah jam 7. Jungkook belum datang?"

"Anak itu tidak pernah benar-benar niat belajar. Aku kasihan pada orang tuanya." Hoseok mengangguk menyetujui.

"Padahal orang tuanya sudah mahal-mahal membayar mu sebagai guru privat" Jimin bergumam kecil membalas ucapan Hoseok.

Sudah 2 bulan ini Jungkook menjadi murid nya, seseorang merekomendasikan Jimin pada keluarga Jungkook untuk menjadi guru privat nya. Jadi selama 2 bulan ini setiap 1 minggu dua kali mereka akan bertemu. Tapi sayangnya Jungkook selalu tidak pernah terlihat menikmati waktu belajar mereka, yang dia lakukan hanya terus menggoda dan menjahili Jimin sampai pria 2 tahun lebih tua darinya itu marah dan beranjak pergi. Selalu seperti itu setiap bertemu.

"Aku merasa seperti makan gaji buta saat kau mengatakan itu" sedih Jimin.

Hoseok menepuk pundaknya mencoba menghibur.

"Itu dia"

Suara bel di pintu berbunyi, menampilkan namja dengan jaket jeans andalannya, berjalan dengan cool sembari sesekali menjilat bibirnya dengan lidah.

"Menurutmu kenapa dia melakukan itu?" Bisik Hoseok di sebelahnya.

"Dia sedikit gila. Kau tau"

Hoseok tertawa lagi, mengusak rambut Jimin lalu pamit untuk pulang setelah sebelumnya melakukan tos kecil bersama Jungkook.

"Menunggu ku, manis?" Dicoleknya dagu Jimin, sedangkan si empu menolehkan wajah, menatap tak suka.

"Tak usah banyak basa-basi, aku sudah bosan." Sahutnya. Jimin mengambil buku tebal dengan tulisan yang jelas dan besar 'MATEMATIKA'

Jungkook mengeluh, Jimin sudah susah di ajak bercanda. Padahal hari ini dia tidak ada gairah untuk belajar. Bukannya tiap hari gitu ya pak?

"Bawa buku mu dan baca disini, kita bahkan belum lanjut ke bab selanjutnya" titah Jimin.

Jungkook merentangkan tangannya keatas lalu menselonjorkan kakinya.

"Aku sedang tak ingin"

"Yak! Ayolah. Sekali ini saja menurut padaku. Apa susahnya membaca buku dan selesaikan pekerjaanku!" Teriakan nyaring Jimin keluarkan.

Bukannya merasa bersalah Jungkook lebih memilih tersenyum, ah tidak, dia sedang mengeluarkan smirk nya.

"Kenapa aku harus?" Tanyanya.

Jimin mengernyit, "aku tidak mau merasa bersalah pada eomma appa mu" Jawabnya tegas.

Jungkook mencodongkan badannya ke arah Jimin. Menghimpit Jimin di sofa.

"Ayo buat kesepakatan" Sahut pria 2 tahun lebih muda itu.

"K-kesepakatan a-a-apa?" Jimin merasakan dadanya berdebar. Pria didepannya ini selalu tau bagaimana cara membuatnya lemas.

"Aku membaca buku. Bayarannya kau memberiku satu ciuman" Jungkook mengangkat sebelah alis, menatap dalam pada si manis dengan tatapan menggoda khas miliknya.

Tak dapat dipungkiri, Jimin terkejut, tentu saja! Hey! siapa yang tidak akan terkejut jika ada seorang pria tampan secara terang-terangan meminta ciuman padamu?!

Baiklah mari ikuti alurnya.

Diangkatnya kedua tangan lalu dilingkari pada leher pria didepannya.

"Call!" Jungkook tersenyum bangga.

"Ambil banyak buku, baca, lalu curilah satu ciuman dariku. Ingat. 1 buku satu ciuman" Ucap Jimin.

Jungkook beranjak lalu berlari pada deretan buku sains dan pelajaran lain.

Duagh!!

Puluhan buku di letakkan keras di hadapan Jimin.

Jimin tersenyum lembut seraya membalas tatapan penuh arti Jungkook.

"Kajja"

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Tak tahuu

.
.
.
.
.
Akoh gabhut




Dhii disini🌸

T I T I K || KOOKMIN (Slow Apdet)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang