"Ini sudah pukul enam. Kau tidak pulang?" tanya Eunbin.
Benar juga, angkutan umum tidak akan ada. Batin Heejin.
"Kau bagaimana? Ke mana arah rumahmu?" tanya Heejin.
"ke jalan Eungyeo."
"SAMA!! Ayo pulang bersama."
"Tapi aku bawa motor. Maaf ya."
Apa maksudnya? Eunbin tidak ingin pulang bersama?
"Aku akan telepon Ayahku." ucap Heejin.
"Memangnya Ayahmu sudah pulang?" tanya Eunbin.
"S-Sudah." jawab Heejin.
"Baiklah, ayo kita ke gerbang."
+ 🌼 +
"Ayah, ayah masih belum dapat kerja?" tanya Heejin.
"Belum." jawab tn. Jeon.
Ayah Pria yang berbakat. Ayah bisa apa saja. Hanya karena beliau lulusan SMA, berarti beliau tidak bisa bekerja?
"Oh." jawab Heejin. "Ayah kenapa tidak mengawasi bangunan lagi?" lanjutnya.
Tuan Jeon sebelum menganggur, dulu kerja sebagai asisten mandor. Kerjanya mengawasi bangunan.
"Tuan Hwang tidak mencari proyek lagi. Tuan Hwang sepertinya takut." ucap Tn. Jeon.
Tuan Hwang adalah tetangga mereka. Selain tetangga, Tuan Hwang juga atasan Tuan Jeon.
"Kenapa ayah juga tidak kerja seperti dulu? Yang ayah men-print banyak kertas seperti itu!!" ucap Heejin.
"Ayah rugi. Ayah membuat seminar dan pesertanya hanya beberapa." jawab Tn. Jeon.
"Ibu, ada makanan?" tanya Heejin.
"Ada."
Heejin melihat lemari makanannya.
"Tempe saja?" tanya Heejin.
"Kau tidak boleh seperti itu. Itu makanan." ucap ny. Jeon.
Heejin berdecak dan pergi ke kamarnya.
Di kamarnya samar-samar ia mendengar perkataan Orangtuanya.
"Lantas besok bagaimana?"
"Bagaimana apanya?"
"Heejin sekolah. Kau benar-benar tidak punya uang sepuluh ribu?"
Ayah dan Ibu tidak punya uang sepeserpun? Ini gila.
+ 🌼 +
"Ayah, uangku?" tanya Heejin.
Heejin kini sedang di depan gerbang. Baru turun dari motornya.
"Maaf, ayah hanya punya segini." tn. Jeon memberikan selembar uang bewarna kuning.
"Duluan."
Heejin memgambil uang itu dan langsung masuk ke sekolah.
"Kau hampir terlambat!" ucap Yeji.
"Maaf, hehe." kata Heejin.
"Kalian sudah mengerjakan PR?" tanya Chaeyoung.
"Belum, apakah ada PR?" tanya Heejin.
Heejin bergegas untuk mengerjakan tugasnya.
"Heejin, kami akan pergi ke Mall pulang sekolah. Kau mau ikut?" tanya Eunbin.
Uangku hanya lima ribu. Istirahat pun akan habis.
"Tidak. Aku ada acara. Kalian saja." ucap Heejin.
"Chaeyeon, kau ikut?" tanya Yeji.
"T-Tidak. Aku akan belajar."
"Baiklah."
+ 🌼 +
"Ayah.." panggil Heejin.
Heejin menghampiri ayahnya yang sudah siap dengan motornya.
"Ayo pulang." ucap Heejin yang baru saja selesai memakai helm-nya.
Di jalan, Heejin mengajak Ayahnga bicara.
"Yah, teman-teman Heejin banyak yang kaya." cerita Heejin.
"Wajar." ucap tn. Jeon.
"Ayah, Heejin mau Ayam goreng. Ayo beli." pinta Tn. Jeon.
"K-Kita ke Bibi Hyoyeon saja ya." ucap Tn. Jeon.
Heejin pergi ke rumah bibi Hyoyeon. Bibi Hyoyeon bekerja menjual sayuran di pasar setiap hari.
"Bibi.." panggil Heejin.
Bibi Hyoyeon membukakan pintu.
"Masuk.."
"Heejin, makan dulu sana. Ajak Ayahmu juga." ucap Bibi Hyoyeon.
"Terimakasih."
Heejin pergi ke dapur untuk mengambil makanan. terdengar Ayah dan Bibinya tengah mengobrol.
"Lima ribu?" Anakku saja dua puluh robu sehari! Heejin hebat!"
Sepertinya Bibi Hyoyeon menanyakan uang sakuku hari ini.
"Oh ya, jangan lupa bawa sayur di sana. Daripada layu."
"Bulan ini akh belum membayar rumah." cerita tn. Jeon.
"Cepat bayar. Daripada rumahmu di sita bank!"
"Aku akan mencari pinjaman."
Jika aku jadi Ayah, aku pasti sudah menyerah.
+ 🌼 +
"Ternyata tidak hanya aku yang menderita di dunia ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Go And Run + Heejin Ft. Millenials
RandomKehidupan yang pahit tidak membuat Heejin menyerah. Kisah kehidupan yang jauh dari romansa. 🌼 Maaf jika Cast-nya tidak cocok atau apalah. [Quotes di setiap Chapter]