lanjutan

13 2 0
                                    

Karna sudah wktunnya pulang, kak pembina mengakhiri kegiatan sore itu dengan berdoa. Beliau kemudian mengatakan agar anak yang sudah dipilih untuk mengikuti kegiatan tadi jangan pulang terlebih dahulu karana akan diberikan pengarahan lebih lanjut. Aku mengumpulkan anak-anak itu namun tak ku temukan anak itu, ya anak yang tadi membuatku tersenyum. Ku arahkan pandangan ku ke semua sudut lapangan sekolah. Akhirnya aku aku menemukan nya .dia juga melihat ke arahku terdiam sebentar kemudian tersenyum. Aku langsung menunjuk ke arahnnya ,dia tertawa semacam mengejekku. Aku kesal hingga menggembungkan pipiku, dia semakin tersenyum lebar padaku, ntah kenapa tapi aku senang ."mengapa kau tidak kumpul? " ucapku dari kejauhan. Dia membalas pertanyaan ku namun aku tak tau dia mengatakan apa, aku hanya melihat setiap kata yang terucap dari bibirnnya ." aku sudah minta izin kepada kaka pembina " mungkin itu yang dia katakan. Aku menghampiri nya kemudian menanyakan padanya lagi. " dek kan sudah kaka bilang kamu dipilih "kataku.
Dia tersenyum dan menjawab " aku sudah minta izin bak.. " jawabannya sedikit mengejek karna aku kalah darinnya. Aku sedikit kesal padanya reflek ku pukul lengannya dia berbalik memegang tanganku. Aku terdiam melihat ke arah tangan kami dan kembali melihat wajahnya, dia tersenyum padaku, lamunan singkatmu buyar karna aku merasa kesal. Aku berusaha melepas tanganku darinnya dengan berusaha menginjak kakinya namun lagi lagi ku kalah padannya. Keadaan ini semakin membuatku kesal tidak karuan dan akhirnya dia melepaskan tangannya dengan tawa yang lebar. Merasa bahwa aku sudah kalah padanya. Setelah melepas tanganku aku tetap berada di depannya .Dia bergegas mengambil sepeda motornya kemudian pergi dari parkiran menuju gerbang belakang sekolah, mataku mengikuti setiap gerakannya hingga saat dia sampai di gerbang dia menoleh padaku dan menjulurkan lidahnya .dia mengejekku ya dia mengekku. Apa?  Dia mengejekku?  Berani sekali dia siapa dia?  Ucapku dalam benakku. Aku sempat kesal padanya kemudian beralih pandangan saat dia sudah tak terlihat lagi dari pintu gerbang kemudian ku lanjutkan kegiatan hingga pulang .

Sampai kerumah aku membaringkan tubuhku diatas kasur. Memikirkan hal apa yang baru saja aku lakukan. Aku bahagia aku senang ku ingat lagi wajah anak itu aku belum tau siapa namanya. Namun aku tidak perduli, setidaknya dengan kegiatan dan kejadian tadi sedikit mengurangi lukaku. Aku terhibur dengan itu.

Lamunanku buyar mendengar hp disampingku bergetar, ku lihat  1 notifikasi dari maulana
Chat :
"Hey "
         " Iya? "
"Lagi apa? "
            "Nugas ni banyak "
"Owh tugas apa emng? "
            "Kimia "
"Oh itu tugas kelompok? "
            " Iya"
"Oiya kamu kenal kamelia?  "
             "Iya itu anak baru dikelasku pindahan"
"Iya itu tmn kelasku disini, jadi kalian sekelas? "
             " Iya kita sekelas "
" kenapa ga tanya ke dia aja tugasnnya? "
               " kita beda kelompok jadi gasama lagian tugasnya juga beda dan dia sudah ngumpulin "
"Oh oke semangat ngerjainnya "
                " Oke makasih "

Chat kita kemudian berakhir, makin lama aku makin dekat dengan maulana. Ntah ini hanya pelampiasan atau aku yang sudah mulai berharap padanya. Intinnya kedekatan ku sedikit menghapus ingatanku dari Bigboss. Ntah lah menurutku hobiku dan hobinnya sama dia juga salah satu anak pramuka di sekolahnnya, senang berorganisasi dan mengetuai semua organisasi yang ada di sekolahnnya, dia seorang mencinta alam.ntah apa yang aku pikirkan aku mulai tertarik padanya. Tak bisa ku pungkiri aku mengaguminya.

Hari hari kukewati seperti biasa, hari ini aku duduk terdiam di bangku koridor sekolah. Kamelia menghampiri ku kemudian menanyakan maulana padaku
" ren km deket sm maulana ya? " tannyanya
" huhh" jawabku terkejut. Tak ku sangka kamel mengetahui kedekatan ku dengannya.
" ciee jujur jujur gihh" jawabnya mengejek.
" apaan sih mel aku cmn temenan" elakku
" ndak ndak jelas jelas dia sendiri yang cerita ke aku " jawabnya
" huh cerita apa, kasi tau aku mel " aku terkejut dan langsung memeksa kamel .
" tukan tukan kalian deket kann " jawabannya
" ih mel cepet kasi tau " paksaku
" iyaiya ku kasi tau. Ndak kok dia tu cmn nayain kamu, kmu tu orangnya kayak apa katanya trus sempet minta nomermu dan maksa aku buat bantuin kamu selesaiin tugas kimia " jelasnnya
" hah trus kamu jawab apa"
" iya aku jawab klo km anaknnya tinggi dan anak pramuka juga " jawbnya

Sedikit lega karna aku berfikir maulana juga tertarik padaku. Ntah apa yang sedang aku rasakan saat ini tapi aku senang ntah ini sebagai pelampiasan atau apapun itu.
 

 

MINZYYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang