*
*
**
****
*"APAAAAAA......... MENGASUH ANAK?"
gadis itu reflek menutup mulutnya, ia tak sadar telah berteriak kencang dan membuat wanita paruh baya di depannya menutup telinga sambil terkekeh pelan. Oohh....ia malu sekali ya tuhan. Tapi bukan salahnya juga, ia hanya kaget. Lalu apa apaan dengan wanita ini, baru bertemu dua kali dan ia langsung di bawa kerumah besarnya, dan terlebih lagi untuk mengasuh anak. Apa wanita itu berfikir ia cocok menjadi baby sister. Ia bahkan masih 19 tahun, dan sama sekali tak ada pengalaman mengurus bayi.
"Tapi aku punya pekerjaan ba-san?" Sakura tak mungkin meninggalkan pekerjaannya di rumah makan nyonya tsunade. Ia bekerja di sana bahkan sebelum lulus SMA. Dan lagi ia sama sekali tak ada alasan untuk menerima tawaran wanita ini. Atau.... ia punya. Ahhh.... bagaimana jika ia menolak, wanita ini akan melaporkannya ke polisi atas tuduhan tabrak lari, atau tuduhan kekerasan, atau bisa juga tuduhan telah melakukan tindakan tidak menyenangkan.
"TIDAAAAAKKKK...!!" wajahnya berubah pucat pasi sekarang, bagaimana jika bayangan di otaknya benar benar terjadi. Sakura menutup mulutnya lagi. Ia terkekeh pelan tatkala melihat wanita di depannya mengerutkan keningnya bingung dengan sikap absurd sakura.
"Kau bisa bekerja disini setelah kau pulang bekerja dari resto." Wanita itu memberikan pilihan yang tak bisa di tolak oleh sakura. Sakura bekerja di resto sampai jam 4 sore. Setelahnya ia biasanya tak melakukan apapun, mungkin hanya pergi bersama sahabatnya, atau pergi ke perpustakaan kota untuk membaca buku.
"Baiklah ba-san." Sakura menerima pekerjaan barunya dengan berat hati. Tentu saja ia tak ingin berurusan dengan polisi.
"Bagus, dan perkenalkan namaku uzumaki kushina, kau bisa bekerja mulai besok."
Sakura hanya mengangguk pelan. Setelahnya ia keluar dari rumah besar itu.
Sepertinya wanita itu sangat baik, begitulah yang sakura fikirkan. buktinya ia menyuruh sopir pribadinya untuk mengantarkan sakura pulang. Tentu saja sakura mengiyakannya, mengingat ia kesini ikut dengan mobil wanita itu. Dan ia meninggalkan sepedanya di salah satu kios pusat perbelanjaan tradisonal tadi. Oohhh...ia baru ingat, Sepeda kesayangannya..
"Kita kembali ke tempat awal tadi jisan."
***
Selepas gadis bersurai merah muda itu meninggalkan kediamannya, wanita cantik berambut merah itu tampak berseri seri. Senyuman tak pernah lepas dari bibirnya. Ia memang baru bertemu dengan gadis itu. Tapi entah kenapa ia begitu menyukai gadis yang begitu atraktif seperti sakura.
"Kasan kau tak apa apa?"
Seorang pria bersurai kuning baru saja memasuki ruang tengah dimana ia melihat ibunya terlihat sedang tersenyum senyum sendiri. Pria itu melonggarkan dasi yang melingkar di lehernya. Lalu berjalan mendekati wanita berambut merah tersebut."Kasaan terlihat senang."
Lanjut pria itu lagi, yang hanya di balas anggukan semangat oleh sang ibu."Kau akan lihat sendiri besok, naruto-kun."
Kushina berlalu begitu saja dengan mempertahankan senyuman di wajahnya. Ahhh wanita itu benar benar tak sabar untuk besok.***
Sakura mengayuh sepedanya pelan. Jam menunjukan pukul 7 malam. Setelah mengambil sepedanya di kios pusat perbelanjaan tradisional, ia masih harus menemui ino. Sahabatnya itu baru tiba dari suna, gadis itu memang tengah menempuh pendidikan di negara pasir tersebut. Dan ia kembali ke konoha untuk berkunjung karena tengah memasuki liburan panjang di universitasnya.