Teman, sahabat, atau sebutan lainnya untuk orang yang selalu menemani kita disetiap waktu untuk berbagi cerita suka maupun duka yang dirasa. Ya, kepercayaan atau saling percaya satu sama lain adalah hal yang harus kita punya. Kejujuran pun menjadi point utama untuk menjalin pertemanan, karena saat jujur akan muncul rasa percaya terhadap seseorang.
Tahun ini mungkin menjadi kesedihan, untuk diri ini. Aku kira hanya akan bersedih ketika perpisahan sekolah berlangsung saja, namun ternyata sebelum perpisahan sekolah datang banyak sekali perjalanan yang harus dilalui.
Teman ceritaku, teman berbagi kebahagiaan, teman berbagi kepedihan, teman yang selalu memberikan semangat lebih, teman yang menjadi tempat bersandar ketika kacau, ternyata menyimpan banyak rahasia.
Teman yang selalu mendengarkan segala rasaku, bahagia yang selalu ikut serta untuk berbahagia juga, sedih yang selalu membuatnya ikut serta pula bersedih menemani rasaku. Kini menghancurkan semua rasa percaya yang telah dibangun beberapa tahun lalu.
Masalahnya mungkin tak seberapa, hanya karena menyembunyikan sebuah kata saja. Namun, terasa perih saat teman yang selalu menenangkanku kini membuatku merasa kacau. Tidak ada tempat bersandar, tidak ada tempat berbagi, tidak ada semua. Aku sendiri. Tidak ada satupun yang bisa menenangkan jiwa ku, perih yang kurasa selalu menghantui ketika aku berusaha mencari bahagia ku di suatu hal yang berbeda.
Teman yang selalu berbicara "Jika kita bermasalah, selesaikan bersama secara baik baik ya. Tidak bermain dibelakang". Ya benar. Namun sangat disayangkan, ketika kamu mengeluarkan kata kata itu, seharusnya kamupun menerapkan pada dirimu sendiri.
Hal yang membuat sesak adalah ketika kita berusaha selalu terbuka tentang apapun, namun orang yang kita percaya benar benar tak mempunyai rasa ingin percaya.
Sesakkkk, ketika segala hal diceritakan.
Sesakkkk, ketika menjadi dekat dan selalu bersama kapanpun dan dimanapun.
Sesakkkk, ketika semuanya telah tercurahkan berakhir menyakitkan.
Hanya karena satu hal yang menggajal namun tak tersampaikan, membuat pertemanan hilang."Barang yang sudah hancur tak akan pernah kembali utuh meski telah diperbaiki"
Bukan begitu?
T
olong untuk tidak menyelesaikan ketika telah menjadi satu sayatan tajam.
Selesaikan, tolonglah perbaiki sebelum hancur.
Tolong, tolong mengerti.
Sayatan tajam itu mungkin akan sulit dihilangkan dan sangat sangat menyakitkan, teman.Tetaplah menjadi yang terdekat, meski tak bisa mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman-
RandomMungkin kehidupan kita tak pernah lepas dengan yang bernama teman, namun kadang tak semua teman benar benar bernama teman.