Pagi hari di rumah mewah yang berada di Seoul sekarang para penghuni nya sedang bersiap untuk mengurus barang-barang karena rumah mereka akan pindah, bersama beberapa orang Namja yang juga turut membantu mengemasi, namun ada satu orang yang tak membantu, seorang Namja kecil berumur 10 tahun yang sedang duduk di kursi roda nya hanya memandangi nya di depan teras rumah nya, sesekali ia akan berbicara dan tertawa sendirian, hingga Taehee, sang Eomma menyadari kelakuan putra bungsu nya ini.
"Tae...cepat lah bersiap karena sebentar lagi kita akan pindah, para Hyungdeul sudah bersiap, sekarang giliran Taetae"Ucap nya lembut seraya mengelus halus surai putra bungsu nya. Sebenarnya Taehee tak rela untuk pindah dari rumah ini, di tambah lagi rumah ini mempunyai kenangan yang sangat indah sebelum suami Taehee pergi meninggalkan mereka untuk selama nya. Tapi ini demi Taehyung, Taehee terpaksa karena tak mau membuat Taehyung semakin aneh dengan tinggal semakin lama di rumah ini, Taehee berharap dengan pindah nya rumah mereka Taehyung bisa menjadi anak yang normal seperti anak lain nya.
"Ne Eomma,Qey pasti juga akan ikut kita kan?"Tanya nya dengan tatapan penuh harap seraya memandang arah kiri nya dengan tersenyum. Tapi tidak dengan sang Eomma, hati nya terasa sangat sakit saat putra yang satu ini mulai bicara aneh. Sang Eomma menghela nafas sabar.
"Tae, Eomma bilang sekali lagi........ "Sang Eomma menjeda perkataan nya sebentar.
"Qey itu tidak ada, dan tentu dia tidak akan ikut" Ucapan nya sukses membuat raut wajah putra nya berubah sedih dengan menatap ke arah kiri nya.
"Eomma salah.... Dan lihat, Eomma sudah membuat Qey sedih, dia kecewa pada Eomma hiks hiks"Ucap nya dengan air mata yang mulai membanjiri pipi chuby nya.Hingga membuat para Hyungdeul nya keluar karena mendengar tangisan nya.
"Ada apa Taetae? Kenapa menangis hum?"Tanya si sulung yang berusia 14 tahun dengan menjajar kan tubuh nya pada si bungsu yang duduk di kursi roda.
"Hiks Jin Hyung.... Eomma membuat Qey menangis, dia tidak mengijinkan Qey ikut bersama kita hiks... Hiks"Adu nya dengan tangisan nya yang semakin kuat. Hingga suara seseorang membuat mood nya langsung berubah drastis menjadi ceria.
"Hei Tae, Chim Hyung punya banyak coklat kesukaan Taetae!, apa Taetae mau?"Ucap nya riang mencoba mengalih kan perhatian Dongsaeng nya dan tentu saja berhasil.
"Jinja Chim Hyung? Taetae mau, mana Chim Hyung?!"rengek nya seraya memutar kursi roda nya ke depan agar semakin dekat dengan Hyung nya.
"Ada di rumah baru kita, jika Taetae mau, Taetae harus ke sana" Ucap nya, Taehyung memang anak yang mudah lupa dari kebanyakan anak di usia sebaya nya.
"Taetae mau, ayo Eomma, Hyungdeul kita kesana agar Taetae bisa segera makan coklat nya"Ajak nya dan melupakan sosok yang tengah memandang mereka dengan kecewa.
Eomma dan para Hyungdeul nya pun akhirnya bisa bernafas lega, tapi tidak bagi Hyung nya yang sekarang berusia 13 tahun ini, dia sudah terlelap dan menjelajah dunia mimpi nya di dalam mobil.
"Sudah, lebih baik sekarang kita berangkat ne.... Mobil yang mengangkut barang-barang kita sudah jalan terlebih dulu" Ucap nya dengan senyuman nya yang hangat.
"Ne"
"Eh, Yoongi Hyung ternyata sudah ada di dalam"Ucap si bungsu dengan menatap malas ke arah Hyung nya yang sedang terlelap, sementara Eomma dan yang lain nya hanya saling mamandang karena mereka baru sadar akan ketidak hadiran nya.
"Eomma, gendong Taetae"Rengek nya sambil merentang kan kedua tangan nya minta di gendong, dengan senang hati sang Eomma perlahan menggendong tubuh kurus nan ringkih Taehyung dan mendudukan nya di kuri mobil dekat Yoongi, sementara Jin mengurus kursi roda nya dan meletakan nya di bakasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
S P E C I A L [Slow Update]
FanfictionOrang selalu bilang bahwa teman ku itu tak nyata, tentu aku marah jika teman ku selalu di anggap tak nyata. Hanya saja... Orang selalu menganggap ku seperti orang aneh hingga aku tak punya teman selain mereka. Di tambah, aku hanya Namja cacat dan te...