Soraru

321 24 0
                                    

Seorang gadis berkacamata berjalan menunduk sambil kedua tangannya memegang erat tasnya ke dalam kelas. Seragamnya basah kuyup, baunya pun tidak sedap. Penampilannya sungguh sangat kacau. Rambutnya yang acak acakan, kacamatanya yang mungkin sedikit bengkok hingga kacanya pun hampir pecah.

Semua mata tertuju padanya, tatapan jijik, malas, senang pun juga ada. Tapi ia tidak mempedulikannya karena ia memang sudah terbiasa seperti ini.

Setiap hari ia lalui dengan keadaan terpaksa. Ya, semua orang tidak menyukainya. Entah apa alasannya ia tidak tau. Ada saja kejadian yang menimpa dirinya. Tak ada seorang pun yang peduli padanya.

Setiap hari juga ia menangis. Rasanya tak sanggup bila melalui hari hari yang sangat menjengkelkan ini. Tapi apa boleh buat, ia tidak tau lagi apa yang harus di perbuat.

Gadis itu berjalan tertatih menuju mejanya. Tidak kaget kalau kini tempat di mana ia duduk saat belajar sudah di penuhi dengan coretan. Coretan nya pun tidak biasa, banyak kata kata kotor di sana. Untung saja masih dapat di bersihkan.

"Haha hei semuanya lihat itu. Payah sekali dia haha", ujar salah satu dalang dari semua kejadian ini, Mira.

Semua anak yang ada di dalam kelas mentertawakannya. Sudah menjadi asupan bagi M. Namanya M Yuuki, tapi ia sering di panggil M.

M merapikan seragamnya yang basah, menata rambutnya agar terlihat lebih rapi. Tapi kacamatanya kini sudah tidak layak ia pakai lagi karena kacanya sudah hampir pecah. Dengan terpaksa M melepas kacamatanya dan ia hanya melihat ala kadarnya saja meskipun melihat tulisan di papan itu tidak jelas dan melihat sekelilingnya yang buram.

'Brakk!!', Mira memukul meja M dengan keras hingga M terkejut.
"Hei kau! Makanya kalau kau tidak ingin seperti ini, turuti semua kemauanku!", ucap Mira yang di belakangnya terdapat 2 temannya atau lebih tepat anak buahnya.

M hanya diam.
Mira yang melihat M tidak menggubris perkataannya pun kesal. Mira menarik dagu M hingga wajah M sangat dekat dengannya.
"Apa kau meremehkan ku hah?!!Kalau aku sedang bicara, lihat mataku!!", M hanya menahan sakitnya cengkeraman dari tangan Mira.

"Huh! Kau memang sangat tidak berguna!", Mira menghempaskan wajah M dengan kasar.

"Kalau aku tidak berguna, lalu kenapa kau bergantung padaku?", M terkekeh pelan.

'Brakk!!'
Dengan bersamaan Mira mengatakan sesuatu. "Kau!! Sudah berani denganku ternyata hmm", ucap Mira sambil menarik rambut M dengan sangat kencang.

M meringis kesakitan, tapi dia hanya bisa duduk menerimanya.
"Lakukan apa yang ingin kau lakukan, bukankah itu menghiburmu?", M hanya bisa tersenyum kecut.

"Kau memang benar benar tidak berguna!! Akan ku habisi kau sekarang!!", Mira yang tadinya sempat ingin memukul wajah M mengurungkan niatnya karena mendengar bel berbunyi dan guru mereka sudah memasuki ke dalam kelas.

"Saat ini kau selamat, tapi jangan senang dulu karena urusan kita belum selesai!", Mira langsung melenggang pergi ke meja tempat ia duduk.

"Selamat pagi anak anak", sapa guru itu, pak Shoose.

"Hari ini kalian mendapatkan teman baru, silahkan masuk dan perkenalkan dirimu", ucap pak Shoose kepada seorang anak laki laki.

Tatapan anak itu sangat dingin. Entah bagaimana cara untuk bisa menjadi temannya. Sepertinya ia sangat tertutup.

"Namaku Soraru. Yoroshiku onegaishimasu (senang bertemu denganmu)".

"Baiklah, Soraru kau boleh duduk di meja yang masih tersedia di sana", Soraru langsung pergi ke tempat duduk tersebut.

Saat hendak duduk, anak itu melihat ke arah M. M yang merasa malu dengan keadaannya sekarang, ia mengalihkan pandangannya. Dan Soraru pun duduk bersebelahan dengan M.

"Nah hari ini kita akan membahas tentang-", ucapan pak Shoose terpotong saat melihat keadaan M yang sangat kacau.

"M-chan, ada apa denganmu? Kenapa bajumu basah kuyup seperti itu?", pak Shoose mendekati M.

Soraru pun menoleh ke arah M. Ia hanya melihat keadaan M.

"Ti-tidak apa apa kok sensei (guru), aku hanya habis terjatuh di kamar mandi", elak M.

"Sungguh begitu? Kalau ada yang menjahilimu seperti itu kau bilang saja terus terang kepada saya".

"Hmm, aku tidak ada masalah. Sensei tenang saja, nanti bajuku akan segera kering", MQ tersenyum agar gurunya itu percaya bahwa tidak ada yang berbuat sesuatu kepadanya.

"Yasudah kalau gitu, kau keringkan saja bajumu dulu nanti kalau sudah kembalilah ke kelas".

"Haii, baiklah".

M pergi keluar kelas untuk membersihkan dirinya.

"Hari ini pelajaran matematika, silahkan buka buku kalian halaman 23".

_______

Yeaayyyyyyyy part 1 udah selesai. Hehe ini cerita fanfiction aku yang ke 2 tentang utaite. Yang pertama tentang bang Amatsuki mengingat album 'Loveletter from moon' miliknya.

Semoga kalian suka ya dengan cerita aku ini hehe. Sekarang waktunya untuk bang Soraru. Sebenernya agak susah ya buat karakter bang Soraru yang sangat dingin ini. Terlebih lagi dia 'Tsundere' // di lempari genteng.

Yosh yosh doakan saja fanfiction ini lancar tanpa kendala:v
Sudah sudah saya akhiri, babay~
Salam dari author 'Michi'.

Arigatou SoraruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang