Ditengah gelapnya malam nampak seorang wanita berjubah hitam tengah berdiri ditepi danau dengan sebuah pedang di genggaman tangannya.Disampingnya terlihat beberapa mayat laki-laki tergeletak dengan darah dimana-mana.
Ia duduk terdiam ditepi danau sambil memandangi sang rembulan yang terpantul. Dan tanpa ia sadari tetesan bening itu membasahi pipinya.
Pikirannya melayang mengingat pernyataan yang baru saja ia dengar tadi.Flashback on
Putri Adillah menyergapkan mata beberapa kali. Sekarang ia tengah terbaring disebuah ranjang dalam ruangan yang dipenuhi bau khas obat-obatan herbal. Ia melirik kearah jendela, terlihat samar-samar tiga orang pria tengah berbincang-bincang dan salah satu dari mereka sudah tak asing lagi dimatanya,pria itu adalah husein.
Kemudian dengan sedikit terhuyung-huyung ia berjalan menuju muka jendela untuk mendengarkan apa yang sedang dibicarakan ketiga pria itu.
“ Kalian berdua jaga tempat ini, jangan sampai ada orang yang curiga bahwa tuan putri ada disini," seru Husein kepada kedua pria berbaju serba hitam yang ada dihadapannya yang terlihat amat patuh padanya.
“ Baik tuan," jawab mereka berdua serempak.
Ketika Husein hendak meninggalkan tempat itu, disaat yang bersamaan seorang wanita berkerudung hitam datang dan langsung memeluk husein.
“Siapa dia?, mengapa dia terlihat begitu dekat dengannya," batin Adillah seraya memperhatikan wajah wanita itu yang kini berada dipelukan husein.“Husein, aku sangat merindukanmu," seru wanita itu terdengar samar-samar dari arah Adillah.
Ia mencoba untuk terus berpikir positif, mungkin saja wanita itu adalah saudaranya. Tetapi tetap saja didadanya terasa sesak, melihat husein bersama wanita itu.
“ Tidak-tidak mungkin," batin Adillah mencoba terus menepis segala pikiran-pikiran buruk yang melintas diotaknya.
“Aku juga “ kata husein.
“Husein, masih kah mencintai ku?” tanya wanita seraya melepaskan pelukannya.
“Tentu saja “ jawab Husien disertai anggukan dan senyuman meyakinkan.
“Lalu mengapa kau masih bersama wanita itu?”
“Bila memang kau benar mencintai ku, lupakan Dia demi aku”
“ Kau tahu betapa menyakitkannya, bahwa kenyataannya hatimu memang milik ku, tetapi raga mu selalu saja bersamanya”
“ Aku mohon, hentikanlah semua sandiwara ini dan kembalilah padaku “
“ Husein,aku ini istri mu”
“Sayang, kau tak perlu khawatir, usah kau ragukan kesetian ini “ kata Husein meyakinkan.
“Benarkah itu? “
“Tentu saja, sayang “ kata husein kembali memeluk tubuh wanita itu.
“ Syukurlah , Husein berjanji bahwa kau takkan meninggalkan ku “ ucap wanita itu.
“ Karena sekarang kita tak hanya berdua “ lanjutnya.
“ Apa maksud mu? “ tanya Husein dengan tatapan yang sulit diartikan.
“ Sekarang aku telah mengandung anak mu, husein “ kata wanita itu dengan penuh senyuman kebahagian . Tetapi justru setelah mendengar berita baik tersebut Husein seketika berubah menjadi tegang, dan bahkan nampak seperti habis mendengar berita duka.
“ Ada apa? Apakah kamu tidak senang, husein? “
“ Iya, tentu saja sayang “ ujar husein kembali menarik wanita itu kedalam pelukannya.
“ Dan tentang Dia, aku hanya memanfaatkannya untuk sebagai alat balas dendam ku “ lanjut husein.
Dari balik jendela adillah berdiri dengan gemetaran menatap sebuah kenyataan yang benar-benar menghantam perasaannya yang kini mungkin sudah tak berbentuk lagi.
“ Bagaimana bisa dia, pria itu menyatakan kalimat itu. Lalu apa arti kebersamaan kita selama ini. Begitu mudahnya kau ingin menyingkirkanku, bagai sampah yang tak berguna. Dengan entengnya kau membuang kenangan yang selama ini kita lalui. Sadar ku kini bahwa aku hanya sebagian kecil dari alat balas dendam mu yang sudah tak berguna lagi, dan siap kau singkirkan kapan pun kau mau “ batin Adillah lalu segera memakai sebuah jubah hitam untuk menutupi tubuhnya dari dinginnya malam juga pedang, dan salah satu botol kecil yang tergeletak disamping ranjangnya.
Dengan mengendap-endap dan juga rasa takut menyelimuti pikirannya yang amat kalut ia berusaha melarikan diri dari dalam ruangan itu. Ia memanjat kesebuah jendela yang langsung mengarah kedalam hutan.
Tetapi baru beberapa langkahnya ia meninggalkan tempat itu salah satu orang suruhan husein melihat Adillah yang berusaha melarikan diri. Kemudian bersama teman-teman yang lain mengejar Adillah bagai hewan buruan yang tak berdaya hingga ia sampai di tepi sungai ini.
Tetapi untung saja,ia masih memiliki sebuah keberuntungan sehingga ia dapat mengalahkan orang-orang suruhan husein itu. Karna dulu ia pernah belajar seni pedang dari pamannya. Walaupun beberapa kali ia juga sempat terluka dan hampir tertangkap , tetapi kini ia telah berhasil membuat mereka semua terkapar lemas karna terkena hunusan pedang Adillah yang masih sedikit amatir.
Flashback of
***
Semilir angin malam bertiup bercampur dengan bau amis darah sangat menyengat. Tak kusangka kini aku telah menjadi seorang pembunuh. Tetapi ini lebih baik dari pada aku harus kembali ketangan husein yang terkutuk itu.
Apa yang harus kulakukan kini?
Mungkin ini adalah jawabannya.
Ku ambil botol kecil yang kubawa tadi dan kuteguk isinya sampai tak tersisa, meski pun aku tahu minuman yang kuminum ini akan mengakhiri hidupku.
Aku sudah lelah bila harus terus menerus menjadi perisai dibalik kebusukanmu. Aku memang sungguh mencintai mu, sungguh sangat. Tetapi kenyataan cinta ku hanya kau gunakan sebagai salah satu alat balas dendam mu.
Sakit rasanya mengetahui bahwa perasaan ku tak terbalaskan dan parahnya lagi kau hanya memanfaatkan ku.
Kutegakkan tubuh ini yang terasa sangat lemas karna mungkin racun yang kuminum telah menyebar dan bereaksi. Dengan tertatih-tatih kumelangkahkan kaki. Kemana? Aku juga tak tahu.
Aku berjalan tak tentu arah didalam hutan yang banyak dihuni hewan buas yang mungkin siap kapan saja menerkam dan memangsa ku. Tetapi aku lebih baik menjadi santapan hewan-hewan buas dihutan ini dari pada aku bersama pria itu.
Dalam hitungan detik aku sudah tak sanggup lagi mengendalikan langkah ku dan aku terjatuh terkulai lemas diantara rerumputan. Dengan perlahan tatapan ku pun menyatu bersama gelapnya malam. Dan mungkin ini adalah akhir dari hidupku.
Satu harapan kukini, ku berharap seseorang datang dan menggantikan posisi ku. Membuat Putri Adillah dalam kisah ini tidak memiliki kehidupan yang begitu menyedihkan. Merubah jalan cerita ini menjadi lebih baik. Membongkar semua kebusukan dan kepalsuan Husein, menghentikan semua ambisi buruknya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The mask of The Queen
Ficção GeralHida Aulia binti Hakam adalah seorang gadis pekerja keras yang pantang menyerah.Ia bekerja sebagai seorang pelayan di istana .Mengikuti jejak ibunya yang juga seorang pelayan. Sedangkan ayahnya adalah seorang pengangguran yang kerjanya hanya berjudi...