Mataku terbuka perlahan, sinar matahari menyilaukan mataku. Aku mulai membuka mataku lagi, tersenyum melihat seseorang duduk di kursi santai sambil menatap kearahku. Sosok yang sepertinya tidak asing. Aku mengucak mataku agar penglihatanku menjadi jelas, Yoongi? Aku kaget dan langsung bangun dari tidurku, melihat kesekelilingku. Dimana aku? Aku teringat kejadian kemarin. Namun sebelum aku bereaksi seperti yang sudah aku duga, dia kembali berteriak kearahku. "Kenapa kamu bisa di sini?" teriakknya, wajahnya nampak kesal.
"Ah, kamu sudah bisa berteriak. Nampaknya aku tidak perlu membawamu ke rumah sakit" balasku. Yoongi menatapku kesal.
Aku mendekat hendak memastikan panasnya sudah turun, namun dengan kasar dia menepis tanganku. "Apa yang kamu lakukan?" teriaknya lagi dengan wajah yang sangat kesal.
"Hanya ingin mengecek panasmu" jawabku. "Sial, jam berapa ini" aku teringat kelas pagi yang harus aku hadiri, aku melirik jam tanganku 07.00 "Sial aku terlambat" dengan cepat membereskan barang-barangku dari meja kerjanya.
"YA! aku sedang bicara denganmu" teriak Yoongi.
"Aku tau aku salah. Maaf, jika masih ingin memarahiku nanti kita lanjutkan setelah aku kembali. oke" ucapku langsung bergegas keluar dari kamarnya.
"YA! YA! YA!" aku mengabaikan Yoongi yang terus berteriak-teriak.
"Hyung, brisik. Nunna memberikanmu apa sih? Energimu hari ini banyak sekali" keluh Jong Kook yang kini pindah tidur ke tempat Yoongi.
"Maksudmu?" tanya Yoongi masih bingung.
"Hana nunna merawatmu kemarin, seharian. Dia tidak meninggalkanmu sedikitpun. Dia bahkan memasakanmu bubur, kamu tidak ingat?" tanya Jong Kook, Yoongi hanya terdiam. "Sepertinya kemarin panasmu memang tinggi" lanjutnya.
Yoongi terdiam, berpikir sebentar. "Menurutku kamu harus sedikit baik dengan Hana nunna, pekerjaannya juga sangat berat untuknya yang masih baru" lanjut Jong Kook. Yoongi pergi meninggalkan Jong Kook tanpa menanggapi ucapan Jong Kook.
***
Aku terus melirik jam tangan sambil berlari. Aku tidak sempat pulang untuk mengganti baju, aku hanya mengenakan kaos dan jaket jeans dari kemarin. Aku hanya mencuci mukaku dengan tisu basah dalam perjalanan tadi. Aku menghela napafas, mencoba mengatur nafasku sebelum masuk kelas. Aku membuka pintu melihat kearah meja dosen yang masih kosong.
"YA! Hana!" teriak Min Jee sambil melambaikan tangannya dari arah belakang kelas. Aku berjalan mengahampiri dan duduk di sebelahnya. Aku menghela nafas legah sambil meletakkan kepalaku di meja. "Pak Han, telat hari ini. Kamu beruntung" ucap Min Jee sambil mengelus-elus rambutku.
"Aku bahkan tidak sempat mandi" keluhku sambil mengeluarkan buku-bukuku.
"YA! Jorok" teriak Min Jee, aku melotot kearahnya. "YA! Kau ini wanita. Wanita" omel Min Jee, kali ini suaranya seperti berbisik.
"Aku tau, aku tidak sempat" balasku acuh sambil menyisir rambutku menggunakan tangan.
"Bagaimana kamu bisa menggait hati member The Star kalau penampilan kamu seperti ini" ucapnya menggoda.
"YA!" teriakku pelan "Jangan keras-keras" lanjutku sambil memukul lengannya, dia tertawa geli. "Aku tidak tertarik dengan mereka, mereka aneh" ucapku sambil mengikat rambutku.
"Tapi mereka tampan kan?" goda Min Jee menyenggolku dengan lengannya, aku mengabaikannya dengan mendengus.
Sebelum Pak Han datang, Chin Hae masuk kelas dengan terburu-buru, dia juga kesiangan sepertiku.
Selesai kelas aku segera kembali ke jadwal kerjaku. Membelikan makan siang untuk para member dan menyusul mereka ke tempat syuting.
"Yey makanan" ucap Jong Kook senang ketika aku datang membawa makananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Star : Min Yoon Gi ✔
Romance(Finish) Aku pikir, jika aku tidak begitu mengenalnya semua akan aman. Kita hanya perlu menjadi profesional. Namun pesona seorang Min Yoon Gi sama sekali tidak bisa di hindari. Aku rasa aku mulai terjebak di dalamnya.