Satu minggu telah berlalu, dan sesuai kesepakatan minggu lalu, jika Haifa dan Hanif sudah sembuh dari sakitnya, maka mereka akan menginap dirumah opah Nathan dan omah Syifa.
Dan sekarang mereka tengah bersiap siap untuk berangkat ke rumah Nathan dan juga Syifa.
Mereka memasukan beberapa barang yang mungkin mereka perlukan selama menginap dirumah Nathan dan Syifa, ke dalam mobil yang sudah terparkir dipelataran rumah mereka.
Sebenarnya mereka hanya akan menginap selama semalam, dan jarak rumahnya tidak terlalu jauh, mungkin hanya memerlukan waktu satu jam perjalanan, tapi namanya keperluan ya harus tetap dibawa.
"Loh, pada mau kemana nih?"tanya Hendra-papa Arya saat mendekati keluarga kecil Rafel dihalaman rumah mereka, bersama Intan dan anak bungsunya, Kiara, yang berada digendongan sang mama.
Rafel, Fira, dan Hanif pun yang awalnya sibuk menata barang, akhirnya menoleh kearah mereka, dan menghentikan aktivitasnya sejenak, sedangkan Haifa berada didalam rumah, tengah mengambil barang miliknya yang masih tertinggal.
"Iya nih, mau nginep dirumah abi sama umi"jawab Rafel sambil memperhatikan keluarga kecil Hendra yang berpenampilan berbeda dari biasanya.
"Kalian sendiri mau pada kemana? Kok udah rapi gitu?"lanjut Rafel bertanya sambil terus menatap Hendra dan keluarganya.
"Ini, kita niatnya mau ke Makassar, katanya nenek nya Arya lagi sakit. Kita mau nengokin kesana"jawab Hendra
"Oh gitu, mau berapa hari disana?"tanya Rafel lagi
"Paling ya sekitar seminggu, atau mungkin lebih"jawab Hendra lagi
"Loh, kalo seminggu lama banget dong? Terus Arya sekolahnya gimana?"tanya Rafel lagi dan lagi
"Nah itu dia, kita mau nitip Arya sama kalian ya? Bisa gak?"ucap Hendra tak enak hati
"Oh gitu, ya bisa lah, kenapa enggak? Lagian kan dia juga udah biasa tinggal dirumah kita"jawab Rafel sambil tersenyum
"Jadi boleh nih? Kita titip Arya sama kalian?"tanya Hendra
"Ck, kayak gak biasanya aja lo!"ucap Rafel memutar bola matanya malas
"Oke deh, kalo gitu kita berangkat ya. Si Arya belum bangun noh, bangunin aja. Kalo gak bangun bangun guyur pakek air. Jangan pakek gayung, pakek ember sekalian"ucap Hendra lalu berpamitan kepada keluarga kecil Rafel, diikuti oleh istri dan anak bungsunya.
"Bang, bangunin Arya sana!"perintah Rafel kepada anak laki lakinya
"Gak bisa yah, sibuk nih! Suruh si kakak aja tuh"ucap Hanif, sibuk dengan ponselnya sambil duduk di jok mobil belakang kemudi, dengan pintu yang terbuka
"Ck, si abang disuruh kok malah nyuruh!"ucap Rafel kesal
"Sana bang, dibangunin dulu. Suruh siap siap, ikut kita ke rumah opah sama omah"ucap Fira lalu masuk ke dalam rumah menuju dapur untuk menyiapkan sarapan mereka.
"Ck males banget nih abang, Arya kalo dibangunin susah banget yah"malas Hanif masih fokus dengan ponselnya, dan dengan posisi yang sama duduk di jok mobil, sedangkan Rafel duduk di kursi yang ada di teras rumah sambil menikmati secangkir kopi buatan sang istri, posisi mereka tidak terlalu jauh, hanya berjarak sekitar 4 meter, sehingga masih bisa mendengar suara masing masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesempurnaan Cinta #4✔
Roman pour AdolescentsSEQUEL MY WIFE Apa sih definisi kesempurnaan cinta menurut kalian? Cinta yang selalu menghadirkan kebahagiaan? Atau cinta yang dikelilingi banyak ujian namun tetap bertahan? Atau cinta yang selalu ada, baik suka maupun duka? Dari pada penasaran, lan...