Story 4 - Bathroom

181 16 7
                                    

Disuatu sore dengan cuaca yang buruk, aku baru pulang dari les tambahan.

Aku berjalan memasuki rumah, yang memang keadaannya sepi. Karena orangtuaku sedang bekerja, lebih tepatnya ibuku yang bekerja, karena ayahku sudah tiada 3 tahun yang lalu.

Hari yang lelah! Sangat lelah!

Huft... ingin rasanya cepat-cepat aku memeluk guling dan merebahkan tubuhku di ranjang. Namun sebelum itu aku harus mandi terlebih dahulu. Aku memang sudah dibiasakan untuk mandi sehabis keluar rumah.

Mungkin mendengarkan lagu bisa membuat lelahku berkurang, begitu pikirku. Tapi saat kulihat baterai ponselku tinggal 15%, ah bodo lah. Aku butuh musik! Akhirnya aku bawa saja ponsel yang tinggal 15% itu.

Setelah beberapa menit aku sudah selesai mandi, dan saat aku membuka pintu kamar mandi ternyata pintunya terkunci.

Apa? Bagaimana bisa?

Aku coba dobrak dengan sekuat tenagaku. Tidak bisa, pintunya tidak bisa dibuka.

Lalu aku ingat bahwa aku membawa ponsel, cepat-cepat aku menelpon ibuku untuk cepat pulang dan membantuku keluar dari kamar mandi ini.

"Hallo" suara ibu terdengar di seberang telpon sana

"Bu! Aku kejebak dikamar mandi, ga bisa dibuka pintunya" Aku panik

"Coba dobrak"

"Udah, tetap ngga bisa. Ibu pulang dong, coba buka dari luar"

"Ibu sebenarnya banyak pekerjaan, tapi baiklah ibu akan pulang sekarang"

Tutt panggilan terputus

Setelah panggilan terputus, aku menunggu ibu dengan duduk di atas toilet dan dengan kaki yang kutekuk dan dipeluk. Saat kulihat baterai ponselku tinggal 10%. Ingin rasanya aku menangis sekarang.

10 menit berlalu...

Teng trereng teng trereng

Aku terkejut saat ponselku berdering, tetapi aku bahagia saat itu telpon dari ibu.

"Kau bilang.. tadi dikamar mandi kan?" Tanya ibuku diseberang telpon.

"Iya bu! Coba buka dari luar"

"Kau bercanda ya?"

"Bercanda apa bu? Aku memang sedang dikamar mandi dan pintunya gak bisa dibuka"

"Dikamar mandi gak ada siapa-siapa, tapi disini ada ponselmu"

"APA?! Ibu jangan bercanda deh, jelas-jelas kan aku sedang menelpon ibu. Dan aku memang sedang dikamar mandi, ibu bisa dengar kan gema dari kamar man--" ucapanku terputus, baterai ponselku tinggal 5%, koneksi panggilanpun menghilang.

Aku berteriak, aku frustasi
Jika memang aku sedang tidak ada di kamar mandi dirumah, lalu yang aku pijak ini kamar mandi siapa? Dan ruang apa ini?

Akhirnya selama berbulan-bulan aku tetap terjebak dikamar mandi ini. Tidak makan dan tidak minum, karena aku memang tidak merasakan lapar atau haus. Aneh, tapi memang itu yang aku rasakan.

Sekarang baterai ponselku masih 5%, aku sudah tidak bisa menelpon orang-orang yang biasa aku temui. Karena ponsel yang sudah sampai tahap 5% tidak bisa digunakan untuk menelpon atau sms. Tapi anehnya selama berbulan-bulan ini baterai nya tidak pernah menurun atau tetap di 5%.


Oh iya aku belum memberitahukan satu hal. Jika kalian membaca atau menemukan cerita yang aku buat ini, itu artinya aku masih ada didalam kamar mandi. Selamanya.. tanpa makan dan minum.. dan aku juga tidak tahu kamar mandi siapa yang aku tempati selama berbulan-bulan ini.


.

Short Horror StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang